Rio Haryanto Bidik IndyCar Jika Gagal Membalap di F1

Pembalap F1 Indonesia, Rio Haryanto.
Sumber :
  • Twitter.com/RioHaryantoRacing

VIVA.co.id - Hingga saat ini, kabar akan hengkangnya Rio Haryanto dari Tim Manor Racing masih jadi hisapan jempol. Setelah posisinya turun menjadi pembalap cadangan, Rio dikabarkan diminati oleh beberapa tim semisal, Haas, Force Sahara, dan William.

Posisi Rio Haryanto turun menjadi reserve driver, setelah manajemen tak bisa melunasi dana sisa kepada Tim Manor Racing, tempat Rio bernaung. Bantuan pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenpora dan Pertamina sebagai sponsor, hanya cukup untuk pembayaran sekitar 50 persen saja.

Oleh sebab itu, aksi Rio di atas lintasan ajang jet darat dunia akhirnya terhenti usai seri GP Hungaria bulan Juli lalu. Setelah resmi menjadi pembalap cadangan, Rio memang dikaitkan dengan beberapa tim. Kabar beredar, Haas, Force Sahara, dan Williams, akan jadi pelabuhan baru pembalap berusia 23 tahun ini.

Hanya saja, masalah sponsor kembali jadi masalah utama. Meski demikian, manajer Rio, Piers Hunisett, mengaku masih optimistis akan segera menemukan tim baru untuk Rio.

Piers juga mengatakan jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa sponsor dan tim, dan akan segera mengetahui hasilnya dalam beberapa pekan. Untuk kali ini, Piers juga lagi terlalu mengharapkan bantuan dana dari pemerintah Indonesia.

"Kami masih mempelajari situasi yang kami hadapi saat ini. Setelah (Rio) digantikan oleh Esteban (Ocon) dan menjadi pembalap cadang, kesempatan kembali tetap terbuka," ujar Piers kepada wartawan, Sabtu 5 November 2016

"(Kans menuju Williams) tentu masih ada peluang itu. Hanya saja, saya tidak bisa menemukan bantuan (finansial) dari (pemerintah) Indonesia. Mungkin akan ada beberapa sponsor dari beberapa negara, tapi masih akan kami lihat nanti," ujarnya.

Lebih lanjut Piers mengatakan, optimisme dirinya bisa memperjuangkan Rio untuk tetap bertahan di ajang F1, lantaran musim depan akan banyak "kursi kosong" di beberapa tim. Meski tak menyebutkan tim mana saja yang membutuhkan pembalap, Piers memprediksi akan ada enam hingga tujuh "kursi kosong" dari beberapa tim.

Kemungkinan terburuk juga sempat diutarakan Piers, andai Rio tak bisa bertahan di F1. Kesempatan Rio berkiprah mungkin akan berlanjut di ajang IndyCar atau Sports Car, dan tak mungkin kembali ke GP2. Sebab, sesuai regulasi FIA, pembalap yang sudah berkiprah di ajang F1 tak lagi bisa kembali ke GP2.

"Di musim depan, akan ada enam atau tujuh kursi yang tersedia di beberapa tim. Sejauh ini sudah ada komunikasi positif dengan beberapa tim dan sponsor. Saya tidak bisa berbicara banyak, tapi kami akan lihat dalam dua pekan ke depan," ujar Piers.

"Fokus kami adalah mempertahankan Rio untuk tetap berada di F1. Saya tetap optimis dia tetap bisa bertahan di F1. Tapi, andai tidak bisa mungkin ia bisa tampil di IndyCar atau Sports Car. Yang jelas ia tidak mungkin kembali lagi ke GP2, karena dalam regulasinya tidak membolehkan itu," sambungnya.