Liga Belanda Disetop, Ajax Amsterdam Paling Merana

Pemain AJax Amsterdam.
Sumber :
  • twitter.com/BlindDaley

VIVA –  Penyebaran virus corona di dunia semakin mengkhawatirkan. Tak terkecuali di Belanda, di mana ada 36.535 kasus yang terkonfirmasi dan 4.289 kematian.

Keputusan berani dibuat Federasi Sepakbola Belanda (KNVB). Mereka menyatakan bahwa sisa pertandingan kompetisi Eredivisie musim ini akan dibatalkan. Dengan demikian, Eredivisie musim ini resmi dihapus dan tidak ada klub yang menjadi juara

Dilansir Marca, Sabtu 25 April 2020, dengan keputusan ini, untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, Eredivisie (liga sepakbola kasta tertinggi di Belanda) tidak memiliki juara.

>

Ajax Amsterdam menjadi klub yang paling dirugikan karena keputusan ini. De Godenzonen berstatus sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 56 poin, unggul selisih gol dari AZ Alkmaar yang memiliki poin sama.

Sementara itu, tiket untuk berlaga di kancah Eropa musim depan akan diputuskan oleh hasil klasemen saat ini. Ajax berhak tampil di playoff Liga Champions, sedangkan AZ berlaga mulai babak kualifikasi kedua.

Sementara Feyenoord, PSV Eindhoven dan Willem II akan meraih tiket ke Europa. Sistem promosi dan degradasi tidak diberlakukan untuk musim ini di dua liga teratas Belanda.

ADO Den Haag dan RKC Waalwijk yang berada di dua posisi terbawah masih akan tetap berlaga di Eredivisie musim depan. Dan Cambuur dan De Graafschap, dua tim teratas di divisi dua tidak akan dipromosikan.

Ajax Protes Keras
Keputusan KNVB yang menghapus gelar diprotes keras Ajax. Meski hanya unggul selisih gol dari AZ, mereka merasa lebih pantas juara.

Sebab, aturan di Eredivisie memang mengedepankan selisih gol jika ada tim yang memiliki poin sama. Beda jika head to head yang diterapkan, Ajax akan finis di posisi kedua.

Perlu diketahui, dalam dua pertemuan musim ini, Ajax selalu kalah dari AZ. Takluk 0-1 di AFAS Stadion, lalu kalah 0-2 di Johan Cruyff Arena.

Hal ini disesali oleh gelandang Ajax, Hakim Ziyech. Pemain yang akan bergabung dengan Chelsea di musim depan ini sedih tak bisa memberikan trofi Eredivisie ke-35 untuk Ajax.

"Ayolah, omong kosong apa yang saya dengar. Lagipula, kami berada di puncak," kata Ziyech pada AD.

Ziyech menilai, seharusnya KNVB konsisten pada peraturan. Sebab, di Liga Belanda memang selisih gol lebih dikedepankan.

"Semua cerita bilang AZ lebih pantas juara karena mereka menang dua kali melawan kami. Jadi selisih gol yang biasa digunakan, tak dihitung sekarang? Bagaimana PSV juara pada 2007? Hanya dengan selisih satu gol," tutur Ziyech.

"Kami juara tak resmi, tentu saja saya lebih senang juara di lapangan. Tapi, jika memilih satu klub juara, saya merasa Ajax yang pantas," kata pemain 27 tahun ini.