Jubir PKS: Melihat Tren Peningkatan, Elektabilitas Anies Berpotensi di atas 30 Persen

Juru bicara DPP PKS, Pipin Sopian
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sejak deklarasi pasangan bakal capres - cawapres, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, terjadi tren peningkatan popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan. 

Tren kenaikan elektabilitas Anies diafirmasi dari beberapa lembaga yang melakukan survei pascadeklarasi Anies - Gus Imin (AMIN).

Pipin Sopian, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyampaikan bahwa pada Juni 2023, sebuah lembaga survei independen yang berbasis di Australia melakukan survei terhadap 1.200 sample di 34 provinsi pada 12-17 Juni 2023.

Survei Utting Research menunjukkan bahwa elektabilitas Anies naik signifikan (bounce back) ke 27% dari sebelumnya yang hanya berkisar di belasan persen dan terpaut cukup jauh dari dua capres lainnya.

Menurutnya, jauh sebelum deklarasi Anies - Gus Imin, lembaga survei independen yang berbasis di Australia, Utting Research, melakukan survei terhadap bakal capres di Indonesia yang akan kontestasi dalam Pilpres 2024. Dari survei Utting Research pada Juni, elektabilitas Anies naik menjadi 27%. 

"Lalu ada momentum deklarasi Anies - Gus Imin pada 2 September 2023 yang langsung mendongkrak elektabilitasnya. Bahkan, ini telah diafirmasi oleh lembaga survei bahwa terjadi tren kenaikan elektabilitas pascadeklarasi. Jika basisnya 27% pada Juni, kemudian terjadi kenaikan, maka kami optimis elektabilitas Mas ANies kini naik di atas 30%," tuturnya, Selasa (26/9/2023).

Sementara itu, berdasarkan survei Indo Riset yang dilakukan pada periode 11-18 September 2023, elektabilitas Anies Baswedan naik cukup signifikan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, serta Sulawesi.

Tak hanya Indo Riset, sebelumnya Politika Research & Consulting (PRC) juga melakukan survei pada 8-12 September 2023 yang memperlihatkan kenaikan elektabilitas Anies di Jawa Timur sangat signifikan hanya dalam waktu 1 minggu (sejak deklarasi 2 September 2023), yaitu melonjak sekitar 30,71%.

Berbagai pihak menilai kenaikan elektabilitas Anies sebagai hal yang wajar dan telah terlihat sejak masuknya sosok Gus Imin sebagai bakal cawapres sekaligus masuknya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam Koalisi Perubahan.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, melihat bahwa sejak deklarasi pasangan Anies - Cak Imin terjadi tren peningkatan elektabilitas Anies, khususnya di Jawa Timur. Hal ini kemudian diafirmasi melalui beberapa lembaga survei.

Rio Prayogo, Direktur PRC, menilai bahwa peningkatan elektabilitas Anies di Jatim menunjukkan bahwa sosok Gus Imin sangat kuat untuk konsolidasi suara Nahdliyin. Mesin politik PKB, katanya, bergerak membuka pintu masuk ke pemilih PKB, warga NU, para kiai, dan pondok pesantren di Jawa Timur, bahkan di Jawa Tengah.

Adapun, pengamat politik Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan melihat bahwa fenomena Anies Baswedan tak terkalahkan dilihat dari berbagai perspektif.

Menurutnya, wacana Pilpres 2024 diikuti hanya 2 pasangan, yaitu kubu perubahan dan kubu keberlanjutan, memperlihatkan adanya kecemasan terhadap kekuatan Anies Baswedan setelah PKB dan Cak Imin masuk ke koalisi.

Perspektif kedua, katanya, fenomena kegiatan Jalan Gembira Anies - Gus Imin di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9/2023) yang dihadiri dengan antusias hingga 1 juta pendukung.

Syahganda juga mengkritik beberapa lembaga survei yang hasilnya justru penurunan pasca deklarasi Anies - Imin. "Jelas ada peningkatan elektabilitas pasangan Anies - Muhaimin setelah deklarasi pada 2 September."