Jatuh bangun harus Andika Surachman lalui. Mulai dari jualan pulsa telepon, burger, hingga seprei. Atas kerja kerasnya, ia sukses dengan memiliki usaha travel fenomenal dengan harga murahnya. Namun, ia pun jatuh karena itu.
Andika Surachman lahir di Bogor, 29 Desember 1985. Ia mengawali kariernya dari bawah. Andika memulai sebagai pramuniaga di sebuah minimarket. Pekerjaanya itu, ia geluti sambil kuliah di STIE TAMA Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pada usia 20 tahun, Andhika memutuskan untuk menikah muda dengan Anniesa Desvitasari Hasibuan. Ia pun mencari peruntungan lain untuk menghidupi rumah tangganya. Andika magang di Kantor Pusat Bank Bukopin. Gajinya hanya 50 ribu per hari. Ia menekuni pekerjaan itu selama setahun.
Setelah mertua Andika yang merupakan pengusaha batu bara wafat, Andika dan istri memutuskan untuk membuka bisnis berdua. Mereka menyewa toko kecil di Cimanggis, Depok untuk berjualan pulsa, sprei, makanan, dan cetak foto. Namun, semua usahanya bangkrut.
Pada tahun 2009, Andika dan Anniesa mendirikan bisnis berdua di bidang travel dengan nama First Travel. Saat itu masih dibawah CV First Karya Utama yang kemudian menjadi PT First Anugerah Karya Wisata.
Menurutnya, bisnis travel ini enak karena bisnisnya bisa sambil jalan-jalan. Modal bisnisnya sendiri dari menggadaikan sertifikat rumah mertuanya sebesar Rp 50 juta. Sayang, enam bulan berjalan kerugian yang didapat. Bahkan rumahnya disita.
Andika tak menyerah. Dengan sisa modal 10 juta, meneruskan bisnisnya dari rumah kontrakannya di Depok. Ia terus menawarkan bisnis travelnya door to door ke calon konsumen. Usahanya tak sia-sia. Ada pegawai Bank Indonesia tertarik menggunakan jasa First Travel untuk liburan ke Vietnam. Selang setahun, First Travel mendapat kepercayaan untuk memberangkatkan 127 karyawan Bank Indonesia untuk umrah.
Tak hanya itu, Andika dan Anniesa juga berhasil memberangkatkan 50 karyawan Pertamina untuk umrah. Hingga tahun 2013, mereka berhasil memberangkatkan sekitar 3.800 orang.
Karena kesuksesan inilah, Andika berani mendaftarkan bisnis travelnya sebagai PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) di Kementerian Agama Republik Indonesia. Bisnis dengan promo murah ini menyedot perhatian konsumen dan banyak jemaah yang mengunakan jasanya.
Pada tahun 2014 tercatat keuntungan First Travel mencapai 20 juta Dolar AS dengan memperangkatkan 14.700 orang ke Mekah. Sedangkan di tahun berikutnya tercatat ada sekitar 35.000 jemaah yang akan diberangkatkan.
Andika saat itu betul-betul pada puncak kesuksesan dan popularitasnya. Hampir enam tahun, ia dan istrinya menikmati keuntungan atas kerja kerasnya. Mimpinya jalan-jalan ke luar negeri terpenuhi. Bahkan mobil mahal dan rumah mewah bak istana pun dimilikinya.
Sayang, pada 10 Agustus 2017 Andika dan Anniesa ditangkap tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri karena diduga telah melakukan tindak penipuan terhadap calon jemaah. Ada sekitar 35 ribu jemaah yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci.
Andika harus membayar mahal atas perbuatannya. Kekayaan, mobil, harta, rumah, rekening bank yang dimilikinya disita polisi. Moto First Travel 'enjoy your life' tampaknya tak lagi menyenangkan bagi Andika karena harus membawanya ke jeruji polisi. (AC/DN) (Photo: ANTARA)
KELUARGA
Istri : Anniesa Hasibuan
KARIER
Pramuniaga di Minimarket
Magang di Kantor Pusat Bank Bukopin
Penjual pulsa, sprei, makanan, dan cetak foto
Direktur Utama PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel), 2009-Sekarang