Bea Cukai Sosialisasikan Penerapan NLE, Perbaikan Logistik Indonesia
- Bea Cukai
VIVA – NLE (National Logistic Ecosystem) adalah suatu hubungan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di Gudang. Penerapan NLE merupakan salah satu upaya nyata pemerintah dalam mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan dalam mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan penataan ekosistem logistik nasional, sesuai dengan Instruksi Presiden 5 tahun 2020, Bea Cukai berperan penting dalam menyukseskan penerapan NLE demi terciptanya penurunan biaya logistik dan pertumbuhan sektor industri. Untuk itu, unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Kantor Wilayah (Kanwil) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar), Bea Cukai Pontianak, Bea Cukai Tanjung Emas, dan Bea Cukai Kualanamu menggelar sosialisasi NLE dengan menyasar para pengguna jasa kepabeanan.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, pada Selasa (26/07) mengatakan Kanwil Bea Cukai Kalbagbar bekerja sama dengan Bea Cukai Pontianak melaksanakan sosialisasi NLE kepada 150 orang mahasiswa dari berbagai universitas di Pontianak. Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Agus Sudarmadi yang merupakan Ketua Pelaksana Harian Tim Teknis Pengembangan NLE menjadi narasumber sosialisasi ini dan menyampaikan bahwa NLE merupakan salah satu platform yang dibangun pemerintah untuk membuat suatu ekosistem yang saling terhubung. Ia menyebutkan bahwa di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Mempawah terdapat Pelabuhan Kijing yang tengah dipersiapkan pemerintah untuk menjadi pusat logistik nasional.
"Lewat sosialisasi ini, para mahasiswa diharapkan memahami bahwa bangsa ini ke depannya akan memiliki sistem yang dapat mempermudah arus logistik. Mewujudkan hal tersebut, diperlukan bantuan serta kerja sama dari pihak-pihak terkait, termasuk para mahasiswa dan masyarakat umum, sehingga dapat tercipta ekosistem yang terhubung dengan baik, antara government to government, government to business. Bahkan diharapkan bisa sampai business to business, sehingga memudahkan proses usaha di Indonesia," ujarnya.
Sosialisasi tersebut berorientasi pada kerja sama dengan pemerintah dan swasta melalui penerapan tiga strategi utama, yaitu menciptakan regulasi yang efisien dan standar layanan yang prima dengan penerapan simplifikasi serta penghapusan repetisi dan duplikasi proses bisnis, kolaborasi layanan pemerintah dengan platform pelaku usaha di bidang logistik, serta menciptakan strategi penataan ruang logistik yang tepat.
Kegiatan serupa juga berlangsung di Semarang. Bea Cukai Tanjung Emas bekerja sama dengan Asosiasi Depo Kontainer Indoesia (Asdeki) Jawa Tengah dan Transporta menyelenggarakan sosialisasi platform digital NLE Connect untuk memaksimalkan kemudahan layanan NLE di Pelabuhan Tanjung Emas. Menurut Hatta, sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 program NLE akan membantu pemerintah dan pelaku usaha mewujudkan arus logistik yang lebih cepat, masif, transparan, dan akuntanbel. Namun, selama ini belum ada sistem yang mengolaborasikan tiap-tiap instansi yang terlibat dalam proses logistik. Dengan adanya aplikasi NLE Connect, program NLE akan diintegrasikan dalam satu aplikasi yang mencakup semua proses dari kedatangan sampai end costumer.
"NLE Connect merupakan platform digital berbasis aplikasi dan web yang didesain untuk memudahkan integrasi ekosistem logistik, terutama depo. Lewat platform ini, pemilik depo bisa dengan mudah mengatur operasional depo masing-masing dengan lebih cepat dan mengurangi kesalahan pencatatan data. Pengembangan aplikasi NLE Connect sudah dimulai sejak 18 Mei 2022 hingga soft launching pada 20 Juli 2022. Rencana pada tanggal 1 Agustus 2022 NLE connect sudah dapat diakses dan ke depannya akan selalu dikembangkan melalui proses integrasi," jelas Hatta.
Ia pun menegaskan bahwa bersama ASDEKI dan Transporta, Bea Cukai siap berkolaborasi untuk memperlancar arus logistik dan memperkuat perekonomian Jawa Tengah. Dengan adanya platform NLE Connect diharapkan mempermudah integrasi arus logistik. Platform ini memberikan keunggulan diantaranya pengerjaan lebih cepat, tanpa biaya awal, seluruh proses dilakukan secara digital, serta performa yang lebih teratur.
Harapan akan keberhasilan penerapan program NLE juga disampaikan dalam webinar yang digagas oleh Indonesian Diaspora Network (IDN) Australia bertajuk Penyederhanaan Proses Logistik dan Regulasi di Medan dan diikuti perwakilan dari Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara dan Bea Cukai Kualanamu. "Kegiatan berbagi informasi tersebut diikuti oleh beberapa anggota IDN Australia yang mayoritas berasal dari Sumatera Utara, pelaku usaha yang berkecimpung di bidang ekspor dan impor, dan instansi pemerintahan yakni Bea Cukai dan Karantina Pertanian yang membahas regulasi dan proses logistik terkini," katanya.
Dikatakan Hatta, NLE akan menjadi satu platform gabungan dari sistem informasi yang sudah dimiliki pemerintahan dan swasta saat ini. Semua penyederhanaan akan memangkas waktu layanan yang ada nantinya. Salah satunya yang sudah terealisasi adalah joint inspection antara Bea Cukai dengan Karantina Pertanian.