Indonesia Sabet Posisi 2 Kejuaraan Panahan Berkuda di Iran
- Istimewa
VIVA – Setelah menjalani pertandingan di bawah suhu dingin yang berat, Tim Indonesia berhasil meraih peringkat II pada Kejuaraan Internasional Panahan Berkuda (Horseback Archery) “The Silk Road 2019” 3rd World Equestrian Martial Arts Competition, 22-24 November 2019 di Kardan, Provinsi Alborz, Iran yang diikuti 22 negara dari anggota World Horseback Archery Federation (WHAF).
Sejumlah pesan penting disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin pada saat menyambut tim di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tehran.
“Saat ini sedang memasuki musim dingin, penting untuk bagi tim untuk menyesuaikan fisik dan mental dengan cuaca yang sangat dingin bahkan bersalju. Apalagi kegiatan dilakukan di lapangan terbuka dengan menunggang kuda berkecepatan tinggi sehingga perlu kewaspadaan dan kehati-hatian yang ekstra. Tapi saya yakin, tim Indonesia yang tangguh akan mampu berikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Octavio dalam rilis yang diterima VIVAnews.
Kejuaraan internasional yang diadakan oleh Equestrian Federation of I.R Iran tersebut diikuti para jawara pemanah berkuda terbaik dunia termasuk para pelatih yang telah bersertfikat internasional juga tampil sebagai peserta. Pada kejuaraan tersebut, Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) mewakili Indonesia mengirimkan dua pemanah berkuda terbaiknya, yakni Kharisma Zaky dan Najib Hardika, keduanya anggota Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) cabang Sumatera Barat.
Pertandingan selama 4 hari berturut-turut di udara terbuka, berkabut dan bersuhu dingin tersebut berlangsung ketat dan kompetitif dengan tiga kategori utama yang dipertandingkan yaitu Hungarian Style, Korean Style double shoot, dan Tabla Turki. Adapun pada kategori Martial Arts, digelar pertandingan Tent Pegging sambil memanah dan pada kategori paling sulit tersebut, Tim Indonesia dapat melaluinya dengan baik.
Pada kategori Hungarian Style, Kharisma Zaky berhasil meraih peringkat II internasional, peringkat I diraih Valentin Lakatos dari Hungaria dan Sergei Odinokov dari Rusia menduduki peringkat III.
“Kharisma menggigil dan berusaha bertahan dari suhu udara dingin dengan jarak pandang tak lebih 5 meter. Tapi dia mampu melalui dengan baik,” terang Sekjen KPBI, Sunaryo Adhiatmoko yang mendampingi tim Indonesia.
Kharisma mengungkapkan bahwa keberhasilannya tidak terlepas dari peran dan kerjasama yang solid dalam tim serta didikan untuk tetap disiplin dan bersabar dalam setiap proses yang diperolehnya di KPBI. Sementara itu untuk kategori Korean Style double shoot,dimenangkan Hungaria, Polandia dan Turki, sedangkan untuk kategori Tabla Turkhis Style, dimenangkan Mongolia, Rumania, dan Turki.
Keberhasilan KPBI membawa Indonesia pada peringkat II Internasional Horseback Archery di Iran ini, juga didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Melalui pesan singkatnya kepada tim setelah pertandingan, Nadjamuddin Ramly, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Kemdikbud RI menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap keberhasilan tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum KPBI, Alda Amtha, menjelaskan bahwa kejuaraan di Iran merupakan kejuaraan tingkat internasional kedua yang diikuti tim Indonesia setelah kejuaraan serupa diselenggarakan di Korea Selatan. Indonesia baru saja menjadi anggota World Horseback Archery Federation (WHAF), yaitu organisasi panahan berkuda dunia di bawah UNESCO.