Seri Pembuka F1 2018 Dihantui Polemik Pembatasan Bahan Bakar

Pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen
Sumber :
  • REUTERS/Brandon Malone

VIVA – Jelang seri pembuka Formula 1 musim 2018 di Australia akhir pekan ini, muncul kekhawatiran dari para pembalap yang akan berlaga. Batasan tentang beban bahan bakar disebut-sebut berpotensi memunculkan polemik di kemudian hari.

Penggunaan perangkat keamanan kokpit, Halo dianggap kurang populer dan membuat berat minimum mobil F1 menjadi 734 kg. Meski batasan muatan bahan bakar tetap sama yakni 105 kg bahan bakar per balapan, namun laju aliran tak bisa melebihi 100 kg per jam.

Situasi menjadi rumit manakala Sirkuit Albert Park merupakan lintasan yang haus bahan bakar. Hal ini pula yang diungkap oleh pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen yang menyayangkan batasan tersebut.

Raikkonen beranggapan bahwa pengemudi tidak akan dapat memacu mobil hingga batas kecepatan dan sebaliknya harus memperhatikan manajemen bahan bakar.

"Jelas di beberapa balapan akan lebih sulit dari pada yang lain dan itu tergantung pada kondisi tim. Ini sangat tidak menyenangkan," ujar Raikkonen, seperti dikutip FOX Sports News.

"Kami sebenarnya memiliki cukup ukuran di tangki bahan bakar untuk menambah bahan bakar lebih banyak lagi agar bisa melaju dengan kecepatan penuh. Tetapi itulah aturannya dan sudah seperti itu untuk sementara waktu," tambahnya.

Hal ini membuat Raikkonen berharap pada Ferrari untuk dapat mengelola masalah potensial tersebut. Pembalap asal Finlandia itu juga mengatakan bahwa sesuatu yang lumrah bila ada aturan baru dalam perlombaan musim ini.

"Perubahan itu selalu ada dan saya berpikir itu normal di setiap tahunnya. Jelas kami belajar dari tahun-tahun sebelumnya dan mencobal melakukan hal-hal dengan baik," jelas Raikkonen.

"Ini adalah sebuah kisah yang tidak pernah berakhir. Kami sungguh-sungguh dalam berevolusi dengan mobil baru yang sudah kami coba perbaiki semuanya," tegasnya.