Aplikasi Bio Urine Diterapkan dalam Budidaya Tanaman

Ngobrol Asyik Kemntan Volume 49
Sumber :
  • Kementan

VIVA – Dari berbagai data yang ada menyebutkan, pertanian merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi di tengah goncangan turbulensi pandemi Covid-19. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik untuk menjaga produksi dan produktivitas pertanain 

Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan oleh para petani. Sebab, jumlah ketersediaan pupuk subsidi yang ada saat ini sangat terbatas. 

"Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Dan pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," kata SYL. 

Pupuk organik berasal dari bahan organik, dari sisa-sisa tanaman maupun kotoran hewan. Pupuk organik untuk menyediakan unsur hara dari pada mengandung hara. Hara utama adalah C organic sebagai sumber energi mikroba. Jika tidak ada bahan organic mikroba akan mati. 

Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 49, Selasa (29/11) bertemakan Teknologi Aplikasi Bio Urine Kapubaten Bangka Tengah diadakan secara virtual di AOR BPPPSDMP, Kementan

“Pemupukan berimbang merupakan pemberian sejumlah pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kesuburan tanah agar terjadi keseimbangan hara di dalam tanah sehingga tercapai kondisi favorable (kondusif) untuk pertumbuhan tanaman,” jelas Dedi Nursyamsi. 

Narasumber Ngobras, Ali Murtadlo merupakan penyuluh pertanian kab. bangka tengah, bangka belitung. Beliau merupakan penyuluh pertanian berprestasi yang menerapkan aplikasi bio urine untuk meningkatkan produktivitas pertanian. 

Pemanfaatan limbah cair ternak sebagai pupuk organik cair dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengolahan bahan buangan menjadi produk yang berguna dan mempunyai daya jual cukup menjanjikan. 

“Kelebihan pupuk cair biourine memiliki jumlah kandungan N,P,K dan H2O lebih dari pupuk padat, mengandung zat perangsang yang dapat digynakan sebagaipoengatur tumbuh dan mempunyai bau khas urine yang dapat mencegah datangnya hama tanaman,” jelas Ali Murtadlo. 

Selanjutnya Ali Murtadlo mengatakan dengan memanfaatkan teknologi fermentasi, urine sapi dapat dimanfaatkan sebagai biourine. Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme baik aerob maupun anaerob yang mampu mengubah atau mentranspormasikan senyawa kimia ke subtrat organik. 

“Fermentasi hanya dapat terjadi jika ada aktivitas mikroorganisme fermentatif pada subtrat organik tersebut, proses ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan tersebut menjadi molekul yang sederhana hingga mudah diserap tanaman,” imbuh Ali Murtadlo.