Dari sales asuransi, Lukman
Sardi terjun ke dunia selebriti. Totalitasnya di dunia peran, ia berhasil
mendapatkan penghargaan dan popularitas sebagai aktor papan atas Indonesia.
Meskipun orang tuanya Idris Sardi adalah seniman
biola legendaris Indonesia, Lukman Sardi termasuk salah satu aktor muda
Indonesia yang tidak memakai jalur koneksi sebagai jalan mulus bagi kariernya
di dunia hiburan tanah air.
Sejak belia, Lukman sudah mengasah kemampuan akting lewat empat film drama yang
cenderung mempertontonkan akting menguras air mata, yaitu Kembang-Kembang
Plastik (1978), Pengemis dan Tukang Becak (1979), Dinginnya Hati Seorang Gadis
(1979), serta Anak-anak Tak Beribu (1980).
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini sebelum terjun menjadi aktor
profesional sempat menjadi seorang sales asuransi serta mendirikan sebuah
playgroup sebelum akhirnya bermain dalam sebuah sinetron bertitel Cinta Yang
Kumau. Dari situ datanglah tawaran casting dari Mira Lesmana untuknya bermain
dalam film kolosal “GIE” sebagai aktivis ‘66.
Walaupun perannya cukup kecil dalam GIE, akting Lukman di situ cukup mencuri
perhatian. Setelah itu Lukman banyak kebagian peran utama dalam berbagai film,
sebut saja ada kisah drama aksi besutan Rudi Soedjarwo yang bertajuk 9
Naga. Di situ totalitas akting Lukman Sardi banyak teruji dalam film yang
banyak mengandalkan adegan laga. Kalangan sineas nasional menilai dia adalah
aktor masa depan Indonesia yang menjanjikan.
Lahir di Jakarta pada 14 Juli 1971 lalu dan akrab dipanggil dengan
sebutan Memet oleh sahabat-sahabat terdekatnya ini adalah anak dari Idris Sardi
dan Zerlita. Ayahnya bercerai saat usia Lukman belum genap 3 tahun. Dalam
banyak wawancara media, Lukman mengatakan tidak kehilangan sosok sang ayah.
Sang ayah yang kemudian sempat menikah dengan aktris senior Marini dikaruniai
sepasang putri dan putra yaitu Shelomita dan Ruben Elishama, keduanya kini juga
berprofesi sebagai pemusik walaupun mendalami arah musik yang berbeda. Walaupun
datang dari keluarga broken home, hubungan Lukman dengan saudara tirinya yang
lain ibu terbilang cukup dekat.
Sebagai seorang aktor yang mau belajar banyak berbagai peran penting pernah
disabet Lukman Sardi, mulai dari sosok penjahat berdarah dingin, gay, hingga
seorang pejuang kemerdekaan pernah dimainkannya dengan brilian. Tidak heran
kalau sederet penghargaan pernah digenggamnya.
Sebut saja penghargaan Best Actor di ajang bergengsi Bali International Film
Festival 2006 yang disambung dengan ganjaran sebagai Pemeran Utama Pria Film
Terpuji dalam Festival Film Bandung 2006.
Sejak itu wajahnya banyak mendominasi banyak film nasional yang ramai
menggeliat sejak tahun 2004 setelah sempat mati suri pada dekade 90-an.
Pada 2008, sosoknya lekat sebagai Ikal dewasa. Karakter yang dia bintangi dalam
dwilogi Laskar Pelangi. Ikal yang merupakan jelmaan karakter Andrea Hirata,
sang penulis tetralogi negeri Laskar Pelangi nyatanya dimainkan dengan gemilang
oleh Lukman Sardi.
Dalam film Sang Pemimpi yang mencatat jumlah penonton hingga angka 5,5 Juta
penonton sejak diedarkan pada pertengahan bulan Desember 2009, Lukman yang
berperan sebagai Ikal dewasa mendapat porsi akting yang cukup banyak, hal ini
lagi-lagi semakin melambungkan namanya.
Salah satu mentor Lukman Sardi dalam dunia perfilman adalah sutradara sekaligus
produser Riri Riza yang mengakui kalau Lukman Sardi adalah salah satu aktor
terkini yang mau belajar banyak dan tidak pernah bosan mengeksplorasi peran
dalam banyak film yang dimainkannya.
Lukman Sardi yang telah menikah dengan Pricillia Pullunggono ini juga
dikaruniai seorang putra bernama Akiva Dishan Ranu Sardi yang lahir pada
tanggal 28 Desember 2009 lalu. Penampilannya menjadi orang autis dalam video
klip milik Dewi Lestari yang berjudul Malaikat Juga Tahu membawa ia menyabet
penghargaan sebagai Model Video Klip Terdahsyat dalam ajang Dahsyat Awards pada
medio April 2009.
Lukman Sardi masih menyimpan cita-cita terpendam untuk menjadi seorang
sutradara. “Gue ingin bisa menyutradarai sebuah film,” katanya satu ketika.
Apakah Lukman akan mewujudkan cita-citanya dalam waktu dekat ini? Tentunya
benar. Ia menyutradarai film pendek bertajuk Sang Penjahit (2009) dan Di Balik
98 (2015).
Ia juga tetap aktif tampil di sejumlah film layar lebar di antaranya Gangster (2015),
The Professionals (2016), Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017), Night Bus
(2017), Surat Kecil untuk Tuhan (2017), dan Jailangkung (2017).
Banyaknya peran dan penghargaan yang diraih Lukman Sardi bukanlah segalanya.
Baginya penghargaan dan popularitas tidaklah begitu penting, namun menggunakan
hati saat berakting itulah yang terpenting bagi seorang seniman.(LP/AC/DN) (Photo: Instagram/lukmansrd)
KELUARGA
Pasangan : Pricillia
Pullunggono
Anak : Akiva Dishan Ranu Sardi (2009)
??? Akira Deshawn Yi
Obelom Sardi (2012)
Akino Dashan Kaimana Sardi (2013)
Orang Tua : Idris Sardi
(alm.) dan Zerlita
KARIER
Filmografi
Kembang-Kembang Plastik (1978)
Pengemis dan Tukang Becak(1979)
Dinginnya Hati Seorang Gadis (1979)
Anak-Anak Tak Beribu (1980)
Gie (2005)
9 Naga (2006)
Berbagi Suami (2006)
Jakarta Undercover (2006)
Pesan dari Surga (2006)
Naga Bonar (Jadi) 2 (2007)
The Photograph (2007)
Quickie Express (2007)
Kawin Kontrak (2008)
In the Name of Love (2008)
May (2008)
Laskar Pelangi (2008)
Kawin Kontrak Lagi (2008)
Pencarian Terakhir (2008)
Takut: Faces of Fear (2008) - Segmen Show Unit
Lastri (2008)
Merah Putih (2009)
Heart-Break.com (2009)
Sang Pemimpi (2009)
Tanah Air Beta (2010)
Red CobeX (2010)
Darah Garuda (2010)
Sang Pencerah (2010)
Aku atau Dia (2010)
Jakarta Maghrib (2010)
Hati Merdeka (2010)
Serdadu Kumbang (2010)
Semesta Mendukung (2011)
Pengejar Angin (2011)
Sang Penari (2011)
Dilema (2012)
Hattrick (2012)
Di Timur Matahari (2012)
Cinta di Saku Celana (2012)
Brandal-Brandal Ciliwung (2012)
Rumah di Seribu Ombak (2012)
Sang Pialang (2013)
Rectoverso - segmen Malaikat Juga Tahu (2013)
Leher Angsa (2013)
Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Laskar Pelangi 2: Edensor (2013)
"Cinta Dalam Kardus" (2013)
Princess, Bajak Laut dan Alien (2014)
Aku Cinta Kamu (2014)
Negeri Tanpa Telinga (2014)
7/24 (2014)
Cinta Selamanya (2015)
Gangster (2015)
The Professionals (2016)
Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017)
Night Bus (2017)
Sweet 20 (2017)
Surat Kecil untuk Tuhan (2017)
Jailangkung (2017)
Sutradara
Sang Pejahit (Film Pendek, 2009)
Di Balik 98 (2015)
Sinetron
Cinta Yang Kumau
Enam Langkah
PENGHARGAAN
Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2005 Jakarta
The Best Actor - Bali International Film Festival 2006
Nominasi Most Favourite Actor - MTV Indonesia Movie Award 2006
Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2006
Jakarta untuk Piala Vidia
Pemeran Utama Pria Film Terpuji - Festival Film Bandung 2006
Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2007
Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Festival Film Indonesia 2008
Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Indonesian Movie Award 2008
Model Video Klip Terdahsyat - DahsyatNya Award 2009
Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Indonesian Movie Award 2009
Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik dan Terfavorit - Indonesian Movie Award
2009
Pemeran utama pria terbaik Indonesian Movie Awards 2013
Pasangan terbaik Indonesian Movie Awards 2013 bersama Dewi irawan dalam film
Rectoverso
Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik FestivaI Film Indonesia 2013