Medali SEA Games 2019 Nariska Cintya Dirampas, Bonus Terancam
- Riki Ilham Rafles Karami/ VIVA
VIVA – Malang betul nasib atlet modern pentathlon Indonesia, Nariska Cintya. Kerja kerasnya saat turun bertanding di Subic Bay Boardwalk, Jumat 6 Desember 2019, menjadi sia-sia.
Nariska seharusnya mendapatkan medali perak. Dia menempati urutan kedua di bawah wakil Indonesia lainnya, Dea Salsabila Putri.
Akan tetapi, ketika sudah berada di samping podium untuk menunggu pengalungan medali, nama Nariska tak dipanggil. Baru diketahui, ternyata panitia pelaksana SEA Games 2019 (PHISGOC) melakukan amandemen peraturan.
Mereka mengaku berkirim surat kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terkait dengan penjatahan medali untuk tiap negara. Karena modern pentathlon adalah cabang olahraga baru, kemudian jika satu negara mendapat dua medali, salah satunya akan dianulir.
Namun, modern pentathlon Indonesia tak mengetahui hal itu. Mereka pun protes kepada panitia, dan tak mendapatkan solusi terbaik.
Manajer sekaligus pelatih modern pentathlon Indonesia, Glenn Apfel mengaku kebingungan. Karena sampai sekarang, hasil resmi pertandingan tetap memasang Nariska sebagai urutan kedua.
"Kami juga bingung, karena di website, nama Nariska masih ada di urutan kedua. Itu statusnya bagaimana? Kami tadi sudah bicara dengan CdM, nanti beliau yang mengurus," kata Glenn ketika dihubungi VIVAnews.
Terkait dengan masuknya perolehan medali Nariska ke klasemen sementara SEA Games 2019, Glenn pun tak tahu. "Itu saya juga tidak tahu. Masuk atau tidak."
Dirampasnya medali perak yang jadi hak Nariska bisa jadi berdampak panjang. Karena, jika ternyata tak menambah pundi-pundi medali Indonesia, dia terancam tak dapat bonus seperti yang dijanjikan pemerintah.
"Tadi kami juga sudah sepakat, kalau ada bonus nanti akan dihitung bersama lagi. Kami sudah komitmen," ujarnya. [mus]