Dellie Threesyadinda

atlet
Surabaya, 12 Mei 19903
s/d
Sekarang

Lahir dari keluarga atlet panahan, Dinda ingin mengikuti jejak ibunya. Berbagai prestasi pun diraihnya di kancah nasional dan internasional.

Dellie Threesyadinda, atlet panahan perempuan asal Surabaya ini telah menunjukkan prestasi gemilangnya selama lebih dari 20 tahun berlaga. Peraih medali perak SEA Games 2017 di cabang olahraga panahan ini tak hanya beken di Indonesia, tapi juga di mancanegara.
 
Wanita yang akrab disapa Dinda ini lahir pada 12 Mei 1990. Ia adalah putri dari Denny Trisyanto dan atlet panahan senior Lilies Handayani. Wanita berparas cantik ini memang tumbuh di tengah-tengah keluarga atlet.
 
Sejak umur 5 tahun, Dinda sudah mengenal olahraga panahan karena sering ikut mamanya latihan. Dinda kecil pun merasa penasaran, olahraga yang butuh ketenangan pikiran ini terlihat seru di mata polosnya. Dengan jujur, Dinda mengungkapkan ketertarikannya dengan panahan.
 
Setelah itu, sang ibu memberi busur kecil agar bisa digunakan latihan. Pada kompetisi pertamanya saat masih 7 tahun, Dinda berhasl menyabet medali emas. Bahkan, pada tahun 2004, dia sudah bergabung dengan tim provinsi yang akan berlaga di PON.
 
Selama lebih dari 20 tahun kiprahnya di dunia panahan, Dinda telah menorehkan banyak prestasi, beberapa di antaranya, yaitu dua medali emas PON 2012, Medali emas dan perak di SEA Games 2013, serta medali emas pada Archery World Cup Antalya 2016.
 
Di keluarga Dinda, ternyata tak hanya dia sendiri yang meneruskan kiprah ibunya. Kedua adik Dinda bernama Irvaldi Ananda Putra dan Della Adisty Handayani juga digadang-gadang sebagai atlet panahan potensial di Jawa Timur.

Dinda juga membagi ilmunya kepada anak-anak yang serius ingin belajar panahan. Mereka diajak berlatih langsung di lapangan KONI. Namun, Dinda tidak mengajar banyak anak sekaligus karena ia ingin fokus melatih mereka dari level nol hingga mahir.

Pada tahun 2016, Dinda sudah memiliki 10 murid. Ia memiliki mimpi besar untuk mendirikan foundation untuk atlet-atlet panahan.

Sibuk sebagai atlet membuat kuliah Dinda di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya terbengkalai. Dinda bahkan berencana untuk pindah kampus agar bisa memiliki jadwal kuliah yang lebih fleksibel.

Di sela-sela kesibukannya, Dinda yang sejatinya cepat bosan ini sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Ia menjajal olah raga lain seperti golf dan menembak. Tidak jarang, Dinda mengusir rasa penatnya dengan karaoke.(AC/DN)  (Photo/Instagram/Delliedinda)
 
KELUARGA
Orangtua            : Denny Trisyanto dan Lilies Handayani
 
PENDIDIKAN
Jurusan Hukum, Universitas Airlangga Surabaya
 
KARIER
 Atlet

PRESTASI
Medali Perak (Team) Archery World Cup 2007
Medali Emas PON 2012
Medali Emas Asian Gran Prix 2013 di Bangkok, Thailand
Medali Emas dan Medali Perak SEA Games 2013
Medali Perunggu Archery World Cup Turki 2016
Medali Emas Archery World Cup Antalya 2016
Medali Perak SEA Games 2017

Berita Terkait

Kolaborasi PB Perpani dan Djarum Foundation Menjaring Atlet Panahan Terbaik Indonesia

Gelanggang

18 November 2024

Archery Challenge 2024 Kudus Jadi Saksi Lahir Bibit Atlet Panahan Potensial

Gelanggang

27 Agustus 2024

Hasil Panahan Olimpiade 2024: Arif Dwi Pangestu Dijegal Taiwan di 32 Besar

Gelanggang

30 Juli 2024

Panahan Olimpiade 2024: Diananda Choirunisa Tembus 16 Besar Usai Kalahkan AS

Gelanggang

30 Juli 2024

Hasil Panahan Putra Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: Arif Dwi Pangestu di Peringkat 40

Gelanggang

25 Juli 2024
Share :