Bos Renault Yakin Tim Kecil Bakal Semakin Tertinggal di F1

Ilustrasi balap Formula 1 (F1).
Sumber :
  • REUTERS/Aly Song

VIVA.co.id – Direktur Pelaksana Renault, Cyril Abiteboul, mengatakan, prihatin dengan nasib tim-tim kecil di Formula One pada 2017. Persaingan semakin ketat musim ini, dan menurutnya hanya akan menguntungkan tim yang memiliki sumber daya besar.

Dilansir dari Crash, 22 Februari 2017, Renault mulai kembali ke F1 sebagai tim konstruktor pada 2016, 10 tahun sejak titel juara dunia terakhir mereka. Kesulitan yang nyata mereka rasakan, terutama karena terhambat masalah pengambilalihan dari Lotus.

Pengembangan paket RS16 mereka terganggu, sehingga hanya bisa mengakhiri musim lalu di posisi 9 dalam kategori konstruktor. Musim ini, Renault datang dengan mobil RS17 yang diyakini jauh lebih mumpuni dari RS16.

Renault menargetkan setidaknya posisi 5 pada akhir musim nanti. Abiteboul mengakui masih sulit bersaing dengan Mercedes, Red Bull, dan Ferrari. Namun, Renault punya sumber daya yang cukup, jika hanya untuk melewati tim-tim seperti Williams dan Force India.

Abiteboul mengatakan bersimpati dengan tim-tim kecil. Dia khawatir mereka terpaksa menghabiskan sebagian besar anggaran, hanya untuk membangun mobil mengikuti regulasi terbaru.

"Itu adalah hal-hal yang terlintas, saat Anda memikirkan target. Anda tidak benar-benar berpikir tentang siapa di belakang, Anda berpikir siapa yang akan di depan. Kami tahu Mercedes, Ferrari, Red Bull akan di depan," ujar Abiteboul.

Musim ini disebutnya bakal terjadi “perlombaan senjata”. "Saya pikir sebagian anggaran pembangunan mobil untuk Force India, akan habis hanya untuk beradaptasi dengan regulasi baru. Jadi, itu sesuatu yang kami juga pikirkan," katanya.

"Dengan sumber daya yang dimiliki, kami semestinya dapat dengan mudah mengalahkan tim seperti Haas, Force India, dan lainnya," ucap Abiteboul. (one)