Mengenang Nicky Hayden, 'Sang Penjinak' Valentino Rossi

Nicky Hayden saat masih bersama Tim Repsol Honda
Sumber :
  • Twitter/@NickyHayden

VIVA.co.id – Dunia balap internasional kembali kehilangan putra terbaiknya. Mantan juara dunia MotGP 2006 asal Amerika Serikat, Nicky Hayden, meninggal dunia di usia 35 tahun pada Senin 22 Mei 2017 waktu Italia. Meski sudah tiada, jejak Hayden senantiasa akan membekas di setiap lintasan sirkuit MotoGP.

Hayden mengalami kecelakaan di Rimini, Italia, Rabu 17 Mei 2017 waktu setempat. Saat itu, Hayden tengah bersepeda dengan 14 orang rekannya. Akibatnya, Hayden mengalami luka serius di bagian dada dan kepalanya.

Setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Maurizio Bufalini, Cesena, diketahui Hayden mengalami kerusakan otak cukup parah. Tak hanya itu, Hayden mengalami penggumpalan cairan di otaknya, atau yang disebut dengan istilah edema.

Setelah hampir sepekan kritis, Hayden akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Sontak, kepergian Hayden membuat seluruh dunia ikut berduka.

Namun, di balik meninggalnya pembalal yang dijuluki "The Kentucky Kid", ada momen emas saat ia menjuarai MotoGP 2006 silam. Saat itu, Hayden mampu mendobrak dominasi rider fenomenal asal Italia, Valentino Rossi.

Di ajang MotoGP 2006, Hayden membela panji Tim Repsol Honda. Sementara Rossi, ada di kubu pesaing utama, Tim Yamaha Movistar. Jika dilihat dari seri ke seri, Hayden hanya bermodalkan performa konsisten.

Di ajang tersebut, Hayden bahkan hanya berhasil dua kali menjadi yang tercepat di MotoGP Belanda dan MotoGP Amerika Serikat. Rossi justru yang tampil tak konsisten di ajang tersebut. Menjadi juara di lima seri, Rossi juga sempat gagal finis di tiga seri.

Akhirnya, Rossi harus puas menempati posisi runner-up, setelah sebelumnya menjadi juara dunia selama lima tahun beruntun.

Sesaat sebelum melakoni seri MotoGP Prancis akhir pekan kemarin, Rossi sempat memberikan komentarnya soal kecelakaan yang dialami Hayden. Menurut Rossi, Hayden tak hanya menjadi pesaingnya di lintasan. Hayden menurutnya adalah sosok teman yang sangat baik dan pembalap yang tangguh.

"Nicky adalah teman yang baik dan pembalap hebat. Juara dunia, dan selalu ada di punca. Dia datang dari keluarga pembalap. Dari ayahnya ke saudara laki-laiknya. Dia adalah pribadi yang baik, selalu tersenyum. Saya pikir situasinya sangat sulit, tapi kami semua berharap yang terbaik," kata Rossi dikutip Roadracingworld.

Selamat jalan sang juara, selamat jalan "The Kentucky Kid".