Jalur akademik memuluskan Susanto untuk terjun ke dunia perlindungan anak dan sosial keagamaan. Puncaknya, aktivis NU ini menjadi Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Susanto lahir di Pacitan, 5 Mei 1978. Ia besar dari keluarga nahdliyin. Setelah lulus SD, ia melanjutkan ke Pondok Pesantren al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan. Ia termasuk anak yang cerdas di kelasnya. Susanto juga termasuk anak yang beruntung bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Lulus dari pondok pesantren, Susanto kuliah S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN kini bernama STAIN) Ponorogo, Jawa Timur. Ia berhasil lulus sebagai wisudawan terbaik. Begitu pun dengan kuliah S2-nya, dengan Konsentrasi Pendidikan Islam, Susanto dinobatkan sebagai wisudawan terbaik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tak cukup di sana, Susanto kemudian menuntaskan pendidikannya ke jenjang doktor. Ia mengambil S3 di Universitas Negeri Jakarta dan meraih gelar doktornya pada usia 38 tahun.
Di tengah menjalani berbagai jenjang pendidikan, Susanto aktif berorganisasi. Ia juga menjadi dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Namun, jauh sebelum itu ia juga aktif menulis dan riset saat duduk di bangku kuliah.
Susanto ternyata memiliki kemampuan menulis yang baik. Ia aktif menjadi kontributor berbagai media. Pada tahun 2005, ia menjadi Tim Konsultan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sejak itu, mulai berkonsentrasi dalam persoalan anak dan gender. Ia pun terlibat aktif sebagai aktivis dalam pencegahan eksploitasi anak serta sebagai tim khusus di berbagai lembaga internasional, terutama terkait perlindungan anak, gender, dan MDGs (Millennium Development Goals).
Setelah hampir 10 tahun bergelut di berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, Susanto memutuskan untuk ikut bagian dari lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR. Hasilnya, ia lolos dan menjadi komisioner KPAI periode 2014-2017.
Kariernya di KPAI tak butuh waktu lama, selang setahun kemudian ia didapuk sebagai wakil ketua KPAI selama 2 tahun untuk masa jabatan 2015-2017. Karier Susanto belum berakhir, pada pemilihan komisioner baru, ia pun terpilih kembali sekaligus sebagai Ketua KPAI 2017-2022. (AC/DN) (Photo: VIVA.co.id/MAW)
PENDIDIKAN
SD Temon II Arjosari Pacitan
MTs Pondok Pesantren al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan
MA Pondok Pesantren al-Fattah Kikil Arjosari Pacitan
S1, IAIN Ponorogo Jawa Timur (2003)
S2, Magister, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta (2007)
S3, Doktor, Universitas Negeri Jakarta, (2016)
KARIER
Tim Konsultan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2005-2010)
Wakil Sekretaris LAZIS Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (2005-2010)
Dosen Tetap Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta
Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Periode (2015-2020)
Ketua Konsorsium Nasional Pencegahan Eksploitasi Anak (2011-2016)
Ketua Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat (2015-2020)
Komisioner KPAI (2014-2017)
Wakil Ketua KPAI (2015-2017)
Ketua KPAI (2017-2022)