Ingin Anak Masuk PB Djarum, Pria Meulaboh Rela Jual Tanah

Peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, Yuga Gustisyah (kiri)
Sumber :
  • VIVAnews/Luzman Rifqi Karami

VIVA – Final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR Djarum, Jati, Kudus, diikuti peserta dari berbagai daerah. Salah satunya, Yuga Gustisyah yang berasal dari Meulaboh, Aceh.

Pengorbanan Ayah Yuga, Yushansyah, tergolong besar demi mewujudkan impian anaknya bergabung dengan PB Djarum. Pria yang berprofesi sebagai PNS ini rela menjual tanah karena transportasi dan akomodasi menuju lokasi audisi tergolong mahal.

"Perjalanan dari Meulaboh menuju Kudus ini lumayan mahal, harus tiga kali transit, apalagi ditambah dengan akomodasi. Saya berdua dengan anak bisa habis sampai Rp20 juta," kata Yushansyah di GOR Djarum, Jati, Kudus.

Belum lagi, ayah Yuga, Nazura Trisa juga sudah bergabung dengan PB Djarum. Nazura sudah berhasil lolos seleksi pada 2017 lalu. Jika ditambah dengan Nazura, biaya yang dikeluarkan Yuhansyah bisa mencapai Rp60 juta.

"Saya sampai menjual tanah demi mewujudkan impian anak saya. Saya lihat, keinginan dia sangat kuat, dari TK sudah suka bulutangkis. Melihat semangat dan keseriusan dia, membuat saya juga semangat mencari biaya," tutur Yushansyah.

"Kakak Yuga juga ikut PB Djarum. Dia ingin seperti kakaknya yang bergabung dengan PB Djarum," lanjutnya.

Pengorbanan serupa dilakukan oleh orang tua Dhiva Violya Marante. Berasal dari Manado, orang tuanya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

"Perjuangan sebagai orang tua tentunya tak mudah, biaya cukup mahal dari Manado. Apalagi hanya bapaknya yang bekerja. Tapi, sebagai orang tua tentunya rela memperjuangkan segala upaya demi sang anak," kata Ibu Dhiva, Meikemugama.

Yuga dan Dhiva berhasil merebut Super Tiket dalam audisi yang berlangsung di Surabaya. Kini, mereka masih harus berjuang dalam final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 20-22 November 2019.