Sejarah Pencak Silat, Bela Diri Asli Indonesia

Aksi Pesilat Cilik di Kejurnas Pencak Silat
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Sejarah pencak silat, semua orang pastinya pernah mendengar tentang pencak silat dan sejarah pencak silat di indonesia, bahkan pencak silat sekarang sudah merambah ke dunia Internasional, Pencak silat merupakan salah satu jenis seni beli diri yang diajarkan secara luas sejak lama dan bertahan hingga sekarang, jika luar negeri ada Kung Fu, Karate dan Boxing.

Namun Indonesia memiliki seni bela diri lokal yang disebut pencak silat atau yang sering disebut dengan silat, Pencak silat merupakan beladiri asli dari Indonesia apalagi setelah di tetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda melalui sidang ke-14 Intergovernmental Committee For The Safeguarding Of The Intangible Cultural Heritage.

Sidang tersebut berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019. Selain dikenal di Indonesia, pencak silat juga dikenal di sejumlah negara Asia Tenggara. Sebut saja seperti Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan juga di Thailand.

Seperti dikutip dari Penerbit Buku Deepublish mengenai sejarah dan pengertian pencak silat, Sebelum membahas mengenai sejarah pencak silat, ketahui dulu pengertian dari seni bela diri khas Indonesia ini. Secara etimologi atau dari asal kata, pencak silat terdiri dari dua kata. Pertama adalah kata “pencak” yang berarti gerak dasar beladiri yang terikat dengan suatu peraturan. 

Kedua, adalah kata "silat" yang memiliki arti sebagai gerak bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian. Pencak silat kemudian secara umum bisa didefinisikan sebagai salah satu seni bela diri yang setiap gerakannya mengikuti atau terikat oleh peraturan khusus. 

Selain pengertian umum di atas, pengertian pencak silat juga dikemukakan oleh Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Dimana didefinisikan sebagai hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME. 

Sedangkan jika melihat pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pencak silat memiliki arti permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata. Sebab jurus-jurusnya tak hanya dilakukan dengan tangan kosong, melainkan bisa juga dengan senjata jenis tertentu. 

Meskipun dari catatan sejarah pencak silat di tanah air, sudah menjadi warisan budaya dan diakui oleh dunia. Namun, pencak silat juga berkembang sejak lama di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara. Beda negara maka beda pula istilah penyebutannya, seperti di Malaysia seni bela diri ini disebut dengan istilah Gayong dan Cekak. 

Seiring berjalannya waktu, pencak silat tak hanya dianggap sebagai sebuah ilmu bela diri dengan jurus-jurusnya yang khas. Namun juga berkembang menjadi sebuah seni dalam gerakan tubuh yang indah. Sehingga gerakannya sendiri tampak luwes sekaligus enak dipandang, sebagaimana gerakan yang dilakukan oleh para penari.

Sejarah Pencak Silat

Turnamen Pencak Silat Remaja Piala Kapolda Jatim

Photo :
  • Istimewa

Seperti dikutip Penerbit Buku Deepublish melalui situs kemendikbud.go.id dijelaskan bahwa pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya di Indonesia. Lalu, seperti apa sejarah pencak silat di tanah air sehingga dikenal menjadi budaya di Indonesia? 

Rupanya dilihat dari sejumlah peninggalan sejarah, ditemukan fakta bahwa pencak silat sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman kerajaan di Indonesia. Dilansir dari situs detik.com dijelaskan bahwa banyak ahli sejarah mengungkapkan pencak silat pertama kali ditemukan di Provinsi Riau pada zaman Kerajaan Sriwijaya, yakni di abad ke-7.

Pada masa tersebut, gerakan di dalam pencak silat masih sangat sederhana yakni hanya mencakup gerakan tangan dan kaki. Seiring berjalannya waktu, pencak silat kemudian berkembang dan mulai masuk ke wilayah Semenanjung Malaka dan juga di Pulau Jawa. Pada masa ini pencak silat masih dianggap sebagai suatu ilmu bela diri. 

Banyak kerajaan di Indonesia yang kemudian mengenal pencak silat dan diajarkan secara turun temurun. Seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Sriwijaya, Singasari, dan juga Kerajaan Majapahit. 

Memasuki zaman penjajahan Belanda di tanah air, menurut catatan sejarah pencak silat diketahui dianggap sebagai ancaman dan dilarang. Bagi orang Belanda, pencak silat berpotensi mengancam keberadaan mereka sebagai penjajah dan menghalangi kegiatannya di negara jajahannya. 

Karena dilarang, kegiatan mempelajari atau mempraktekkan pencak silat dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh masyarakat. Oleh masyarakat kemudian dijadikan seni pertunjukan, lewat gerakannya yang luwes dan indah sehingga bisa tetap dipelajari oleh generasi penerus. 

Sedangkan di masa penjajahan Jepang, pencak silat justru diperbolehkan dan bahkan diberi fasilitas untuk dilestarikan. Sebab negara Jepang pada masa tersebut berniat memanfaatkan semangat masyarakat Indonesia untuk memperkuat pertahanan mereka melawan Sekutu. Sehingga latihan pencak silat tidak lagi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 

Memasuki masa kemerdekaan, sejarah pencak silat di Indonesia tercatat terus mengalami perkembangan. Hingga dibentuk organisasi resmi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI) pada 10 Mei 1948 di Surakarta melalui musyawarah para pendekar di masa tersebut. 

Saat organisasi IPSSI ini diketuai oleh Mr. Wongsonegoro, kemudian berubah nama menjadi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan menjadi nama organisasi yang dikenal masyarakat sampai sekarang. 

IPSI juga dikenal sebagai organisasi silat nasional tertua, dan setelahnya terbentuk organisasi lain yakni Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Didirikan oleh Eddie. M. Nalapraya yang berdiri di tanggal 11 Maret 1980. Pada masa tersebut Eddie juga diketahui menjabat sebagai ketua di IPSI.  Adapun organisasi pencak silat lain yang dikenal di Indonesia dan dunia adalah

- PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia) di Malaysia
- PERSIS (Persekutuan Silat Singapore) di Singapura
- PERSIB (Persekutuan Silat Brunei Darussalam) di Brunei Darussalam.

Pencak silat kemudian juga mulai dikenal negara di benua lain, seperti Amerika dan Eropa. Bahkan tidak sulit menemukan perguruan pencak silat di negara-negara tersebut, sebagai sarana bagi masyarakat setempat mempelajari pencak silat sebagai ilmu bela diri. 

Kemudian, sesuai dengan berbagai sumber catatan sejarah pencak silat di dunia. Saat ini sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga dan di Indonesia sering diselenggarakan kompetisi pencak silat. Seperti kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON).