Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak Melalui Bermain

Ilustrasi Bermain
Sumber :

VIVA – Perkembangan otak bersifat kompleks dan dinamis. Dimulai sejak bayi dalam kandungan dan tidak berhenti sepanjang perjalanan hidupnya. Proses ini terjadi berkat plastisitas neuron dalam otak si kecil. Secara umum, apa yang dialami akan selalu berdampak pada otak, mengubah tidak hanya fungsi, tetapi juga arsitektur organ ini.

Itu sebabnya kita tahu bahwa semua yang dialami anak-anak akan membantu mereka menciptakan koneksi tertentu. Pengulangan rangsangan tertentu, melalui permainan, akan menjadi kunci untuk mempertahankan dan menginternalisasikannya. Selain itu, para orang tua dapat momen ini juga bisa jadi momen bonding yang penting untuk kestabilan mental dan perkembangan psikologi si kecil.

Melatih Keterampilan Motorik dan Kecerdasan Kinetik
Permainan yang tidak pernah ketinggalan zaman adalah permainan yang merangsang keterampilan motorik. Perkembangan motorik merupakan hal pertama yang terjadi dalam kehidupan si kecil. Selama tahun pertama kehidupan, bayi berubah dari berbaring menjadi berdiri dan bergerak sendiri. Reproduksi semua gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini memberikan stimulasi yang sangat kuat di seluruh sistem saraf, menyatukan banyak fungsi otak.

Melatih Motorik Halus
Melakukan aktivitas manual, khususnya aktivitas di mana anak belajar memotong, mengecat, merekatkan, menjahit, menggabungkan, membantu otak mengembangkan koordinasi "tangan dan mata" dan terutama merangsang kreativitas. Penggunaan kain dan bahan juga akan membantu mereka untuk mendapatkan pengalaman indrawi yang merangsang sentuhan.

Merangsang Kreativitas 
Kreativitas adalah keterampilan yang sangat penting untuk didorong. Kemampuan ini adalah salah satu yang memungkinkan anak untuk memecahkan masalah dengan memberikan solusi yang belum pernah ada sebelumnya. Inilah sebabnya mengapa permainan dengan aturan yang ditetapkan dan tujuan tertentu seringkali tidak diperlukan.

Anak-anak harus memiliki bahan dan alat untuk dapat berkreasi sesuai dengan keinginannya. Untuk alasan ini, penting bagi anak-anak ini untuk tidak memiliki mainan dalam jumlah besar. Ketika anak kekurangan sesuatu, mereka akan melihat kemungkinan untuk menciptakan mainan baru.

Semua proses ini akan membantu pemikiran abstrak dan kemampuan untuk menciptakan ruang, tempat, dan objek yang sebelumnya tidak ada. Dengan demikian, dengan cara yang sangat sederhana, proses ini dapat berdampak pada kemampuan belajar dan kreativitas anak.

Melatih Pendengaran dan Kemampuan Bicara 
Merangsang pendengaran adalah awal dari pembelajaran bahasa. Biarkan anak mendengarkan musik sejak dini, dari klasik hingga lagu anak-anak. Melalui musik, kesadaran akan ritme, intonasi, rima dan penggunaan bahasa akan dipelajari secara bertahap. Anak juga akan belajar struktur kalimat dan tentu saja kosa kata dalam prosesnya.

Musik klasik sangat kaya akan frekuensi rendah yang merangsang bagian korteks pendengaran. Walhasil, banyak psikolog yang menyarankan jenis musik ini selama proses belajar bahasa asing.

Pendekatan dengan musik adalah salah satu strategi yang kini sudah ditempuh oleh LingoAce. Startup tempat belajar bahasa Mandarin ini telah menyiapkan lagu-lagu anak yang menarik dengan animasi yang menyenangkan. Video yang tersedia mencakup berbagai topik sehari-hari seperti transportasi, bentuk, warna, jenis makanan, tingkah laku, angka, dan hewan.

Tidak hanya dari sisi media belajarnya saja, LingoAce juga menerapkan standar yang tinggi untuk tenaga pendidiknya. Selain harus merupakan penutur asli bahasa Mandarin, para guru di startup EduTech ini juga harus memiliki Akreditasi CTCSOL internasional dan telah lulus Ujian Kemampuan Putonghua dengan nilai minimal 2-A.

Kombinasi dua komponen ini ditambah lagi dengan biaya program belajar yang terjangkau melambungkan nama LingoAce hingga berhasil mendaratkan pendanaan series B dan C. Hmm, yakin ga mau gabung sekarang juga? Coba dulu saja kelas trial gratisnya di sini.