Inilah pertama kalinya Indonesia memiliki menteri luar negeri yang dipegang oleh seorang perempuan. Tugas berat Indonesia di kancah internasional menjadi tanggung jawab diplomat asal Semarang ini. Retno Marsudi yang berkarier di departemen luar negeri ini dianggap mampu untuk memainkan peran Indonesia di pecaturan dunia. Ia adalah salah satu menteri Kabinet Kerja Joko Widodo yang ditunjuk dari kalangan birokrat.
Retno Lestari Priansari Marsudi dikenal dengan panggilan Retno. Ia lahir di Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962. Retno menikah dengan seorang arsitek Agus Marsudi, dan dikaruniai dua orang anak; Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi. Pendidikan dasar hingga menengah dikenyamnya di Semarang. Sementera kuliahnya dia mengambil Hubungan Internasional di Fisip UGM, Yogyakarta. Setahun menjelang selesai kuliah, Retno lolos seleksi beasiswa dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ia memperoleh beasiswa setahun dan lulus kuliah langsung direkrut oleh Kemenlu. Pada usia 30 tahun, kariernya dimulai dengan menjadi diplomat. Dia dapat tugas berat berangkat ke Australia untuk membicarakan isu yang memojokkan Indonesia karena pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.
Pada tahun 1997, kariernya terus mencuat saat dikirim ke Belanda sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda. Dia juga menjadi direktur Eropa dan Amerika, dan pada usia 43 tahun, dia jadi dubes Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.
Setelah kembali ke Indonesia dan bertugas di kementerian luar negeri, ia kembali dipercaya pemerintah untuk menjadi duta besar Indonesia untuk Belanda pada tahun 2012. Dua tahun bertugas di Belanda, ia diminta kembali lagi ke Jakarta. Karier diplomatnya selama 22 tahun diganjar presiden terpilih Joko Widodo untuk menjadi menteri luar negeri RI 2014-2019. Dia adalah menteri perempuan pertama yang menjadi menteri luar negeri.
KELUARGA
Suami : Agus Marsudi
Anak : Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi
PENDIDIKAN
SD, Semarang, lulus
SMP, Semarang, lulus
SMA Negeri 3 Semarang, lulus
S1, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,1985.
S2, Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda
KARIER
Third Secretary Penerangan pada KBRI Canberra (1990 – 1994)
Counselor Ekonomi KBRI Den Haag (1997 – 2001)
Deputi Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral (2001)
Direktur Kerja Sama Intra-Kawasan Amerika dan Eropa (2002 – 2003)
Direktur Eropa Barat ( 2003 – 2005)
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Eslandia, 2005-2008
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada Kementerian Luar Negeri RI, 2008 – 2012
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda (2012 – 2014)
Menteri Luar Negeri RI 2014-2019
PENGHARGAAN
Order of Merit (Grand Officer), bintang jasa tertinggi kedua di Norwegia, diberikan oleh Raja Norwegia, Desember 2011. Retno orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tinggi tersebut.