Sirkuit Sentul Bakal Gelar MotoGP Selama 3 Musim?
Rabu, 13 April 2016 - 05:55 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Setelah lama tak terdengar kabarnya, proyek MotoGP Indonesia ternyata mengalami perkembangan yang signifikan. Sirkuit Sentul akhirnya berpotensi menggelar MotoGP selama tiga musim, mulai dari 2017 hingga 2019.
Terbilang signifikan lantaran sebelumnya pihak pemerintah hanya memberikan izin kepada Sentul untuk menggelar MotoGP di 2017 saja. Perkembangan ini didapat usai pihak Kemenpora yang diwakili Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Gatot S Dewa Broto, bertemu dengan Ketua IMI, Sadikin Aksa, Direktur Sentul, Tinton Soeprapto, dan Manajer Sentul, Ananda Mikola, Selasa 12 April 2016.
Baca Juga :
Senada dengan Ananda, Gatot pun menjelaskan pihak Sentul diberi kesempatan untuk menggelar MotoGP selama tiga musim. Gatot meminta kepada Sentul agar mengirimkan kembali surat keterangan mengenai kepemilikan Sentul.
"Yang mengagetkan, pihak Sentul juga menyatakan kalau mereka siap membayar commitment fee tanpa bantuan APBN. Hanya saja, pak Menpora sudah memberikan instruksi kepada kami untuk mengambil langkah alternatif jika nantinya ada kesulitan dari Sentul untuk membayarkan commitment fee," ujar Gatot.
Alternatif yang dimaksud oleh Gatot adalah pihak pemerintah siap membayarkan commitment fee selama tiga musim. Namun, jumlahnya akan dinegosiasikan dengan Dorna lewat IMI, dan pemerintah berharap commitment fee berada di kisaran €20 juta.
Pemerintah yang diwakilkan Kemenpora juga berharap MotoGP seri Indonesia bisa digelar dua kali. Memang, ada beberapa negara yang bisa menggelar MotoGP lebih dari sekali. Spanyol salah satunya.
Mereka menggelar MotoGP sebanyak empat kali, MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, MotoGP Catalunya, MotoGP Valencia, dan MotoGP Aragon. Namun, Gatot mengatakan akan lebih dulu menanti jawaban dari Presiden Jokowi.
"Hasil pertemuan ini akan dilaporkan ke Presiden terlebih dulu pada pekan ini. Mungkin baru satu atau dua pekan setelahnya ada jawaban dari Presiden," jelas Gatot.