Dari dunia pendidikan ke panggung politik. Ida Fauziyah membangun karier politiknya lewat Partai Kebangkitan Bangsa.
Wanita kelahiran Mojokerto, 16 Juli 1969 ini besar dari keluarga nahdliyin. Sejak kecil hingga dewasa, ia banyak berinteraksi dengan kegiatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Lulus sekolah menengah, ia meneruskan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya.
Menyandang gelar sarjana, ia mengajar sebagai guru, sebelum akhirnya terjun ke dunia politik. Bersamaan lahirnya Era Reformasi, Ida bergabung dengan PKB, partai yang lahir dari tokoh-tokoh NU, untuk maju menjadi anggota DPR dari dapil Jawa Timur.
Ida memulai kariernya di bidang politik tersebut saat usianya terbilang sangat muda, 29 tahun. Pada Pemilu 1999, ia lolos ke Senayan. Menjadi anggota DPR termuda, ia tampil percaya diri saat didaulat memimpin sidang paripurna DPR-RI masa bakti 1999-2004. Pengalamannya di KORPRI PMII Jawa Timur telah mengajarkannya percaya diri.
Pada pemilu berikutnya, Ida Fauziah terpilih kembali menjadi anggota dewan. Ia menjadi anggota DPR-RI 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Ciri khas Ida adalah kelembutan dan kesantunannya layaknya seorang perempuan Jawa yang ideal. Ida banyak memegang jabatan tinggi di DPR-RI. Pada periode 2012-2014, ia bertugas sebagai ketua Komisi VIII DPR-RI di bidang agama, perempuan, dan sosial.
Tahun 2014-2019, dirinya bertugas di Badan Anggaran dan Komisi I yang membidangi pertahanan, intelijen, komunikasi, dan informatika.
Ida juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR-RI. Di periode 2009-2012, Ida sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) dan Wakil Ketua Komisi II yang membidangi otonomi daerah dan pertanahan.
Ia pun dikenal sebagai pendiri Kaukus Perempuan Parlemen dan ditunjuk mewakili Fraksi Kebangkitan Bangsa menjadi salah satu ketua Kaukus.
Pengalamannya di parlemen, Ida menyandang status sebagai salah satu politikus perempuan senior di Senayan. Pengalaman dan dedikasinya membuat ia semakin diperhitungkan dalam kancah politik nasional.
Posisinya makin mengakar saat ia didaulat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, badan otonom perempuan di bawah naungan Nahdiatul Ulama yang memiliki akar kuat sampai ke pelosok nusantara.
Pada awal tahun 2018, berkat kualitas dan jaringan politiknya, Ida Fauziyah diusung PKB sebagai calon wakil gubernur mendampingi Calon Gubernur Sudirman Said di Pilkada Jawa Tengah 2018. (SFR/AA/DN) (Photo: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
KELUARGA
Suami : Taufiq Abdullah
PENDIDIKAN
S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya, 1993
S2 di Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan.
KARIER
Guru di MAPK Jombang 1994-1999
Guru SMU Khadijah Surabaya 1997-1999
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama 2010-sekarang
Sekretaris LPP (Lembaga Pemenangan Pemilu) DPP Partai Kebangkitan Bangsa 2002-2007
Ketua PPKB (Partai Kebangkitan Bangsa|Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa) 2002-2007
Anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU 2000-2004
Ketua Umum PP Fatayat NU 2010-sekarang
Anggota Forum Parlemen 2002-2007
Ketua Kaukus Perempuan Parlemen 2002-2007
Dewan Pembina Pimpinan Wilayah IPPNU Jawa Timur 2000-2004
Wakil Ketua LSM NU (Lembaga Sosial Mabarot NU) Jawa Timur 1999-2001
Wakil Ketua KNPI Kabupaten Mojokerto 1999-2001
Anggota DPR RI
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI
Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR