Ahmad Taufan Damanik

aktivis
Pematangsiantar, Sumut, 29 Juni 19653
s/d
Sekarang

Menjadi dosen tak menghalangi Ahmad Taufan Damanik menjadi aktivis. Banyak bergelut di lembaga non pemerintahan, ia terpilih sebagai Ketua Komnas HAM.

Pria yang akrab disapa Taufan ini kelahiran Pematang Siantar, 29 Juni 1965. Ia menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya. Ia juga menyelesaikan  sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

Lulus kuliah, ia menjadi dosen. Taufan dikenal sebagai salah satu 'dosen aktivis 98', Ia adalah seorang dosen dari Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sumatera Utara (USU). Tahun 2010, Taufan menjadi Dosen Favorit Ilmu Politik, FISIP  USU.

Selain berkarier sebagai dosen, Taufan juga dikenal penggiat lembaga non pemerintahan dan aktivis hak anak. Ia juga dikenal sebagai ketua KKSP Medan, Ketua Presidium Koalisi Nasional NGO Pemantau Anak. 

Taufan juga pernah terpilih sebagai komisioner di Komisi Badan Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Perempuan dan Anak ASEAN (ACWC) mewakili Indonesia.

Pada Oktober 2017, namanya masuk dalam komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Setelah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Komisi III RI akhirnya memilih Taufan dan tujuh komisioner lainnya sekaligus menetapkan Ahmad Taufan Damanik sebagai Ketua Komnas HAM 2017-2022. (AA/DN) (Photo: VIVA.co.id/MAW)


KARIER
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP USU, Tahun 1987-2003
Dosen Magister Sosiologi, FISIP USU,  Tahun 2015-2016
Dosen Tamu, STIKP Meda, Tahun 1992-1997
Dosen Magister Studi Pembangunan, Magister Studi Pembangunan USU, Tahun 2009-2015
Dosen Departemen Ilmu Politik, Departemen Ilum Politik FISIP USU, Tahun 2003-saat ini
Anggota Dewan Pengawas, PDAM Tirtanadi tahun 2013-saat ini
Vice Chair, Indonesia  Representative For Child Rights, The ASEAN Commission on the Promotion and Protection on the Rights of Women and Children (ACWC), Tahun 2010-2013
Member Indonesia Representative for Child Rights, The ASEAN Commission on the Promotion and Protection on the Rights of Women and Children (ACWC), Tahun 2013-2016
Anggota Dewan Riset Daerah Sumut, Pemerintah Provinsi Sumut, Tahun 2013-2016
Member Indonesia Representative for Child Rights, ACWC, Tahun 2010-2016
Konsultan Evaluation Project on Andaman Refugee, Save The Children Indonesia, Tahun 2016
Konsultan Lepas Proyek Penanganan Anak Korban Konflik Berbasis Masyarakat, Save the Children Aceh, Tahun 2008
Konsultan Lepas untuk Issu Children In Armed Conflict, UNICEF, Banda Aceh, Tahun 2007
Konsultan Lepas untuk Issu Separated Children, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh Nias, Tahun 2006
Konsultan/Koordinator Regional Projek Pengembangan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (PFPM), Bank Dunia-British Council-IGGRD-UKSW Salatiga, Tahun 2006-2007
Konsultan Lepas untuk Issu Separated Children pada anak Korban Konflik Timor Leste, Aceh dan Kalimantan, UNICEF Jakarta, Tahun 2000-2001


PENGHARGAAN
Dosen Favorit Ilmu Politik, FISIP USU, Tahun 2010
Penghargaan dari Gubernu Sumatera Utara, Tahun 2010
Examplary Humanitarian, Human Rights and Peace Building During Aceh in Conflict and Situation, dalam rangka The 10th Anniversary of Peach in Aceh dari Aceh Peace Forum, Tahun 2015.


Berita Terkait

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK Negeri Semarang, Komnas HAM: Tegakkan Hukum

Nasional

27 November 2024

Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan

Politik

22 November 2024

Panglima TNI Jenderal Agus Teken Kerja Sama dengan Komnas HAM, Ini Tujuannya

Nasional

28 Oktober 2024

Panglima TNI Agus Subiyanto: Kami Berkomitmen Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

Militer Indonesia

28 Oktober 2024

Natalius Pigai: Kementerian HAM Beda dengan Komnas HAM

Politik

21 Oktober 2024
Share :