Kisah Pebasket Muslim China di Asian Games dari Suku Uighur
- ANTARA FOTO/INASGOC/Wahyudin
VIVA – Timnas Basket China adalah favorit kuat peraih medali emas Asian Games 2018. Punya kualitas pemain mumpuni, fisik yang unggul, bahkan ada dua pemain yang berkiprah di NBA, kompetisi basket termahsyur milik Amerika Serikat.
Namun di balik kedigdayaan skuat besutan Li Nan, ada sosok yang membuat penasaran. Dia adalah bintang yang berposisi small forward, Abudushalamu Abudurexiti. Jika melihat namanya, Abudurexiti tak memiliki nama seperti pemain China lainnya.
Ya, Abudurexiti lahir di Xinjiang, sebuah wilayah yang dihuni mayoritas oleh suku Uyghur, 22 tahun silam. Seperti yang diketahui, Suku Uighur adalah suku yang memeluk agama Islam dan sering jadi diperlakukan tak adil oleh pemerintah pusat China. Sebagai seorang Suku Uighur, Abudurexiti pun beragama Islam.
Namun demikian, Abudurexiti tetap saja jadi andalan di skuat Timnas Basket China. Ia memulai kiprahnya bersama Timnas Basket China, di Kejuaraan Asia Basket 2016 di Chenzou. Tak tanggung, Abudurexiti mampu mengantar China tampil sebagai juara.
Punya tinggi badan 2,03 meter, dan akurasi tembakan tiga angka yang mematikan, Abudurexiti jelas jadi salah satu potensi yang dimiliki China. Bersama klubnya, Xinjiang Flying Tigers, Abudurexiti mampu mempersembahkan gelar juara Chinese Basketball League (CBA) 2017.
Tak cuma itu, dikutip NBA.com, Abudurexiti pernah memperkuat klub juara NBA, Golden State Warriors, di ajang Classic Summer League 2018. Sejumlah klub NBA dikabarkan siap meminangnya. Beberapa klun tersebut antara yakni Portland Trail Blazers, Dallas Mavericks, dan Brooklyn Nets.
Dalam laga terakhir di babak perempat final Asian Games 2018, Abudurexiti jadi momok buat Timnas Basket Indonesia. Catatan double-double (24 poin, 10 rebound) mengantar China lolos ke semifinal dan akan berhadapan dengan China Taipei