Rodrigo Duterte Tidak Puas Persiapan SEA Games 2019 Filipina

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, berpidato di Istana Malacanang, Manila. - AFP/Getty Images
Sumber :
  • bbc

VIVA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ia "tidak puas" dengan persiapan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games.

Acara yang diikuti 11 negara itu telah dilanda banyak masalah menjelang pembukaannya pada Sabtu (30/11).

Hal itu dirasakan tim sepak bola, yang sudah mulai bertanding sebelum acara tersebut resmi dibuka.

Para pelatih tim sepak bola dari Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar telah mengungkapkan rasa frustasi mereka atas berbagai masalah terkait transportasi dan akomodasi.

Para pemain timnas Kamboja sempat terlantar di bandara selama tiga jam, sebelum menunggu delapan jam lagi sampai kamar hotel mereka siap.

Foto para pemain yang tidur di lantai hotel tersebar luas di media sosial, beserta kiriman lain yang menggunakan tagar #SEAGamesfail and #SeaGames2019.

"Sayangnya, kami korban manajemen yang buruk," kata pelatih timnas Kamboja, Felix Dalmas kepada kantor berita Reuters.

Pihak hotel mengeluarkan pernyataan bahwa timnas Kamboja tiba di hotel sebelum waktu standar untuk check-in.

Pesan hotel dan makanan sendiri

Setelah mendapat kabar tentang keteledoran logistik di Filipina, kontingen Indonesia memutuskan untuk mengatur sendiri akomodasi dan transportasi mereka

Manajer tim angkat beban, Sonny Kasiran, mengatakan kepada Reuters bahwa ia memesan hotel dan transportasi untuk timnya secara mandiri karena tidak mau ambil risiko.

"Sebelum kami datang ke sini, kami dengar kabar buruk dari berita dan dari kawan-kawan kami tentang apa yang terjadi di sini.

"Kami tidak mau ambil risiko, dan ketua kami setuju untuk memesan hotel sendiri dan mengatur transportasi kami sendiri. Kami tidak mau bergantung pada panitia," kata Sonny.

Bahkan para atlet tuan rumah pun tidak lolos dari masalah. Tim sepak bola perempuan Filipina harus menjejalkan empat sampai lima pemain ke kamar hotel yang dirancang hanya untuk dua orang.

"Sayang sekali kami tim tuan rumah, dan beginilah kami diperlakukan. Saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan negara lain," kata bek Hali Long dalam sebuah kiriman di Facebook.

Sementara tim Vietnam mengeluh bahwa makanan mereka terlalu sedikit, dan pihak hotel mengatakan mereka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari panitia SEA Games bila ingin mendapatkan porsi yang lebih besar.

Ketua kontingen Singapura, Juliana Seow, juga mengungkapkan keluhan melalui surat kepada panitia SEA Games, meminta mereka "segera memperhatikan" masalah yang dialami para atlet, termasuk kurangnya makanan halal.

"Dalam salah satu makan malam, pilihan makanan halal hanyalah nasi putih, roti, lasagna. Dan, dengan tim lain yang juga membutuhkan makanan halal, porsinya tidak mencukupi," ujar Seow seperti dikutip The Straits Times.

Sebagian tim bahkan terpaksa memesan makanan dari luar hotel.

Panitia SEA Games meminta maaf, menyalahkan anggaran yang terlambat atas berbagai masalah yang diderita para atlet.

Chief Operation Officer Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee, Ramon Suzara, mengatakan mereka hanya punya waktu delapan bulan untuk mendirikan bangunan baru dan memugar bangunan lama setelah anggaran untuk kompetisi, yang mencapai hampir Rp1,6 triliun, baru disetujui pada bulan April, bersamaan dengan APBN.

Bagaimanapun, Suzara menolak jika dibilang belum siap.

"Pemerintah telah menghabiskan begitu banyak uang untuk permainan ini dan kami melakukan yang terbaik untuk melayani dan, lagi-lagi, saya tidak mengatakan kami tidak siap. Kami siap. Hanya saja ada hal-hal kecil, masalah sebelum upacara pembukaan tapi kami telah menyelesaikan itu."