Satu Dekade, Bakrie Amanah Gelar Tasyakuran dan Talkshow Daring
VIVA – Memperingati tahun ke-10 hadirnya Bakrie Amanah dalam kontrbusinya terhadap negeri ini, Bakrie Amanah menggelar tasyakuran Milad bertema “Satu Dekade Berbagi Untuk Negeri”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel The Grove Suites, Rasuna Epicentrum (18/08) dan disiarkan secara virtual melalui media Zoom.
Pelaksanakan tasyakuran dilakukan melalui kombinasi luring dan daring mengingat belum kondusifnya situasi di tengah wabah covid-19 saat ini.
Dengan mengusung tema “Pemuda Pembangun Negeri”, acara talkshow yang dengan dua narasumber sociopreneur muda yaitu Anindya N. Bakrie & Sandiaga S. Uno.
Dalam sambutannya, Roy Hendrajanto yang akrab dipanggil Roy, selaku Ketua Pengurus Bakrie Amanah memaparkan latar belakang diadakannya talkshow kepemudaan sebagai acara puncak perayaan 10 tahun berdirinya Bakrie Amanah yang bertepatan dengan hari kemerdekaan RI 17 Agustus.
Ia menyampaikan bahwa keberadaaan berikut gerakannya, pemuda sering dijadikan tolok ukur keberhasilan sebuah bangsa.
Di Indonesia sendiri menurutnya, beberapa tonggak perjuangan bangsa Indonesia ditandai dengan kontribusi pergerakan pemuda, seperti kebangkitan nasional, sumpah pemuda dan detik-detik deklarasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Masih menurut Roy, peran pemuda dalam pembangunan Indonesia sangat dibutuhkan dalam mengisi kemerdekaan khususnya di era digital saat ini.
Selanjutnya mengenai Bakrie Amanah, Roy Hendrajanto menyampaikan bahwa pada dekade pertama ini, Bakrie Amanah mengangkat tema “Berbagi Untuk Negeri”.
Tema ini sebagai bentuk ajakan kepada seluruh insan bakrie dan juga masyarakat luas untuk bersama-sama, berkolaborasi, berpartisipasi membangun negeri ini melalui gerakan berbagi kebaikan, berbagi inspirasi, berbagi motivasi, melalui zakat dan sedekah.
Sementara itu Anindya Novyan Bakrie, ketika ditanya mengenai konsep sociopreneur menjelaskan bahwa “empati” menjadi inti dari sociopreneur.
Dari empati ini pula, jelasnya, sebuah kegiatan kewirausahaan tidak hanya mengejar keuntungan, namun justru bagaimana sebesar-besarnya mempunyai dampak sosial.
“Perusahaan-perusahaan strat-up yang sudah mengokohkan dirinya sebagai perusahaan unicorn, seperti gojek, tokopedia, traveloka dan lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang selain memanfaatkan keunggulan teknologi juga semuanya mempunyai dampak sosial yang sangat besar selain dari nilai ekonomi,” jelasnya.
Senada dengan Anin, Sandiaga Uno yang terkenal di dunia maya dengan sebutan papa online, menyampaikan berbagai contoh kegiatan sociopreneur, yang justru, menurutnya, telah lama dilakukan oleh masyarakat Indoensia.
“Ketika saya mencoba mengetahu lebih dalam mengenai konsep Grameen Bank yang diinisiasi M. Yunus, beliau malah menyebutkan bahwa ide Grameen Bank yang disebut sebagai The Mother of Sociopreneur, datang dari apa yang sudah dilakukan oleh praktik perbankan dari Bank Rakyat Indonesia,” jelasnya.
Untuk hal inilah, Anindya mengajak para pemuda tidak menunggu dalam melakukan kegiatan usaha dan/atau sociopreneur. Lakukan saat ini juga, hari inilah waktu terbaik untuk memulai, selanjutnya hanya tinggal menunggu momentum sukses.
Demikian juga dengan Sandiaga Uno, dengan merujuk kepada kesuksesan para pengusaha termasuk di bidang sociopreneur, tidak ada yang diperoleh secara instan. Semuanya pasti melewati masa-masa sulit. Namun, justru dengan ke beranian untuk memulai itu pula, semua kesuksesan dimulai.
Kegiatan talkshow ini dipandu oleh Dimas Akbar, Wakil Ketua Karang Taruna Indonesia, yang dihadiri oleh para pemuda dari banyak unsur seperti Karang Taruna, berbagai komunitas, mahasiswa dan juga para karyawan dan manajemen di Kelompok Bakrie.
Acara ini banyak mengupas sepak terjang kedua tokoh ini dalam berwira usaha termasuk menghadirkan usaha-usaha yang mempunyai dampak sosial besar, termasuk peluang-peluang sociopreneurship di era Covid-19.
Menutup rangkaian perayaan ulang tahun ke-10 Bakrie Amanah, dilakukan pemotongan nasi tumpeng oleh Dewan Pembina Bakrie Amanah, Anindya N. Bakrie sebagai bentuk kesyukuran yang diserahkan kepada Roy Hendrajanto selaku Ketua Pengurus Bakrie Amanah.
Sayang, waktu 90 menit, dirasakan tidaklah cukup untuk membahas tema yang menarik ini. Hal ini ditunjukkan dengan animo dari peserta yang telah menyampaikan banyak pertanyaan melalui chat di media zoom, namun tidak semuanya dapat dibahas. Dirgahayu Bakrie Amanah. Kami tunggu program aksi untuk negeri berikutnya!