Tubagus Iman Ariyadi

politikus
Serang, Banten, 10 Juli 19743
s/d
Sekarang

Terjun ke politik, Iman Ariyadi mengikuti jejak ayahnya. Ia menggantikannya menjadi Walikota Cilegon. Nasib tragisnya pun sama berakhir di KPK.

Tubagus Iman Ariyadi atau yang lebih dikenal Iman Ariyadi lahir di Serang, 10 Juli 1974. Ia anak dari seorang tokoh daerah. Iman menghabiskan masa kecilnya di Cilegon, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Ia juga sempat mondok di Pesantren Daar El Qalam, Gintung Balaraja, Tangerang, Banten.

Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN, kini menjadi UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung. Di sana ia mengambil jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Setelah lulus S1, Iman melanjutkan S2-nya di Unversitas Trisakti. Tak hanya itu, ia juga kuliah pasca sarjana ilmu politik di Universitas Indonesia. Di UI ia menjadi salah satu lulusan terbaik dengan status cumlaude.

Ketika kuliah ia juga aktif dalam beberapa organisasi, dengan modal itu ia akhirnya masuk ke dunia politik. Pada tahun 2004, melalui Partai Golkar, ia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Banten. Kariernya terus meningkat, ia menjadi anggota DPR RI tahun 2009.

Tidak cukup dengan menjadi wakil rakyat, Iman memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi Walikota Cilegon. Tentunya masyarakat Cilegon sudah paham betul sosok Iman Ariyadi. Apalagi saat itu, ayahnya Tubagus Aat Syafa'at adalah sebagai Walikota Cilegon yang akan berakhir masa jabatannya.

Berbekal popularitas sebagai tokoh muda Cilegon, Iman akhirnya terpilih menjadi Walikota Cilegon untuk periode tahun 2010-2015. Saat itu usianya menginjak 36 tahun.

Setelah menjalani satu periodenya sebagai Walikota Cilegon, Iman memutuskan kembali untuk mengikuti Pilkada Walikota Cilegon berikutnya. Ia bersama Edi Ariadi diusung oleh Partai Golkar.

Masyarakat Cilegon ternyata masih mempercayai Iman untuk melanjutkan jabatannya setelah ia menang telak dalam Pilkada Walikota Cilegon. Iman, yang juga Ketua Golkar Cilegon, terpilih kembali untuk periode 2016-2021.

Kariernya menjadi Walikota Cilegon untuk periode 2016-2021 kandas di tengah jalan, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi pada 22 September 2017. Peristiwa pahit ini serupa terjadi pada ayahnya. (AA/DN) (Photo: cilegon.go.id)

PENDIDIKAN
SDN II Cilegon
SMP Cilegon
SMA Cilegon
S1, Jurusan Komunikasi Penyiaran islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN/UIN)Sunan Gunung Djati, Bandung
S2, Magister Manajemen, Universitas Trisakti
S2, Pasca Sarjana Ilmu Politik, Universitas Indonesia
S3, Doktor Ilmu Politik, Universitas Indonesia

KARIER
Anggota DPRD Provinsi Banten, 2004
Anggota DPR-RI, 2009
Ketua Golkar Cilegon, 2016-2019
Ketua Depidar Soksi Banten, 2013-2018
Walikota Cilegon, 2010-2015
Walikota Cilegon, 2016-sekarang


Berita Terkait

Profil Nurul Qolbi Muthiah, Putri Wakil Wali Kota Cilegon yang Terdampak Gempa Turki 

Nasional

9 Februari 2023

Putri Wakil Wali Kota Cilegon Ungkap Situasi di Turki Masih Genting Pascagempa

Dunia

7 Februari 2023

Wali Kota Non Aktif Cilegon Divonis 6 Tahun Penjara

Nasional

6 Juni 2018

Wali Kota Cilegon Nonaktif Dituntut 9 Tahun Penjara

Nasional

2 Mei 2018

KPK Monitor Pencegahan Korupsi di Banten

Nasional

18 Oktober 2017
Share :