Kabut Asap di GP Singapura Bikin Para Pembalap F1 Khawatir

Lewis Hamilton rayakan kemenangan di Suzuka Jepang.
Sumber :
  • F1

VIVA – Grand Prix Formula 1 Singapura di Sirkuit Marina Bay terancam oleh kabut asap yang muncul akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Sumatera Selatan. Situasi ini tentu membuat para pembalap F1 khawatir.

Kondisi udara yang buruk bisa saja berpengaruh pada kesehatan para pembalap. Lebih krusialnya lagi adalah jarak pandang yang terbatas dan membuat level balapan menjadi lebih berbahaya.

Sejatinya, ketebalan kabut asap di Singapura sudah menurun sejak Jumat pagi, 20 September 2019. Namun, situasi yang berkembang harus dipantau lebih lanjut oleh Pengawas Lingkungan Singapura (NEA).

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, meminta agar panitia bisa lebih jeli dalam menanggapi situasi yang berkembang.

Namun, Hamilton mengakui, keselamatan dalam balapan sebenarnya tergantung bagaimana cara para pengemudi mengendalikan jet darat mereka.

"Kita adalah dokter untuk diri sendiri. Tapi, saya paham isu ini tak seharusnya berpengaruh pada kami sebagai pembalap, meski saya sedikit menyadarinya," ujar Hamilton dilansir Channel News Asia.

"Secara alami, Anda menghirup dan menekan udara lewat hidung demi berteriak atau semacamnya. Dengan demikian, banyak karbon yang terserap. Jadi, udara bersih adalah bagian paling penting dalam balapan," lanjutnya.

Hamilton menuturkan, sudah memiliki strategi untuk mengatasi jarak pandang yang terbatas akibat kabut asap di GP Singapura. Pun, dia memberikan saran kepada para pembalap lain untuk mengikuti triknya.

"Saya sudah disarankan untuk tak terlalu berani bermanuver ke luar. Tapi, saya tak tahu bagaimana dampaknya terhadap keseruan balapan. Malam ini dan besok, saya harus bicara dengan tim tentang apa yang bisa kami lakukan. Jujur, kami tak bisa pakai masker ekstra di helm atau apa pun itu jenisnya demi membersihkan udara," terang Hamilton.