Djadjang Nurdjaman

atlet
Majalengka, 17 Oktober 19643
s/d
Sekarang

Melalang buana ke klub-klub sepakbola, Djadjang Nurjaman berhasil menorehkan rekor membawa Persib menjadi juara baik sebagai pemain, asisten pelatih, maupun pelatih.

Djajang Nurdjaman atau yang biasa akrab dipanggil Djanur lahir di Majalengka, Jawa Barat, 30 Oktober 1964 ini adalah sosok yang lengkap di dunia kulit bundar. Sebelum menjadi pelatih, Djanur merupakan pemain sepak bola terkenal Indonesia pada era 1980-1990.

Djanur yang memilik postur tubuh yang kecil bukan halangan untuk bermain sepakbola. Kecintaannya dengan bola kaki ini sejak kecil. Tubuhnya yang kecil itu membuatnya semakin lincah saat bermain dan berhadapan dengan lawan.

Bermodal keyakinan dan kerja keras, Jajang bermain dari kampung ke kampung untuk menyalurkan hobinya. Tepat pada usia 17 tahun Djanur pindah dari Majalengka ke Bandung untuk bermain sepakbola yang lebih menantang lagi.

Di Bandung saat itu, ia bergabung dengan klub kecil yang merupakan anggota Persib. Sampai akhirnya, ia berhasil mendapat kepercayaan untuk bergabung dengan skuat Persib senior. 

Bisa dibilang usia Djanur saat itu masih muda, mekipun begitu ia sudah bermain bersama nama-nama besar skuad tim Maung Bandung, seperti Herry Kiswanto, Encas Tonif, dan Max Timisela.

Saat itu Djajang bermain di posisi gelandang serang, tetapi lebih ke sayap kanan. Tubuhnya yang kecil sering kali merepotkan pertahanan kiri lawan. Kehebatannya tidak dapat menyelamatkan Persib yang harus terdegradasi ke Divisi I dalam kompetisi perserikatan pada tahun 1978.

Untuk meningkatkan permainannya, setelah Persib terdegradasi, Djanur memutuskan untuk pindah klub Galatama dengan memperkuat Sari Bumi Bandung Raya. Di klub itu Djanur hanya bertahan satu tahun yang kemudian pindah memperkuat tim asal Yogyakarta, Sari Raya Yogyakarta selama 2 musim.

Pengalamannya terus bertambah dengan memutuskan untuk menjadi pemain Mercu Buana Medan hingga tahun 1985. Setelah 6 tahun berpetualang, tahun 1985 ia memutuskan untuk kembali berseragam biru bersama Persib Bandung yang saat itu dilatih oleh Nandar Iskandar.

Pada musim 1986 Djanur berhasil membawa Persib juara liga perserikatan. Ia menjadi pencetak gol penentu saat final berlangsung.  Setelah sukses menjadi pemain dan pensiun, ia tetap memilih kariernya di dunia sepak bola.

Setelah pensiun sebagai pemain sepakbola, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih yang dimulai menjadi asisten pelatih Indra M. Thohir menangani Persib Bandung. Membantu Indra M. Tohir, ia berhasil membawa Persib menjadi juara Liga Indonesia I  tahun 1994-1995. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih Persib Junior (U-23).

Pada 2007, ia kembali diminta menjadi asisten pelatih  Persib untuk mendampingi pelatih Arcan Iurie, asal Moldova. Persib hanya berhasil duduk di posisi 5 klasemen Liga Indonesia. Hasil yang tak memuaskan itu, Djanur keluar dari Persib dan pindah ke Pelita Jaya pada 2008.

Di Pelita Jaya Djanur bertugas mendampingi pelatih asal Singapura, Fandi Ahmad selama hampir 3 tahun. Pada musin terahirnya, tahun 2011, ia harus menggantikan posisi pelatih kepala yang ditinggalkan Fandi Ahmad. Hasilnya lumyan bisa menyelamatkan Pelita Jaya dari degradasi.

Pada 2013, ia kembali diminta menangani Persib. Kali ini sebagai pelatih kepala untuk kompetisi ISL 2013. Berkat pengalamannya, Djanur berhasil membawa Persib menjadi juara ISL 2014. Tak hanya itu di bawah kepalatihannya, Persib juga menjuarai Piala Presiden 2015.

Keberhasilan Djanur bersama Persib memiliki arti tersendiri. Ia berhasil mencetak sejarah mengantarkan Persib menjadi juara liga sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih kepala.

Sukses ini tak membuat dirinya puas sebagai pelatih. Untuk beberapa bulan, pada tahun 2016, ia harus meninggalkan Persib karena menimba ilmu kepelatihan di Akademi klub terkemuka Inter Milan, Italia.

Tidak lama di Italia, Djanur kembali menangani Persib Bandung. Ia pun membeli pemain bintang Michael Essien dan Cartlon Cole. Djanur pun menargetkan Persib menjadi juara GO-JEK Traveloka Liga 1 Indonesia 2017. (AA/DN)

KARIER
Pemain
Persib Bandung, - 1978
Sari Bumi Raya Bandung, 1979-1980
Sari Bumi Raya Yogyakarta, 1980 -1982
Mercu Buana Medan, 1982-1985
Persib Bandung, 1985-1995

Asisten Pelatih
Persib, 2007-2008
Pelita Jaya, 2008-2011

Pelatih
Persib Bandung 2007-2008
Pelita Jaya 2011
Persib Bandung 2012-2015
Persib Bandung 2016 - Sekarang

Berita Terkait

Persikabo Kalah Telak dari PSMS 1-4, Djadjang Nurdjaman: Mohon Maaf Gak Bisa Ambil Poin

Liga Indonesia

27 September 2024

Persiapan Singkat, Persikabo 1973 Bidik Poin di Kandang PSMS di Deli Serdang

Liga Indonesia

26 September 2024

Djadjang Nurdjaman Doakan Persib Bandung Akhiri Penantian 10 Tahun Juara Liga 1

Liga Indonesia

25 Mei 2024

Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini

Liga Indonesia

29 Maret 2024

Disakiti Mantan, Djanur Soroti Gol Cepat Persib Bandung

Liga Indonesia

16 Maret 2024
Share :