Menpora Dukung Audisi PB Djarum, KPAI Sibuk Urus Instagram
- Viva.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA – Keputusan PB Djarum untuk menghentikan kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis terus bergulir dan menyita perhatian publik. Polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menuding pihak Djarum melakukan eksploitasi branding terhadap para peserta audisi pun jadi pemicu utama.
Tak sedikit juga yang menyayangkan harus terhentinya misi pencarian terbuka bakat para pebulutangkis muda untuk dibina di pusat bulutangkis PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Dan salah satu yang bersuara lantang mendukung terus bergulirnya Audisi Umum adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Dalam postingan di akun Instagram pribadinya @nahrawi_imam, pria asal Jawa Timur itu dengan tegas menyatakan dukungannya pada PB Djarum dan Audisi Umum. Lebih jauh ia pun memastikan tidak ada unsur eksploitasi anak dalam kegiatan tersebut.
“Mestinya jalan terus, karena tak ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi djarum sudah melahirkan juara-juara dunia. Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo Lanjutkan,” tulis kalimat dalam postingan gambar yang diunggah Minggu 8 September 2019.
Pada caption postingan tersebut pun Menpora segera mengemukakan pernyataan resminya. “Kami buat sikap resmi Kemenpora setelah ini. Bagaimana pendapat Anda tentang Audisi Djarum Foundation? -IN,” tulis caption tersebut.
Beragam komentar pun mencuat, salah satunya muncul dari mantan pebulutangkis lawas jebolan PB Djarum, Lius Pongoh. “Pak Imam. Kami menunggu persetujuan resmi dari Kemenpora demi jayanya bulutangkis Indonesia. Mestine kita sekarang fokus buat Olimpiade 2020 yg kurang dari 1 tahun, bukan mengurusi hal yang sdh berjalan dengan baik dan ada buktinya. Salam sukses mulia,” tulis Lius Pongoh.
Sementara itu, Ketua KPAI, Dr Susanto MA, saat dihubungi para wartawan enggan menyebut pihaknya sebagai pemicu keputusan dihentikannya kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis mulai 2020 mendatang. “Perlu kami sampaikan bahwa KPAI tidak terbersit niat untuk menghentikan audisi, kami justru mendukung bagaimana audisi dan pengembangan bakat dan minat anak di bidang bulutangkis terus berlanjut agar prestasi anak terus tumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan,” ungkap Susanto.
“Namun, dalam penyelenggaraan audisi tidak boleh menggunakan nama merek, logo, termasuk brand image produk tembakau, karena telah diatur dalam PP 109 tahun 2012. Jadi peraturan pemerintah telah melarang. KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak,” jelasnya.
Anehnya, besarnya sorotan dan perhatian publik atas polemik tersebut membuat KPAI harus menjadikan akun Instagram resmi mereka kini menjadi mode privasi atau konten akun tersebut tak bisa diakses oleh publik. Berdasarkan penelusuran VIVA, pada Minggu 8 September 2019 pagi hingga siang hari konten akun tersebut masih bisa dilihat publik, namun pada petang harinya akun IG KPAI sudah bersifat mode privasi. (one)