Single Submission Karantina dan Bea Cukai Jadi Langkah Optimalkan Pelayanan di Pelabuhan Gresik

VIVA – Bekerja sama dengan KSOP Kelas II Gresik dan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur, Bea Cukai Gresik melaksanakan mandatory Single Submission Quarantine Customs (SSm QC). Hal tersebut merupakan implementasi dari komitmen menyukseskan program National Logistics Ecosystem (NLE).

Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Wahjudi Adrijanto mengungkapkan dalam waktu dekat, Bea Cukai Gresik akan melakukan studi tiru ke kantor vertikal yang sudah lebih dulu mengimplementasikan SSM QC. “Kami akan melihat contoh penerapan di Merak yang sudah mendapatkan rapor hijau untuk implementasi program NLE ini.” Tujuan dari pelaksanaan SSM QC ini tidak lain untuk meningkatkan kemudahan dan memangkas biaya logistik yang ditunjang dengan sistem yang terus disempurnakan.

Muhlis Natsir, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, juga mengungkapkan akan terus mengawal program NLE. “Kita harus mengawal terus agar program NLE ini dapat berjalan seluruhnya khususnya untuk program-program yang dapat diterapkan di wilayah Kabupaten Gresik.”

Hotman Siagian, Kepala KSOP Kelas II Gresik dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh pelaksanaan SSm QC. “Dengan kolaborasi kita bersama kami optimis untuk bisa meraih capaian B15 yang baik. Apresiasi kepada seluh instansi atas dukungan penuh selama ini, komunikasi dalam penyelenggaraan NLE sesuai dengan amanat dalam Inpres Nomor 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.”

Deklarasi SSm QC juga ditujukan sebagai aksi pencagahan korupsi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Bea Cukai Gresik bersama instansi pemerintahan lainnya juga akan terus berupaya agar seluruh program NLE, antara lain SSm pabean dan karantina (QC), SSm pengangkutan, SSm perizinan, Manifes Domestik, Kepelabuhanan (DO & SP2 Online), hingga Single Billing, bisa diterapkan di pelabuhan Gresik.