Mengawali kariernya sebagai
jurnalis, Joko Anwar terjun ke dunia film. Ia pun mencobanya baik sebagai
penulis, pemain, maupun sutradara. Namanya pun populer di industri film
Indonesia.
Joko Anwar mulai dikenal publik lewat film Janji
Joni yang ia tulis dan sutradarai sendiri. Film tersebut membuatnya makin
diperhitungkan di jajaran sineas tanah air. Bukan hanya itu saja, aksi nekat
bugil di minamarket demi janjinya di Twitter juga telah membuat namanya semakin
meroket.
Joko tumbuh di sebuah kawasan perkampungan miskin di Medan, Sumatera Utara.
Pria yang lahir 13 Januari 1976 ini tumbuh besar dengan menonton film-film kung
fu dan horor. Dia begitu akrab dan menyukai film.
Karena itu sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama, dia telah menulis dan
menyutradarai pertunjukan drama. Meski demikian bakat Joko tidak mendapat
sambutan dan selaras dengan pendidikan formalnya.
Joko kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung untuk belajar Aerospace
Engineering karena orang tuanya tidak sanggup menyekolahkannya ke sekolah film.
Setelah lulus kuliah pada tahun 1999, dia pun menjadi wartawan di harian
berbahasa inggris The Jakarta Post. Selain itu, Joko pun berkarier sebagai
kritikus film handal.
Kariernya berkecimpung di dunia film dimulai saat dia bertemu dengan sutradara
dan produser kenamaan Nia Dinata. Saat itu Joko mewawancarai Nia untuk korannya
The Jakarta Post.
Melihat Joko, Nia kemudian sangat terkesan dan mengajaknya untuk menulis proyek
filmnya yang kemudian dikenal dengan judul Arisan! (2003). Film tersebut luar
biasa sukses baik secara komersial maupun pujian dari para kritikus dan
memenangkan beberapa penghargaan di dalam dan luar negeri. Arisan! pun diganjar
dua penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia dan Best Movie di
MTV Indonesia Movie Awards pada 2004.
Joko pun tidak hanya berkiprah sebagai penulis saja. Dia lalu menyutradarai
film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul Janji Joni (Joni's Promise) di
tahun 2005. Film dengan bintang utamanya Nicolas Saputra dan Mariana
Renata ini mendapat sambutan luar biasa.
Ia mengaku film yang banyak dibintangi artis baik tua maupun muda itu ditulis
saat masih duduk di bangku kuliah pada 1998. Lagi-lagi film yang garapnya
kembali mendapat anugerah Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2005. Tak
hanya itu SET Foundation yang diketuai oleh pembuat film Garin Nugroho
memberikannya penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif'
dalam film itu.
Janji Joni juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional
bergengsi, antara lain Sydney Film Festival dan Pusan International Film
Festival.
Pada 2007, Joko Anwar menulis dan menyutradarai Kala, yang disebut-sebut
sebagai film noir pertama dari Indonesia yang mendapat pujian dari para
kritikus internasional. Majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound,
memilih film ini sebagai salah satu film terbaik di tahun itu dan juga
menamakan Joko sebagai salah satu sutradara tercerdas di Asia.
Film ini terpilih dalam seleksi lebih dari 30 film festival internasional dan
memenangkan beberapa penghargaan, termasuk di antaranya sebuah Jury Prize di
New York Asian Film Festival. The Hollywood Reporter menyebut Kala sebagai
"sebuah ‘film noir’ cerdas yang mengingatkan penonton pada film M karya
Fritz Lang" Film ini juga telah disandingkan dengan karya-karya Alex
Proyas dan Kiyoshi Kurosawa.
Joko juga terus menulis skenario untuk sutradara lain, termasuk film komedi
Quickie Express yang memenangkan film terbaik di Jakarta International Film
Festival pada tahun 2008 dan Jakarta Undercover.
Dua film tersebut juga sukses secara komersial. Joko juga menulis skenario film
Fiksi yang mendapat pujian dari para kritikus internasional dan memenangkan
banyak penghargaan, antara lain Film Terbain dan Skenario Terbaik di Festival
Film Indonesia 2008.
Joko juga pernah menggarap acara televisi. Setelah diajak Nia menggarap
Arisan!, Joko kemudian diminta Nia untuk menulis dan menyutradarai
mock-reality-show AJANG AJENG (2004) untuk MTV yang merupakan sindiran terhadap
reality show yang sedang menjamur.
Selain terkenal dengan film dan skenario yang dibuatnya, Joko juga terkenal
dengan aksi nekatnya. Salah satunya saat Ia nekat bugil ke minimarket di
bilangan Bintaro. Aksi nekat itu berawal dari cuitannya di twitter, “If I got
my 3000th follower today, I’ll go into a Circle K naked.” Yang berarti, “Jika
saya mendapatkan 3000 follower hari ini, saya akan pergi ke Circle K dalam
keadaan telanjang.”
Rupanya tweet itu mendapat respon tinggi dan disebar. Akibatnya dalam waktu
singkat follower-nya menembus angka 3000.
Aksi nekad Joko pun semakin melambungkan namanya. Bahkan di twitter saat itu
minimarket Circle K menjadi trending topic gara-gara aksinya. Hal itu juga
dikenal sebagai Janji Joko plesetan dari filmnya Janji Joni.
Joko pun kembali menunjukan integritasnya sebagai penulis dan sutradara dalam
film thriller psikologis Pintu Terlarang yang sukses mendapat pujian dari
kritikus film internasional.
Sebut saja Richard Corliss dari majalah TIME pun mengakui kehebatannya dengan
statement, “Cerdas sekaligus sakit, film ini bisa jadi kartu panggilan buat
Joko Anwar sebagai sutradara kelas dunia, kalau saja para petinggi Hollywood
menginginkan sesuatu yang lain dari produk mereka yang itu-itu saja".
Film Pintu Terlarang ini juga dinobatkan sebagai film terbaik di Puchon
International Fantastic Film Festival 2009.
Joko menjajal peruntungannya sebagai pemeran pada beberapa film yang
disutradarainya yaitu Madame X (2010), Demi Ucok (2013), 3Sum (2013), Sebelum
Pagi Terulang Kembali (2014), dan Melancholy Is A Movement (2015).
Di tahun 2017, Joko Anwar berhasil menciptakan film horror fenomenal bertajuk
Pengabdi Setan yang di-remake dari film berjudul sama yang rilis tahun 1980
silam.
Film yang tayang tanggal 28 September itu berhasil mendulang 3.373.751 penonton
selama 24 hari tayang. Jumlah fantastis untuk sebuah film horror Indonesia.
Pengabdi Setan juga diakui jadi sinema Indonesia paling menakutkan.
Lewat tangan dingin Joko Anwar, Pengabdi Setan masuk dalam jajaran 13 nominasi
Piala Citra 2017 dalam kategori Film Terbaik, Penata Sinematografi, Aktor Anak,
Penata Busana, Penata Rias, Penata Artistik, Penata Efek Visual, Penata Musik,
Musik Tema, Penata Suara, Penyunting Gambar, dan Penulis Skenario Terbaik.
(LP/AC/DN) (Photo: VIVA.co.id/Ichsan Suhendra)
PENDIDIKAN
SMA Negeri 1 Medan (1993)
Wheeling Park High School, West Virginia, US (1994)
Institut Teknologi Bandung, Teknik Penerbangan (1999)
KARIER
Filmografi
Arisan (2003) (penulis)
Janji Joni (2005) (penulis/sutradara)
Jakarta Undercover (2007) (penulis)
Kala (2007) (penulis/sutradara)
Quickie Express (2007) (penulis)
Fiksi (2008) (penulis)
Pintu Terlarang (2009) (penulis/sutradara)
Rumah Dara (2009) (bintang tamu)
Meraih Mimpi (2009) (pengisi suara)
Madame X (2010) (pemeran)
Modus Anomali (2012) (penulis/sutradara)
Demi Ucok (2013) (pemeran) sebagai produser film
3Sum (2013) (pemeran) - segmen Impromptu
Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014)(pemeran)
Melancholy Is A Movement (2015) (pemeran)
A Copy of My Mind (2015) (sutradara/penulis)
Impetigore (2015) (sutradara)
Pengabdi Setan (2017) (sutradara)
PENGHARGAAN
Janji Joni jadi “Best Movie” di MTV Indonesia Movie Award 2005
Kala mendapat penghargaan sebagai film terbaik 2007 dan Joko sebagai sutradara
tercerdas Asia tahun itu dari majalah inggris Sight & Sound.
Fiksi menjadi film terbaik dan skenario terbaik FFI 2008
Pintu Terlarang mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai film terbaik di
Puchon International Fantastic Film Festival 2009.
Modus Anomali memenangkan penghargaan Bucheon Award di ajang Network of Asian
Fantastic Films (NAFF)