Panen Raya di Purwakarta Jelang Lebaran Dimassifkan Perkuat Ketahanan Pangan
- Pemkab Purwakarta
VIVA – Panen raya di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat terus digencarkan memutus mata rantai darurat pangan jelang musim lebaran Idul Fitri 2024. Sektor yang paling disorot yaitu komoditas beras agar mampu dijual dengan harga murah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono menjelaskan, areal pesawahan mencapai 800 hektar ditargetkan surplus mencapai 50 ribu ton.
"PJ Bupati memimpin langsung panen raya yang mulai digelar kemarin. Beliau mengapresiasi kerja keras para petani dan jajaran Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sehingga produksi padi Purwakarta tetap tinggi," ungkap Rudi Hartono, Kamis 28 Maret 2024.
Rudi menilai, lima desa yakni Gandasoli, Citeko, Gandamekar, Rawasari dan Sindangsari ditargetkan berkontribusi besar. "Luas areal persawahan panen raya mencapai 800 hektar. Keberhasilan panen raya itu sekaligus membuktikan Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu penghasil beras utama di Jawa Barat," katanya.
"Terbukti dengan target surplus beras Purwakarta pada Maret-April 2024 ini mencapai 50 ribu ton. Itu sekaligus menjamin ketersediaan pangan masyarakat, yang muaranya bisa menjamin harga pangan terjangkau sehingga bisa menekan inflasi di daerah," tambahnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan menambahkan, panen raya jelang lebaran ini untuk memperkuat target musim tanam rendeng pertama tahun 2024 sebesar 111.234 ton gabah kering giling (GKG).
"Areal persawahan itu jauh lebih luas dibandingkan musim tanam yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 14.316 hektar. Dengan perluasan itu kita optimis target produksi beras akan tercapai," katanya.
Pihaknya juga menstimulus para petani mulai dari bantuan bibit, air irifasi, pasokan pupuk hingga penyuluhan. "Optimalisasi target produksi padi itu juga sekaligus menindakanjuti arahan Pj Bupati yang menekankan agar Purwakarta tetap menjadi salah satu daerah penghasil sumber pangan paling produktif di Jawa Barat," kata Midan.
"Amannya ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat juga diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat," terangnya.