FIA Diminta Hentikan Iklan Minuman Beralkohol dari F1

Ilustrasi podium balap F1
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker

VIVA.co.id – Presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA/Federation Internationale de l'Automobile) Jean Todt, didesak untuk melarang penggunaan sponsor minuman beralkohol, dalam balapan Formula 1 (F1). Seruan telah disampaikan tertulis oleh Sekjen Aliansi Kebijakan Alkohol Eropa (EAPA), Mariann Skar.

Dilansir dari Motor Sport, Selasa 14 Juni 2016, Skar mengekspresikan kekhawatirannya, pada dampak perjanjian sponsor baru antara Heineken dan Grand Prix Kanada. Kesepakatan bernilai USD250 juta itu akan berjalan hingga tujuh tahun mendatang.

Heineken bisa menempatkan logonya dalam balapan, dan berjanji akan menanamkan dana lebih besar dalam kampanye pemasaran, untuk meningkatkan citra F1. Adanya kesepakatan tersebut memicu keprihatinan EAPA.

Mereka mempertanyakan, apakah kesepakatan itu sejalan dengan kampanye FIA, untuk mengurangi kematian akibat kecelakaan di jalan raya. Jean Todt bahkan sempat membuat kontroversi, karena menolak adanya waktu mengheningkan cipta di F1, bagi para korban serangan di Paris pada Januari 2015.

Dia mengatakan jumlah korban serangan ke kantor media satir Charlie Hebdo, tidak seberapa dibandingkan korban kecelakaan di jalan raya. Sehingga, mengherankan jika kini Todt mengabaikan tingginya angka kematian akibat kecelakaan jalan raya karena konsumsi alkohol.

"F1 harus bertanya pada diri mereka, apakah ingin menjadi olahraga bermotor atau ajang merek minuman keras. Saat memonitor F1 di GP Monaco 2015, kami menemukan 11 referensi mereka alkohol per menit, atau rata-rata satu setiap lima detik. Apa yang bakal terjadi, dengan datangnya Heineken sebagai sponsor utama?" ujar Skar. (one)