Darah aktivisnya mewarnai perjalanan Kivlan Zen di militer. Di puncak kariernya, ia terbawa intrik politik yang membawanya pensiun dini.
Pria yang akrab disapa Kivlan ini adalah kelahiran Langsa, Aceh, 24 Desember 1946. Ia berasal dari keluarga perantau Minangkabau. Masa kecilnya ia habiskan di Medan, mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi.
Ia mengambil kedokteran di Universitas Islam Sumatera Utara agar bisa mengabdikan diri ke masyarakat. Namun, kuliahnya terhenti karena Kivlan harus sokolah militer di Akmil Magelang.
Sebelum ia mengikuti pendidikan militer, Kivlan saat menjadi siswa dan mahasiswa sudah aktif di kegiatan organisasi pelajar. Ia bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 1962.
Sementara pada 1965, ia dipercayai sebagai sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Medan dan Ketua Departemen Penerangan KAMI Medan. Ia juga aktif dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).
Belum tuntas sebagai aktivis, ia harus masuk pendidikan militer di Akmil. Kivlan lulus angkatan 1971 dan langsung mengabdi di kesatuan Infanteri, Kostrad, Angkatan Darat.
Kariernya dimulai sebagai Komandan Peleton saat usianya menginjak 27 tahun. Banyak tugas menumpas pemberontak dan penyendera ia laksanakan dengan kemenangan.
Kivlan kemudian menjabat berbagai posisi di Militer yang sebagian besar ia jabat pada posisi komando tempur, mulai dari Danton Akabri Darat, Danden Banmin Brigif Linud-18, Danuonif-303 Brigif-13/ Kostrad hingga Kaskostrad (Kepala Staf Kostrad).
Ia berhasil meringkus Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1974, dan bertugas di Timor-Timur (kini Timor Leste). Keberhasilannya diganjar kenaikan pangkat.
Kariernya mulai terlihat cemerlang saat diberi tugas sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 1/Cilodong/Kostrad (Kasdivif I Kostrad) dengan pangkat Kolonel pada tahun 1990.
Kariernya terus menaik. Setelah itu, dia menjabat Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana, dengan pangkat Brigadir Jenderal. Tak lama kemudian, naik jabatan menjadi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad, berpangkat Mayor Jenderal dan terakhir menjabat Kepala Staf Kostrad pada 1998. Saat itu Panglima Kostradnya dipegang Letjen Prabowo Subianto.
Sayang, situasi politik 1998, peralihan kepemimpinan dari rezim Orde Baru ke Reformasi menyeret pergantian pucuk pimpinan di tubuh militer Indonesia karena adanya intrik politik. Parbowo dicopot, begitu juga dengan Kivlan Zen dimutasi ke Mabes TNI AD.
Tak lama setelah itu, ia pensiun dari militer. Meski sudah purnawirawan dengan pangkat terakhir mayor jenderal, nama Kivlan masih membetot perhatian pemerintah dan masyarakat luas.
Pada 2016, Kivlan diminta sebagai negosiator untuk menyelamatkan 18 Warga Negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Ia berhasil melakukannya tanpa uang tebusan melainkan dengan negosiasi.
Belakangan nama Kivlan ramai menjadi perbincangan bahkan seolah-olah menjadi momok penguasa atau para jenderal seniornya. Kivlan sering menunjukkan sikap kritisnya pada pemerintah. Meski ia dituduh makar dan provokator pada 2017, ia terus menyuarakan kekritisannya layaknya aktivis demi keutuhan NKRI. (AA/DN) (Photo: ANTARA)
PENDIDIKAN
SD Negeri 43 Medan (1959)
SMP Taman Siswa Medan (1962)
SMA Negeri 2 Medan (1965)
S1 Sospol UT (1995)
S2 Social Development UI (2002)
PENDIDIKAN MILITER
Akabri Magelang (1971)
Advance Georgia USA (1982)
Seskoad Bandung (1990)
Lemhanas Jakarta (2000)
KURSUS/DIKLAT
Sussar Para Cimahi (1969)
Kursus Bahasa Inggris Bandung (1969)
Sus Dan Kiban Cimahi (1975)
Sus Guru Militer Jakarta (1978)
Sus Danyon Bandung (1985)
ORGANISASI
Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Medan (3 Th)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan (3 Th)
KAHMI Dewan Pakar Presedium Jakarta (10 Th)
LPMI Pusat Jakarta (10 Th)
Yannesa Pusat (8 Th)
JABATAN MILITER
Danton Akabri darat
Danton KI-B Yon-753 Dam XVII
Danki Secata Dam XVII/Cen
Dan Kiban Yonif-753 Dam XVII
Danki Secaba Dam XVII/Cen
Danki-A Yonif-753 DamXVII/Cen
Pasi UM Dodik XX Dam XVII/Cen
Dan Latsus Dodik XX
Karo Binpers
Danden Banmin Brigif Linud-18
Kasi-2/Ops Brigif Linud-18
Wadan Yonif Brigif Linud-18
Danyonif-303 Brigif-13/Kostrad
Pabadya Binkar Spers Kostrad
Pamen Kostrad (Dik Seskoad)
Pabadya-1/Renev PBN-V Srenad
Dan Brigif-6
Danmen Candra Dimuka Akmil
Kasdivif-1 Kostrad
Dan Kontingen Garuda/Filipina
Kasdam VII/Wirabuana
Pang Divif-2/Kostrad
Kaskostrad
Pati Mabes TNI-AD (Karya)
Koorsahli Kasad
TANDA JASA
S.L. Kesetiaan XXIV Tahun
S.L. Gom IX/Raksaka Dharma
S.L. Santi Dharma
S.L. Seroja
S.L. Dwija Sistha
Filipina Fridentialbath Okimedal Outstanding Achievement Medal
RIWAYAT PERJUANGAN
Penegak Kedaulatan NKRI Irian Jaya (1972-1983)
Penegak Kedaulatan NKRI Timor Timur (1985-1988)
Perdamaian Filipina Selatan (1995-1996)
Negosiator Pembebasan 18 Warga Negara Indonesia Dari Penyanderaan Yang Dilakukan Oleh Milisi Abu Sayyaf Filipina (2016)
Buku
“Konflik dan Integrasi TNI-AD