Pemerintah Ajak Masyarakat Bersama-sama Antisipasi Varian Baru Omicron

Petugas layanan Call Center COVID-19 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melayani selama 24 jam nonstop setiap pertanyaan masyarakat tentang pelayanan kesehatan akibat virus corona.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Pemerintah menegaskan bahwa meski penanganan pandemi COVID-19 masih terkendali, semua pihak diharapkan dapat selalu waspada dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Varian baru Omicron yang merebak di sejumlah negara diharapkan menjadi alarm untuk meningkatkan kewaspadaan bangsa Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan masyarakat diharapkan tetap tetap mengedepankan kedisiplinan dan kewaspadaan dalam menghadapi varian Omicron. Meski belum terdeteksi di Indonesia, kehadiran varian ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk Indonesia.

“Mengantisipasi kemunculan varian Omicron yang saat ini sudah terdeteksi di negara lain, Indonesia harus terus meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan. Terlebih, di Indonesia kita akan segera memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan menjadi ujian bagi kesiapan kita mengendalikan pandemi," ujarnya, Selasa (30/11/2021).

Menkominfo menambahkan, sejauh ini jumlah kasus COVID-19 masih terkendali walaupun tren kenaikan kasus di 21 kab/kota mulai mengalami penambahan mingguan di atas 10 kasus. Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama agar direspons dengan penguatan penerapan protokol kesehatan.

Selain itu, Menkominfo mengatakan bahwa upaya peningkatan kewaspadaan Indonesia juga dilakukan melalui percepatan vaksinasi. Upaya percepatan ini dilakukan dengan dukungan TNI/Polri dan stakeholder lainnya untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 di Indonesia.

Menkominfo Johnny memastikan, pemerintah juga telah bergerak cepat mengantisipasi masuknya varian baru ini ke tanah air. Antara lain dengan menerapkan pengetatan perbatasan dan kedatangan dari luar negeri.

“Pemerintah menegaskan agar setiap warga taat dan patuh terhadap prokes terlebih munculnya varian baru, Omicron ke Indonesia," katanya.

Tidak hanya itu, pengawasan dan evaluasi berkala juga akan dilakukan terhadap negara-negara yang dibatasi masuk ke Indonesia serta pengetatan pintu masuk dan peningkatan pemeriksaan whole genome sequencing atau WGS yang berperan penting dalam deteksi dini potensi varian baru SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Sementara itu, terkait rangkaian pertemuan G20 di Bali bulan Desember mendatang, Menkominfo Johnny menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan benchmark protokol kesehatan berupa: Sistem Bubble, Tanpa Karantina, Penerapan Prokes 3M ketat, dan penggunaan PeduliLindungi.