Ducati Kritik Aturan Baru Uji Coba MotoGP
VIVA – Komisi Grand Prix menerbitkan sejumlah regulasi pengujian MotoGP untuk tahun 2018 dan 2019 akan diubah yang diumumkan pada Oktober lalu. Sebelumnya, semua tim MotoGP bisa memilih kapan dan dimana harus menjalani lima hari tes, asalkan tidak dalam waktu 14 hari dari Grand Prix di sirkuit yang sama selama mereka hanya menggunakan Test Tire Allocation (120 ban per rider per musim).
Untuk tahun 2018, setelah larangan uji musim dingin berakhir, hanya tiga dari lima hari uji coba pribadi dengan pembalap balapan yang berada di sirkuit yang masih harus menyelenggarakan Grand Prix mereka.
Setiap tes harus menggunakan sirkuit dimana acara tersebut telah berlangsung. Tidak ada pengujian yang diizinkan pada liburan musim panas.
Tak cuma itu saja. Perubahan terbesar adalah untuk test rider, yang tidak lagi bebas menggunakan sirkuit yang mereka suka. Sebagai gantinya pabrikan harus mencalonkan tiga sirkuit GP saat ada ini.
Perubahan ini untuk membantu menyeimbangkan perbedaan geografis antara produsen yang berbasis di Eropa (Ducati, Aprilia dan KTM) dan produsen dari Jepang (Honda, Yamaha, Suzuki).
Dengan kalender MotoGP yang masih terbebani ke putaran Eropa, akan jauh lebih mudah dan murah bagi produsen Eropa untuk menguji di sirkuit sebelum sebuah event, mendapatkan data set-up yang berharga.
Aturan ini pun mengundang reaksi dari Ducati selaku produsen Italia. “Saya setuju dengan prinsip peraturan, tapi saya tidak setuju dengan bagaimana peraturan ini akan dilaksanakan,” ujar General Manager Ducati, Corse Gigi Dall’Igna, yang dilansir FOX Sports News.
“Saya benar-benar menentangnya karena kami sudah memprogram semua tes tahun depan. Memiliki tim tes di Eropa dan bagi kita jauh lebih mudah untuk menguji pada banyak trek yang berbeda. Pabrikan Jepang tidak bisa karena tim uji mereka ada di Jepang,” tambahnya.
Peraturan baru tersebut juga dianggap merugikan pihak Ducati karena kacaunya jadwal tes yang sudah diberikan untuk Andrea Dovizioso maupun Jorge Lorenzo. (ren)