Moeldoko

tentara
Kediri, 8 Juli 19573
s/d
Sekarang

Menjadi lulusan terbaik di Akademi Militer membuka lebar tangga kesuksesan Moeldoko. Puncaknya, setelah 32 tahun bertugas di Angkatan Darat (AD), ia diangkat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Sebelum menjadi Panglima TNI, ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).  Itulah prestasi Moeldoko. Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 adalah anak dari pasangan Moestaman dan Masfuah. Ia anak bungsu dari 12 bersaudara. Bapaknya hanya seorang pedagang palawija dan perangkat keamanan di desa sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

Masa kecil Moeldoko pas-pasan. Orang tuanya serba kekurangan untuk membiayai anak-anaknya yang  terbilang banyak. Pendapatan orang tuanya tidak menentu dan membuat hidup keluarga ini serba kekurangan.

Meski serba kekurangan, orang tuanya berharap anak-anaknya jadi orang berguna. Moeldoko kecil bisa dibilang termasuk anak yang cekatan dan pekerja keras. Dia ikut membantu ekonomi keluarga untuk menopang kebutuhan keluarganya. Dia sejak kecil sudah bekerja mengangkut batu dan pasir dari kali setiap pulang sekolah.

Moeldoko menyelesaikan sekolah SD dan SMP di Kediri sedangkan sekolah menengah atasnya di Jombang. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Pada usia 24 tahun, ditulis dalam akun facebooknya, Moeldoko menyelesaikannya dan berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 1981 dengan dianugrahi Bintang Adimakayasa.

Setelah itu, Moeldoko mengawali karier sebagai Komandan Peleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana. Berbagai tugas dia jalani dengan penuh semangat dan disiplin. Moeldoko juga dapat melaksanakan tugas dengan baik saat operasi Seroja Timor-Timur dan penugasan lainnya seperti  ke Singapura, Jepang, Irak-Kuwait, Amerika Serikat, dan Kanada.
 
Karier Moeldoko bisa dibilang tidak pernah berhenti menanjak. Lulusan terbaik Akmil ini menjabat sebagai Kasdam Jaya tahun 2008, dan pada tahun 2010-2011, ia mengalami tiga kali rotasi jabatatan dan kenaikan pangkat.  Mulai dari Panglima Divisi 1/Kostrad, panglima III/Siliwangi, hingga menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Kariernya terus meroket, dua tahun kemudian dengan cepat menduduki Wakil Kepala Staf AD hingga dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) tahun pada 22 Mei 2013.

Puncak kariernnya di militer makin cemerlang setelah menjadi KSAD. Menginjak usia 56 tahun, Moeldoko ditetapkan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum penetapan, Moledoko mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR-RI dengan jawaban yang diberikan Moeldoko membuat 9 fraksi di Komisi I menyetujui Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI.

Di tengah kesibukannya di dunia militer, dia tidak melupakan pentingnya pendidikan. Dia terus mengasah intelektualnya di perguran tinggi hingga gelar tertinggi.  Dalam usia 57 tahun, ia berhasil mendapatkan gelar doktor Ilmu Administrasi Negara di Universitas Indonesia dengan nilai sangat memuaskan.

Pensiun dari TNI bukanlah akhir kariernya. Dua tahun lepas dari tugas kemilitiran, pada 17 Januari 2018, purnawirawan jenderal bintang empat ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai kepala Staf Kepresidenan menggantikan Tetan Masduki. (DN)

KELUARGA      
Istri       : Koesni Harningsi
Anak     : Randy Bimantoro
              Joanina Rachma

PENDIDIKAN

    Sekolah Dasar Negeri Juntok 1, Kediri
    SMP Negeri Papar, Kabupaten Kediri
    Sekolah Menengah Pertama Pertanian (SMPP), Jombang, 1977
    AKABRI, Magelang, 1981
    S-3 Falkultas Administrasi Negara, Universitas Indonesia, Jakarta, 2014

KARIER

    Asops Kasdam VI/Tanjung Pura
    Dirbindiklat Pussenif
    Komandan Rindam VI/Tanjung Pura (2005)
    Komandan Korem 141/Todopuli Bone (2006)
    Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi (2007)
    Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD (2008)
    Kasdam Jaya (2008)
    Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010)
    Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2010)
    Panglima Kodam III/Siliwangi (2010)
    Wakil Gubernur Lemhannas (2011)
    Wakasad  (2013)
    KSAD  (2013(
    Panglima TNI, (2013-2015)
    Kepala Staf Kepresidenan (2018)



PENGHARGAAN

    Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV,
    Satya Lencana Seroja
    Tanda jasa dari PBB
    Satya Lencana Santi Dharma
    Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
    Bintang Yudha Dharma Nararya
    Bintang Kartika Eka Paksi Utama.

Berita Terkait

PPN Naik 12 Persen, Moeldoko Optimis Masyarakat Bakal Lebih Pilih EV

Otomotif

20 November 2024

Moeldoko Sebut PPN 12 Persen Bakal Untungkan Kendaraan Listrik, Kenapa?

Mobil

20 November 2024

Pameran Jadi Sarana Akselerasi Kendaraan Listrik

Mobil

19 November 2024

Moeldoko Sebut Peningkatan SDM Lokal Berbagai Sektor Dibutuhkan untuk Bangun IKN

Bisnis

18 Oktober 2024

Moeldoko Ungkap Kesedihan atas Meninggalnya Cagub Malut Benny Laos

Nasional

13 Oktober 2024
Share :