Memulai sebagai peran pengganti dalam film mengantarkan karier Tora Sudiro di panggung hiburan. Ia menjadi aktor papan atas setelah mendapatkan popularitas di layar lebar dan kaca.
Pria yang memiliki nama asli Gusti Taura Danang Sudiro ini sebenarnya sama sekali tak punya pengalaman berakting, sepanjang kariernya, ia berganti-ganti profesi sebagai karyawan asuransi, periklanan, dan sound engineering sebelum bersinar sebagai pemeran dan komedian.
Selama masa kuliah, putra dari pasangan Tanto Sudiro dan Pinky Mardikusno ini lebih banyak berjibaku dengan ilmu teknik di bidang sound engineering di Australia. Dia juga sempat bekerja sebagai account executive di sebuah perusahaan periklanan.
Sebuah kebetulan membawanya pada dunia hiburan. Rako Prijanto dan Rudi Sudjarwo adalah dua orang yang membawanya ke jalur film. Ketika itu, kedua sutradara muda yang sedang menggarap film “Tragedy” (2000) kekurangan orang beberapa hari sebelum syuting karena salah satu pemeran mereka mengundurkan diri.
Jadilah Tora menjadi peran pengganti dadakan. Bertekad membantu dua temannya Tora melakoni akting perdananya. Namun, film tersebut tak mendapat respon bagus dari masyarakat. Tora kembali menekuni dunianya.
Tawaran kembali mampir ke hadapannya setelah tiga tahun. Kali ini Nia Dinata, sutradara muda yang tengah menggarap film ber-genre drama mengajak Tora ikut casting.
Tak disangka ia masuk sebagai salah satu pemeran utama dalam ”Arisan!”. Tora berakting bersama Surya Saputra, Cut Mini, Aida Nurmala dan Rachel Maryam dalam sebuah drama tentang kehidupan kosmopolitan.
Di film Arisan!, karakter yang ia perankan sungguh tak biasa. Tora memerankan tokoh Sakti, satu dari tiga sahabat yang berasal dari keluarga Batak yang memendam kecenderungan seks menyukai lawan jenis (gay).
Memerankan karakter Sakti, Tora melakukan sebuah adegan kontroversial, berciuman dengan lawan mainnya, Surya Saputra. Adegan ini tercatat sebagai ciuman antara dua lelaki yang pertama kali dalam sejarah film di Indonesia.
Film “Arisan!” meledak di pasaran dan Tora kecipratan ketenaran. Berkat perannya dalam tersebut, Tora mendapat anugerah sebagai aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2004.
Film ini memenangkan penghargaan sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia 2004. Dalam Festival Film Asean di Washington, DC, yang digelar 30 April - 7 Mei 2005, Arisan juga ikut ditampilkan.
Tawaran main di sejumlah film dan sinetron pun mengalir kepada anak pertama dari dua bersaudara itu. Beberapa film yang ia bintangi lainnya adalah “Dunia D”, “Janji Joni” (2005), “Banyu Biru” (2005), “Ekspedisi Madewa” (2006), “D'Bijis” (2007), “Naga Bonar (Jadi) 2” (2007) dan “Laskar Pelangi” (2008). Tora tampil dalam beberapa sinetron diantaranya “Dunia Tanpa Koma”, “Malam Pertama” dan “Bunda”.
Wajahnya semakin akrab di dunia televisi saat Tora bergabung dengan Extravaganza, sebuah tayangan komedi di salah satu stasiun televisi swasta. Bersama Indra Birowo, Tike Priatnakusumah, Ronal Surapradja, Aming dan Sogi Indra Dhuaja, Tora berhasil mengocok perut penonton dengan berbagai kekonyolan dan tingkah lucu mereka. Extravaganza merebut hati penonton dan para pemainnya, termasuk Tora makin dikenal sebagai pemeran pelawak.
Rupanya, aksinya dalam Extravaganza membuka peluang bermain film komedi bagi ayah beranak dua ini. Selain beberapa film serius, sebagian besar filmnya kental dengan kekocakan. Seperti “Quickie Express” (2007), “Otomatis Romantis” dan “Preman in Love” (2009).
Tora tak puas dengan apa yang ia capai. Bersama rekan yang sering main film komedi bersama, Vincent Club Eighties, Tora menyulap diri sebagai pembawa acara Makin Malam Makin Mantap (4M) di salah satu stasiun televisi swasta. Namun sayang sekali, penayangannya dihentikan oleh KPI.
Pada tahun 2016, Tora Sudiro mendapat kehormatan langsung untuk memerankan tokoh Indra Warkop” dalam film “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!” bersama Vino G. Bastian yang memerankan “Kasino” dan Abimana Aryasatya sebagai “Dono”. Film ini sukses di pasaran. Hanya dalam waktu 22 hari, film tersebut berhasil merangkul 6 juta penonton.
Kesuksesan di panggung hiburan tak sebanding lurus dengan rumah tangganya. Pernikahannya dengan Anggraini Kadiman mulai dilanda prahara sejak pertengahan tahun 2008.
Di tengah problema rumah tangganya, Tora dikabarkan memiliki khubungan khusus dengan Mieke Amalia, mitra mainya di Extravaganza. Namun, keduanya membantah hal tersebut. Sekitar bulan Oktober 2008, Tora mengikuti jejak Mieke untuk hengkang dari Extravaganza.
Sehubungan dengan itu, permasalahan rumah tangga Tora dengan Anggi tak kunjung padam. Puncaknya, Anggi melayangkan gugatan cerai terhadap Tora ke Pengadilan Agama Depok. Pada 7 Januari 2009, Tora dan Anggi resmi bercerai.
Sementara itu, belakangan hubungan Tora dan Mieke semakin dekat setelah Tora menyandang status duda. Keduanya tak segan memperlihatkan kemesraan meskipun di depan umum. Hingga akhirnya mereka pun memilih untuk terikat dalam ikatan suci.
Pernikahan Tora dengan Mike Amelia dilangsungkan pada 19 Desember 2009. Dua setengah tahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak bernama Jenaka Mahila Sudiro yang lahir 21 Maret 2012.
Pasang surut kehidupan dan karier mereka jalani berdua. Bahkan Tora hanya mengandalkan sang istri. Setelah lama tenggelam, Tora kembali bersinar saat memerankan Indro dalam film “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! yang rilis pada 2016.
Balutan kesuksesan dan popularitas kembali menghampirinya. Sayang, di tengah persiapan rilis film Warkop DKI Reborn, Part II, Tora dan istrinya Mike Amalia tertangkap kasus narkoba pada 3 Agustus 2017. Popularitas Tora pun kembali dipertaruhkan di panggung hiburan Indonesia. (LP/AC/DN)
KELUARGA
Orang Tua : Tanto Sudiro dan Pinky Mardikusno
Pasangan : Anggraini Kadiman (bercerai)
Mieke Amalia
Anak : Azzahra Nabila
Nayara Kanahaya
Jenaka Mahila Sudiro
KARIER
FILMOGRAFI
Tragedy (2000)
Arisan! (2003)
Janji Joni (2005)
Banyu Biru (2005)
Ekspedisi Madewa (2006)
D'Bijis (2007)
Naga Bonar (Jadi) 2 (2007)
Quickie Express (2007)
Otomatis Romantis(2008)
Namaku Dick (2008)
Tri Mas Getir (2008)
Laskar Pelangi (2008)
Cinlok (2008)
Wakil Rakyat (2009)
Benci Disko (2009)
Krazy Crazy Krezy (2009)
Preman In Love (2009)
Dasar Maling Kundang (2010)
The God Babe (2010)
Roman Picisan (2010)
Mafia Insyaf (2010)
Perempuan-Perempuan Liar (2011)
Arisan! 2 (2011)
Kita Versus Korupsi (2012)
Get M4rried (2013)
Setelah 15 Tahun (2013)
Malam Seribu Bulan (2013)
Slank Nggak Ada Matinya (2013)
Princess, Bajak Laut dan Alien (2014)
Lamaran (2015)
Kacaunya Dunia Persilatan (2015)
The Wedding & Bebek Betutu (2015)
3 Dara (2015)
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! (2016)
Sinetron dan FTV
Para Pencari Tuhan (2008)
Dunia Tanpa Koma (2006) (sinetron / mini seri)
Juni di Bulan Juli (2006) (FTV)
Malam Pertama (sinetron)
Dunia D
Bunda (sinetron)
Lajang
Udin Bui (2010)
Laki Laki Lasut (2011)
Tendangan Si Madun Season 2 (2012)
"Tukang Bubur Naik Haji The Series" (2014)
Variety Show
Extravaganza