Bela Jatim di Kejurnas, Atlet Pelatnas Softball Kecewa Berat
- Rahmad Noto
VIVA – Hasil buruk tim softball putra Jawa Timur dalam Kejurnas 2018 di Yogyakarta yang berakhir Minggu 1 April 2018. Atlet Pelatnas Aditya Aulia Rachman kecewa berat dengan apa yang terjadi di kejurnas tersebut.
Bahkan, pemain asal klub Sriti Surabaya itu menuding kegagalan tim Softball Jatim lolos dari babak penyisihan grup, karena persiapan yang kurang. Selain itu juga masalah konflik organisasi yang tak kunjung selasai.
"Ini adalah hasil paling buruk sepanjang sejarah. Tidak ada persiapan untuk Kejurnas. Setelah pemilihan nama pemain langsung berangkat Kejurnas. Sama sekali tidak ada latihan bersama. Padahal daerah lain minimal satu bulan berlatih bersama, " ujar pemain yang bergabung di Pelatnas proyeksi Piala Asia dan Asian Games 2018 ini.
Adit juga menyesalkan Jatim tidak diperkuat dengan pemain andalan mereka dikejurnas tersebut. Hal itu karena pemain andalan Jatim absen mengikut seleksi setelah terjadi konflik antara klub Surabaya dengan Pengprov Perbasasi Jatim.
"Kalau pemain terbaik ikut semua, minimal kita bisa semifinal. Tidak seperti sekarang pemain banyak yang dari baseball dipaksakan tampil dan akhirnya tidak bisa tembus babak pagesistem, " tambah Adit.
Tim softball putra Jatim yang di PON 2016 meraih medali perak, memang menuai hasil buruk di Kejurnas kali ini. Tiga kali menelan kekalahan di Grup A yang membuat posisinya berada di urutan ke empat. Tiga kali kekalahan diderita dengan skor telak. Dihajar Sulawesi Tenggara 1-9, dilumat Kalimantan Timur 0-11 dan digebuk DKI Jakarta 1-7.
Satu-satunya, kemenangan Jatim diraih atas tim lemah Jateng 7-1 yang menjadi juru kunci Grup A.
"Masalah organisasi harus segera diselesaikan agar organisasi bisa bekerja semestinya. Mulai pembibitan terus kejuaraan rutin ada, persiapan untuk Kejurnas mesti matang. Selama ini karena ada konflik di organisasi baseball softball Jatim sangat mempengaruhi kondisi atlet," jelas Adit
Sementara di Kejurnas Sofball 2018, gelar juara diraih tim putra Sulawesi Tenggara setelah di babak final mengalahkan Kalimantan Timur dengan skor 12-5. Hebatnya, peraih medali emas PON 2016 ini menjadi satu-satunya tim tak terkalahkan mulai babak penyisihan.