Memilih jalur sendiri dalam
industri musik, Tulus mendulang kesuksesan. Ia tersohor sebagai penyanyi dan
pencipta lagu yang selalu hits dan mendapatkan sejumlah penghargaan.
Lewat lagunya bertajuk Sepatu, nama Tulus
semakin menanjak di belantika musik Indonesia. Penyanyi pria berbakat ini telah
memenangkan sejumlah penghargaan lewat karya-karyanya yang luar biasa. Di
samping karier menyanyinya, Tulus juga merupakan seorang arsitek.
Pria kelahiran Bukittinggi pada 20 Agustus 1987 ini memang sudah menunjukan
bakat menyanyinya sejak kecil meski keluarganya bukanlah keluarga musikus. Sang
ibu yang menyadari hal itu memperkenalkan Tulus dengan berbagai aliran jenis
musik.
Tulus berkuliah di Fakultas Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan,
Bandung. Bagi sebagian orang musik dan arsitektur mungkin terdengar
kontradiktif. Namun, bagi Tulus kedua hal itu memiliki benang merah.
Dalam bermain musik, Tulus belajar cara mengapresiasi keindahan sambil
mempertahankan struktur dan fungsi musik itu sendiri. Sama halnya dengan seni
arsitektur yang juga mengaplikasikan tiga fungsi; keindahan, struktur, dan
fungsi dalam bangun ruang.
Tulus mengawali debutnya sebagai musisi lewat album self tittled yang
diproduseri Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors. Album
tersebut juga dirilis oleh perusahaan rekaman milik Tulus sendiri, Tulus
Company yang ia bangun bersama kakaknya, Riri Muktamar. Sang kakak juga
menjabat sebagai produser eksekutif di label tersebut.
Beberapa single dari album perdananya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah
Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta hilir mudik di tangga lagu
Indonesia. Hampir semua lagu ditulisnya sendiri.
Tulus mengadakan konser perdananya di Auditorium Centre Culturel Francais
(sekarang IFI) Bandung dengan tajuk TULUS: An Introduction yang diselenggarakan
tanggal 28 September 2011.
Selain itu, Tulus juga mengadakan konser bertema TULUS-Beyond Sincere di Gedung
Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Mei 2012, dan konser tunggal bertajuk 'Konser
Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.
Tulus juga menjadi pendatang baru paling diperhitungkan pada event Jakarta
International Java Jazz Festival 2013. Dalam perhelatan akbar tersebut, Tulus
berkolaborasi dengan penyanyi Jazz cantik Raisa dalam lagu Teman Hidup dan A
Whole New World.
Tak hanya Raisa, Tulus juga berkolaborasi dengan grup vokal RAN dengan
meluncurkan single Kita Bisa. Sedangkan di akhir Agustus 2013, pria bertubuh
tambun ini merilis single Sepatu dalam bentuk digital yang dapat diunduh lewat
iTunes. Hal yang mengejudkan, lagu Sepatu berhasil menduduki tangga lagu iTunes
Indonesia selain Teman Hidup dan Sewindu.
Tulus pun ikut berpartisipasi dalam acara amal mahasiswa Indonesia yang
merupakan bagian dari PPI Jerman. Acara amal yang diberi tajuk Sound of
Indonesia 2013 itu diselenggarakan di Friedrich-Ebert Halle, Hamburg, Jerman
pada bulan Oktober.
Lagu-lagu Tulus cepat diterima oleh masyarakat. Bahkan, ia dinobatkan sebagai
Editor's Choice: Rookie of The Year oleh Rolling Stone Indonesia pada tahun
2013. Tidak sampai di sana, album perdananya juga bertengger sebagai juara pada
chart Rolling Stone selama bulan Januari hingga Februari 2013. Begitu
juga dengan single Teman Hidup berhasil menjadi jawara chart K-20 Kompas TV.
Mengantar peluncuran album keduanya yang bertajuk Gajah, Tulus lagi-lagi
mengadakan konser tunggal bertajuk Konser Gajah Tulus yang diselenggarakan di
Budaya Ganesha Bandung, Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan Grand Pasific
Hall Yogyakarta.
Ternyata kiprah dirinya semakin melambung. Lagu-lagunya yang tidak pasaran
memberikan nuansa tersendiri di hati penggemar. Tulus tampil di festival music
internasional Asia-Pasifik yang diadakan di Singapura pada tanggal 20-21 Mei
2015 dengan tema Music Matters Live 2015. Dirinya tampil di tiga tempat berbeda
selama dua hari berturut-turut.
Lalu, selang setahun Tulus kembali merilis album teranyarnya bertajuk Monokrom.
Pesan yang disampaikan penyanyi tampan ini adalah ucapan terima kasih untuk
banyak pihak yang pernah terlibat di dalam kehidupannya.
Dalam perekaman album tersebut, Tulus bekerja sama dengan The City of Prague
Philharmonic Orchestra yang berdomisili di Praha, Republik Ceko. Single andalan
dalam album Monokrom ini adalah Pamit dan Ruang Sendiri.
Atas karyanya, Tulus dianugerahi berbagai penghargaan, beberapa di antaranya
yaitu Artis of the Year, HAI Magazine 2014, Male Singer of the Year, Indonesian
Choice Awards 2014, Music Video of the Year, Indonesian Choice Awards 2017,
serta memborong penghargaan dari berbagai katagori di Indonesia Music Awards
2015 dan 2017. (AC/DN) (Photo: Instagram/tulusm)
KELUARGA
Saudara : Riri Muktamar
(kakak)
PENDIDIKAN
Fakultas Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
KARIER
Diskografi
Tulus (2011)
Gajah (2014)
Monokrom (2016)
Iklan
Listerine
Gudang Garam Surya (bersama RAN)
U Mild (bersama RAN)
Surya Exclusive (bersama RAN)
Surya PRO Mild (bersama RAN)
Molto (bersama Sherina Munaf tahun 2016)
PENGHARGAAN
Rookie of the Year, Rolling Stone Editors' Choice Awards 2013
Male Singer of the Year, Indonesian Choice Awards 2014, 2016, dan 2017
Artis Lelaki Baru Terbaik, Anugerah Planet Muzik Singapore 2014
Best Pop, HAI Magazine 2014
Best Male Singer, HAI Magazine 2014 dan 2015
Best Album, HAI Magazine 2014
Artis of the Year, HAI Magazine 2014
Video Klip Terdasyat, Dasyatnya Awards 2014 dan 2015
Artis Solo Pria Pop Terbaik (Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Album Gajah),
Pencipta Lagu Pop Terbaik (Gajah), Album Pop Terbaik (Gajah), Album Terbaik
Terbaik (Gajah, dan Karya Produksi Terbaik Terbaik (Jangan Cintai Aku Apa Adanya)
oleh Anugerah Musik Indonesia 2015
Album Monokrom sebagai Album Terbaik versi Majalah Rolling Stone Indonesia 2016
Album of the Year (Monokrom), Indonesian Choice Awards 2017
Music Video of the Year, Indonesian Choice Awards 2017
Album Terbaik (Monokrom), Karya Produksi Terbaik (Monokrom), Artis Solo
Pria/Wanita Soul/R&B/Urban Terbaik, Album Soul/R&B/Urban Terbaik, dan
Produser Album Rekaman Terbaik (TulusCo) oleh Anugerah Musik Indonesia 2017