Anindya Bakrie Lega Tuntaskan Triatlon meski Kurang Latihan
- Istimewa
VIVA – Chief Executive Officer (CEO) Visi Media Asia, Anindya Novyan Bakrie, berhasil menuntaskan semua rangkaian lomba renang, sepeda, dan lari dalam Sungailiat Triathlon di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu, 15 Juni 2019.
Anindya bergabung bersama 302 peserta dari 16 negara dalam kegiatan olahraga rutin tahun ketujuh itu. Ajang itu memperlombakan lima kelas, yaitu long distance, standard distance, standard distance relay, sprint distance, dan sprint duathlon.
Rute bersepeda berbeda dengan rute yang diselenggarakan dari tahun sebelumnya, karena kali ini melewati rute berbagai objek wisata unggulan, antara lain Pantai Tanjung Pesona, Puri Triagung, Pantai Air Anyir, dan Pantai Teluk Ubur.
Lintasan lomba memang menonjolkan keindahan alam, yakni area yang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Kreatif Pariwisata di Kabupaten Bangka.
Walaupun sempat diguyur hujan di awal lomba, para peserta tidak surut nyali. Bahkan, faktor gelombang pantai yang cukup besar sempat membuat kewalahan para perserta pada olahraga renang. Anindya bahkan menjadi peserta emas dalam kegiatan itu.
Dia mengaku lega setelah menuntaskan semua lomba karena sejumlah alasan. Misalnya, pada lomba renang, target yang dia tetapkan sudah sesuai. Dalam bersepeda, dia merasa cukup menikmati meski lintasannya naik-turun sehingga lumayan menguras tenaga.
Tetapi, katanya, sejak awal panitia sudah memberitahu trik-trik tertentu kepada para peserta, misal, saat harus pelan, saat mesti lari, saat harus jalan, dan lain-lain.
“Secara umum sedikit lebih baik daripada ekspektasi, karena ekspektasi pas-pasan, karena habis Ramadan, belum sempat latihan. Tapi semua happy,” katanya.
Dia memuji sang ketua panitia penyelenggara kegiatan itu, Thomas, karena berhasil melaksanakan kegiatan berskala internasional. Sebab, kegiatan itu pada dasarnya bukan hanya kegiatan olahraga, melainkan juga sarana promosi wisata wilayah setempat. “Membangkitkan ekonomi pasca-Lebaran”.
Laporan Frendy Primadana dan Muhamad Maulana/Bangka