Jika Pembibitan Berhenti, Wiranto Siap Mundur dari Ketum PBSI

Ketua Umum PP PBSI, Wiranto
Sumber :
  • Pratama Yudha/ VIVA

VIVA – Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Wiranto, mengaku siap mundur dari jabatannya apabila ajang pembibitan atlet-atlet bulutangkis Indonesia sampai berhenti.

Pernyataan itu diungkapkan Wiranto sebagai tanggapan soal polemik antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum. Dia berharap masalah ini cepat menemukan solusi.

"Kita tidak akan menghentikan pencarian bibit. (Kegiatan) Itu tidak akan berhenti. Kalau pencarian bibit sampai berhenti, saya mundur saja," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dalam konferensi pers Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 100 di Jakarta, Rabu 11 September 2019.

"Kalau kegiatan itu dipermasalahkan, selesai masa depan bulutangkis Indonesia. Solusi pasti ada kalau semua ada pengertian dan pemahaman," tambahnya.

Seperti diketahui, ajang pembibitan terbesar bulutangkis Indonesia, audisi umum PB Djarum, akan berhenti pada 2020. Edisi 2019 menjadi kali terakhir PB Djarum menggelar kegiatan ini.

Keputusan itu diambil setelah KPAI menuding terjadi eksploitasi anak dalam kegiatan audisi umum yang dilakukan PB Djarum. KPAI menilai ada salah satu cara mempromosikan produk rokok dengan menyematkan brand image di kaus peserta.

Padahal, audisi umum yang dilakukan PB Djarum merupakan kegiatan pembibitan bulutangkis terbesar yang telah menghasilkan banyak juara dunia untuk Indonesia, sebut saja Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Makanya, Wiranto menilai tak sepatutnya kegiatan ini sampai berhenti. Sebab, bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang membuat Indonesia berjaya di level internasional.

"Bulutangkis sebenarnya konsisten karena dari tahun ke tahun selalu menyumbang untuk bangsa lewat juara-juara dunianya. Maka itu, saya berharap (kegiatan) ini terus kita pertahankan," ujar Wiranto.

"Kalau diganggu soal pembibitan, efeknya belum terasa sekarang, tapi lima tahun lagi kita akan terpuruk," ungkap dia.

Ditambahkan Wiranto, pihaknya akan secepatnya mencari jalan keluar untuk meluruskan masalah ini. Diharapkan seluruh pihak terkait bisa duduk bersama agar harapan anak-anak Indonesia menjadi atlet bulutangkis tak pupus di tengah jalan.

"Saya mencintai betul olahraga bulutangkis. Secepatnya ini akan segera kita selesaikan (polemik KPAI dan PB Djarum) terkait eksploitasi anak. Bisa selesai seharusnya lewat diskusi musyawarah mufakat," ucap Wiranto.

"Kalau secara teknis ada masalah yang diselesaikan ya masalahnya jangan pembibitannya dipermasalahkan. Itu kan tujuannya untuk mencari bibit-bibit terbaik. Kalau belum-belum sudah ada kecurigaan dan kesalahpahaman pasti gak ketemu (jalan keluar)," tutur dia. (one)