Jadi Tuan Rumah MotoGP, Indonesia Harus Bayar Berapa?
- twitter.com/yamahamotogp
VIVA – Kepastian Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang balap MotoGP mulai 2021, telah bergema sejak pekan lalu. Kabar ini pun disambut gembira publik Tanah Air yang sudah menanti momen membanggakan tersebut.
Dengan jumlah penggemar MotoGP terbanyak kedua di dunia dan salah satu pasar terbesar industri otomotif, tentunya Indonesia sudah pasti jadi kawasan yang menjanjikan atmosfer luar biasa untuk menggelar event bergengsi tersebut.
Lalu, kini mulai timbul pertanyaan, berapa besar biaya yang diperlukan untuk bisa mendapatkan kontrak menggelar MotoGP dari Dorna selaku promotor ajang tersebut?
Hal ini dikemukakan langsung oleh perwakilan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pihak yang ditunjuk "membuka jalan" Indonesia menggelar MotoGP.
"Nilai kontraknya €9 juta (Rp143 miliar) per tahun. Itu biaya penyelenggaraan, termasuk licence, copyright. Kita tahunya sudah beres. Mereka datangkan timnya sendiri," ungkap Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer.
"Kedua belah pihak telah sepakat. Belum dibayarkan, dan akan dibayar pada waktu sebelum pelaksanaan. Tetapi, itu deal kita soal biaya penyelenggaraan selama satu musim. Jadi, kita tidak usah pikirin kontainer, atau hotelnya Rossi. Kerja sama ITDC dengan Dorna ini, kita tahu beres. Kami jualan iklan," jelas Abdulbar.
ITDC menyatakan kontrak resmi dengan Dorna selaku promotor ajang balap tersebut adalah selama lima tahun, dari 2021 hingga 2025 mendatang di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. (asp)