Pergumulannya dengan Gus Dur, Saifullah Yusuf terjun ke dunia politik. Ia menjadi anggota DPR, menteri, hingga Wakil Gubernur Jawa Timur.
Putra dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo pada awalnya bercita-cita ingin jadi guru madrasah. Keinginan ini berawal dari keadaan madrasah yang menyedihkan di tempatnya. Ditambah lagi, sang ayah merupakan guru agama SD dan SMP sekaligus pegawai Departemen Agama.
Untuk mengejar cita-cita mulianya, Gus Ipul menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang dan SMP Islam Pasuruan. Dirinya pun tidak memilih dalam berteman. Sahabatnya datang dari berbagai kalangan.
Setelah lulus dari SMA, Pamannya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganjurkan Gus Ipul untuk berkuliah di Jakarta. Ia pun memilih masuk jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional. Selain itu, Gus Ipul memperdalam ilmu dari Gus Dur yang pada masa itu tengah menjabat sebaga Ketua Umum PBNU. Inilah yang menjadi langkah awalnya di dunia politik.
Gus Ipul mengawali karier politiknya dengan bergabung GP Ansor, orginasasi sayap pemuda NU. Di tahun 1999, Gus Ipul dipercaya untuk menggantikan posisi Ketua Umum karena pimpinan kala itu, Iqbal Assegaf wafat. Selang setahun, Gus Ipul kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum GP Ansor.
Pada awalnya, Saifullah Yusuf terpilih sebagai anggota DPR Fraksi PDI-P. Ia dianggap sebagai lambang aliansi dari Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri. Namun, saat hubungan Gus Dur dan Megawati merenggang, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P dan pindah ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) pada tahun 2001 lalu.
Saat muktamar PKB tahun 2002, Gus Ipul terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKB mengalahkan kandidat-kandidat kuat lainnya. Selang 2 tahun, Suami dari Fatma Saifullah Yusuf ini mendapat amanah baru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia selama 1 periode.
Namun sayangnya, konflik internal yang terjadi dalam tubuh PKB justru berujung pada pencopotan jabatan Gus Ipul sebagai Sekjen PKB. Hal itu juga berimbas pada jabatan Menteri yang tengah ia emban. Posisi Sekjen PKB tersebut akhirnya digantikan oleh Lukman Edy. Namun di sisi lain, Gus Ipul tetap sebagai petahana Ketua Umum GP Ansor untuk periode 2005-2010.
Saat usianya 44 tahun, Gus Ipul mendampingi Soekarwo maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Setelah melewati 2 kali putaran serta pemilihan ulang putaran kedua di Kabupaten Bangkalan dan Sampang pada 21 Januari 2009, akhirnya terpilihlah Soekarwo dengan wakil Gus Ipul sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.
Setelah memimpin bersama selama satu periode 2008-2013, pasangan ini kembali terpilih pada Pilgub 2013 untuk periode 2014-2019.
Pada tahun 2017, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur dalam Pilgub 2018 mewakili PKB. Pada Pilgub kali ini, PDI Perjuangan juga memberikan rekomendasi Saifullah Yusuf sekaligus berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Namun, di tengah perjalanan, Azwar Anas mengundurkan diri dengan mengembalikan mandatnya ke PDI Perjuangan. Nama Puti Guntur Soekarno, anggota DPR sekaligus cucu Presiden Soekarno, dipilih PDIP Perjuangan menjadi pendamping Gus Ipul.
Dengan kekuatan baru ini, langkah politik Gus Ipul tampaknya belum berakhir. Selangkah lagi, bila menang, ia menjadi orang nomor satu Jawa Timur. (AC/DN) (Photo: VIVA.co.id/LAR)
KELUARGA
Orang Tua : Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo
Istri : Fatma Saifullah Yusuf
Anak : Selma Halida
M. Falihudin Daffa
M. Rayhan Hibatullah
M. Farellino Ramadhan
PENDIDIKAN
Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang (1979)
Sekolah Menengah Pertama Islam Pasuruan (1981)
Sekolah Menengan Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan (1985)
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta
KARIER
Ketua Senat Fisip Unas Jakarta (1988-1990)
Ketua HMI Cabang Jakarta (1990-1992)
Pengurus Pusat IPNU (1992-1994)
Ketua Pimpinan Pusat IPNU (1990-1995)
Wakil Sekjend PP GP Ansor (1995)
Sekretaris Jendral AMNU
Ketua Umum GP Ansor (1999-2010)
Anggotda DPR RI-Fraksi PDI Perjuangan (1999-2000)
Sekretaris Jendral DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2004)
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (2004-2007)
Wakil Gubernur Jawa Timur (2009-2014, 2014-2019)