Lifter putri Indonesia Pecahkan Rekor di Pyongyang
- bbc
Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah, 17 tahun, berhasil meraih medali emas di Pyongyang, Selasa (22/10). Emas ini untuk kategori yunior kelas 49kg untuk angkatan snatch 84kg di Kejuaraan Asia Yunior dan Remaja 2019.
Cantika juga meraih dua medali perak untuk clean and jerk 102kg dan total angkatan 182kg di kejuaraan tersebut.
Atas prestasinya di Pyongyang, dia berhasil memecahkan rekor Asia kategori Youth (remaja) atas namanya sendiri.
Rekor sebelumnya dicetak di Ningbo, China, April 2019, dalam ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kita bangga, terharu sekali, melihat bendera merah putih dinaikkan, sementara kita mendengar Lagu Indonesia Raya itu sesuatu yang langkah di sini," kata Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara, Berlian Napit, kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, Kamis (24/10).
"Dan saya terharu, tersanjung, saat mengalungkan medali," tambahnya.
Sejumlah laporan menyebutkan, walaupun kejuaraan di Pyongyang ini di tingkar yunior, turnamen ini disebut penting bagi para atlet yang mengejar tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
Alasannya, kejuaraan ini merupakan turnamen berkategori gold dan disebutkan memiliki bobot nilai poin tinggi.
Pada Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Fiji, Juni 2019, Cantika merebut tiga medali perak. Dilaporkan, dia hanya kalah dari lifter China, Zhao Jinhong.
Selain Cantika, lifter pria Indonesia, Muhammad Faathir (16 tahun) juga dilaporkan meraih tiga medali emas untuk kategori youth kelas 61kg dengan total angkatan 272kg.
Faathir disebutkan memecahkan rekor Asia untuk angkatan snatch 119kg serta rekor Asia dan dunia untuk angkatan clean and jerk 153 dan total 272kg.