Kerja keras ibunya tak disia-siakan TIti DJ. Ia menjawabnya dengan prestasi. Mulai ikut sanggar seni suara, tari, model, hingga lomba menyanyi. Ia pun menjadi salah satu diva Indonesia.
Titi DJ sangat beruntung memiliki seorang ibu yang sangat mendorong kesuksesan dirinya. Apapun dikerjakan agar anaknya berhasil. Dorongan dari luar dan bakat yang dimilikinya mengantarkan dirinya menjadi penyanyi papan atas.
Bakat menyanyi anak dari pasangan John Sutanto dan Yeni Veronica Simanjuntak ini telah ditempa sejak kecil. Ditambah lagi, Titi mendapat dukungan penuh dari sang ibu.
Walaupun keluarganya serba pas-pasan ibunya selalu menyisihkan pendapatannya untuk memasukkan Titi ke sanggar seni suara yang cukup kondang saat itu, Bina Vokalia. Tak cukup hanya itu, Yeni juga mendaftarkan Titi kursus tari Bali dan piano. Bahkan, ibunya juga menghubungi Dewi Motik, wanita pengusaha terkemuka yang dikenal luwes dan pakar mengenai kewanitaan. Itu semua demi mengembangka bakat seni Titi.
Saat Titi masuk ke jenjang SMP, kedua orang tuanya bercerai. Ibunya pun harus berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Meski demikian, saat Titi bercerita tentang sebuah kelompok seni terkemuka, Swara Mahardhika (SM), ibunya begitu antusias. Bersama dengan Soraya Haque, teman sekolahnya yang juga tinggal di Tebet, Titi pun mendaftar ke sanggar pimpinan Guruh Soekarnoputra itu.
Demi menghidupi keluarganya, sang ibu membuka warung kecil dekat rumah mereka sebagai tumpuan hidup. Sayangnya warung ini digusur, mereka pun harus pindah dari kontrakan lain ke tempat lainnya karena sang ibu banyak berutang. Titi pun harus merelakan pianonya dijual demi menutup utang. Meski begitu, ibunya tak menghentikan 'jatah' Titi bergabung di SM.
Sejak masuk SM, anak ketiga dari lima bersaudara ini pun mulai menjajal dunia model. Beberapa kali wajahnya muncul di majalah remaja dan mulai dikenal masyarakat. Ibunya juga selalu mencari peluang agar Titi bisa ikut lomba bergengsi.
Pada 1983, saat usianya menginjak 17 tahun, Titi ikut Lomba Bintang Radio & Televisi dan meraih Juara III, juga Juara Berpenampilan Terbaik. Namun bekal itu tak cukup membantu saat Titi ingin tampil di Aneka Ria Safari, sebuah ajang paling bergengsi bagi penyanyi saat itu. Titi ditolak karena belum memiliki album.
Titik tak berkecil hati. Kesempatan untuk rekaman akhirnya datang dari JK Record. Tawaran itu datang berkat usaha Frans Hasibuan, koordinator acara musik Kamera Ria, tempat Titi sering tampil. Sayang Titi tidak mendapat titik temu dengan Judi Kristianto mengenai musik yang bisa dibawakannya.
Saat itu, JK Record memang dikenal sebagai perusahaan rekaman yang menelurkan album mendayu, sementara Titi terbiasa mengapresiasi musik Addie MS, Chrisye, atau Guruh Soekarnoputra.
Meski tak jadi rekaman, Titi tidak putus semangat untuk mencari kesempatan show dan tampil di televisi. Titi pun mulai melirik dunia film dan mulai main dalam film-film komedi yang waktu itu memang sedang marak-maraknya.
Film pertamanya adalah “Gepeng Bayar Kontan” rilis pada 1983. Film itu pula yang membawa Titi mendapat tawaran dari Ibu Andi Nurhayati, salah satu produser film, untuk mengikuti Miss World. Tentu saja kesempatan itu tak disia-siakan walau Titi belum sekali pun mengikuti kontes kecantikan di tanah air.
Sementara karier mennyanyinya, Titi DJ memulai dengan merilis album debut bertajuk “Bukan Hanya Sekali” yang dirilis oleh label musik Insan Records pada medio tahun 1983. Album ini sendiri berisi 11 lagu yang sebagian diaransemen oleh composer Hermes Sihombing.
Walaupun album perdana ini mandek dari segi penjualan, tak membuat Titi ciut. Saat usianya 19 tahun, ia kembali merilis album kedua bertajuk “Imajinasi”, pada pertengahan 1985 bersama dengan label Jackson Records.
Pemusik Dodo Zakaria yang terkenal sebagai komposer kenamaan pada dekade itu menggarap album ini sepenuhnya dengan total 10 lagu di dalamnya. Hasil album ini juga tidak terlalu menggembirakan, namun sejak itu namanya mulai dikenal oleh publik musik tanah air.
Meski penjualan di dua album perdananya tidak terlalu bagus, produser mengaku puas dengan hasilnya. Memasuki tahun 1985, Titi sibuk mempersiapkan album “Yang Pertama Yang Bahagia”.
Dalam pembuatan album itu, Titi pun berkenalan dengan Indra Lesmana, pemusik yang juga anak dari musisi jazz kenamaan Jack Lesmana. Tidak lama mereka pun menjalin cinta.
Album-album Titi selanjutnya tak lepas dari garapan Indra Lesmana, sebut saja ada “Ekspresi” (1988), dan “Titi DJ '89” (1989). Setelah itu Titi juga sempat bergabung dengan grup musik Adarapta bersama dengan rocker wanita lainnya Atiek CB dan menelurkan dua album.
Hubungan Titi dan Indra Lesmana yang telah terbina selama 7 tahun akhirnya harus berakhir di pertengahan tahun 1991. Putus dari Indra, tak membuat pasrah Titi. Ia mencari jalan agar tetap eksis di dunia industri hiburan.
Titi pun akhirnya bergabung dengan “Lenong Rumpi” atas ajakan Harry de Fretes (pimpinan “Lenong Rumpi”). Program ini juga merupakan tayangan popular di RCTI kala itu.
Di Lenong Rumpi ternyata membawanya pada rekaman sebuah album, berjudul “Emangnya Gue Pikirin”. Bahkan, Titi juga mulai merambah dunia sinetron, antara lain bergabung dalam “Body Kuat”, “Lakon Tiga Duda”, “Jalan Pintas”, “Hari-Hari Gila”, dan yang paling populer, “Nurlela”.
Sampai akhirnya Titi menambatkan hatinya pada Bucek Depp, yang 7 tahun lebih muda darinya. Titi kemudian masuk Islam pada tahun 1994, mengikuti keyakinan Bucek. Kebahagiaan dengan Bucek amat tampak dalam album Titi yang diluncurkan tahun 1993 “Bintang-Bintang”.
Hubungannya yang semakin dekat dengan Bucek Depp yang berprofesi sebagai model akhirnya membawa mereka ke jenjang pernikahan pada tahun 1995 secara sederhana. Perkawinan ini hanya berjalan seumur jagung sebelum Titi menggugat cerai sang suami pasca kelahiran anak ketiganya, Daffa Jenaro Muchtar.
Perkawinan Bucek dan Titi dikaruniai tiga orang anak, yaitu Salmaa Chetizsa Muchtar dan saudara kembarnya, Salwaa Chetizsa Muchtar, serta Daffa Jenaro Muchtar. Keduanya resmi bercerai pada Desember 1997.
Perceraian membuat posisi Titi terjepit. Kondisi keuangan yang serba pas-pasan karena jarang show selama hamil pertama dan perceraiannya dengan Bucek Depp membawa Titi berjuang untuk hidupnya. Pada sebuah kesempatan ia bergabung dengan grup vocal Elfa's Singer yang ditinggal Rita Effendy dan membutuhkan penyanyi baru. Titi pun diterima setelah ikut audisi.
Pasca perceraian kondisi Titi memiliki kekuatan sendiri. Jiwa yang emosional, semangat memperjuangkan hidup, dan rasa cinta pada anak-anak membuahkan karya yang sungguh menyentuh. Album “Bahasa Kalbu” yang dirilis tahun 1999, sukses besar. Album ini sarat dengan lagu-lagu berlirik indah dengan aransemen yang memikat.
Bahkan Titi sukses meraih 5 penghargaan dari 6 kategori yang dinominasikan dalam ajang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards 1999. Titi meraih Album Terbaik Kategori Umum, Kategori Pop; Lagu Terbaik Kategori Umum, Penyanyi Wanita Terbaik Kategori Pop dan Kategori Umum. Lagu "Bahasa Kalbu" juga menjadi soundtrack sinetron Cinta yang dibintangi Desy Ratnasari.
Pintu kesuksesan mulai terbuka lebar lagi. Titi kembali membuka hatinya.
Ia pun menikah dengan Andrew Hollis Dougherty, seorang warganegara Amerika Serikat yang masuk Islam. Pernikahannya yang berlangsung pada 5 November 1999 itu kali ini dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Stephanie Poetry Dougherty.
Setahun setelah menikah untuk kedua kalinya, Titi membuat album berjudul “Sang Dewi”. Album tersebut dibuat Titi sebagai ekspresi rasa cintanya terhadap Andy. Ia sendiri yang menuliskan lagu andalannya yang berjudul sama. Album itu meledak, menjadi album Titi tersukses selama kariernya.
Pada tahun 2005, Titi menggelar konser tunggal pertamanya dengan tajuk Titi DJ “Sang Dewi Live in Concert”. Konser tersebut berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan pada 30 September 2005 dengan Tohpati sebagai music director dan juga Alex Hassim sebagai creative director. Tak hanya sukses sebagai lagu, album, dan tema konser, tembang "Sang Dewi" juga menginspirasi sineas Dwi Ilalang untuk membuat film Sang Dewi (2007).
Eksistensi Titi di dunia musik pop sudah tak diragukan lagi. Ia masuk salah satu diva tanah air. Awal tahun 2006 grup vokal perempuan 3 DIVA dibentuk dengan personil KD, Titi DJ, dan Uthe. Mereka adalah diva-diva Indonesia.
Saat itu, mereka bertiga bersama Erwin Gutawa sebagai penata musik dan Jay Subiyakto sebagai penata artistiknya menggelar konser di 4 kota besar, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar. Mereka berdua juga selalu mengiringi 3 Diva konser hingga akhirnya Erwin, Jay, dan 3 Diva berpisah di awal tahun 2008.
3 Diva kemudian mengganti logonya menjadi DI3VA, dengan cara baca tetap sama, 3 Diva. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengeluarkan mini album berjudul DI3VA (2008) berisi 3 lagu, yaitu "A Lotta Love" (diciptakan oleh Titi DJ), "Adilkah Ini Untukku" (diciptakan oleh Icha Jikustik), dan "Mencinta" (Titi DJ dan Anang).
Di samping kariernya dengan DI3VA, Titi kembali merilis album solonya bertajuk “The Best of Titi DJ”. Album ini berisi sepuluh lagu lawas ditambah dua lagu baru, "Galau" ciptaan Titi sendiri dan "Engkau Laksana Bulan" karya komposer legendaris Malaysia, P. Ramlee.
Album ini juga menandai kerja sama pertama Titi dengan Noviar Rachmansyah (Ovy) yang juga merupakan personil grup band /rif. Karena penggarapan album hampir selesai, saat Titi mulai menjalin hubungan dengan Ovy, maka Ovy hanya berkontribusi pada desain sampul.
Hubungan serius dengan Ovy berlanjut. Setahun perceraiannya, 27 November 2006 degan Andrew Hollis Dougharty, Titi kembali menikah dengan Ovy pada 23 Mei 2007 di Mekah dengan disaksikan oleh Tantowi Yahya dan Habib Assegaf Abdullah sebagai saksi, serta Taufiqur SH sebagai wali hakim. Namun sayang, lagi-lagi hubungan tersebut harus kandas di tahun 2011.
Isu perceraian dengan Ovy tak menyurutkan Titi untuk berkarya. Ia mengadakan konser tunggal lagi dalam rangka memperingati 25 tahun ia berkarya di industri musik Indonesia dengan tajuk “Konser Swara Sang Dewi”.
Konser ini diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, 2011, dengan mengangkat tema Go Green itu diselenggarakan selama 4 hari dengan 7 pertunjukan. Konser tersebut sukses meraih rekor MURI dengan kategori Penyanyi Wanita Pertama dengan 4 Hari Konser dan 7 Kali Pertunjukan.
Dua tahun kemudian, Titi kembali menciptakan gebrakan sebagai “Wanita Asia Pertama” yang mengadakan konser di Marina Bay Sands, Singapore. Di tahun itu juga, Titi dan Ruth Sahanaya merilis album “About Us” dan album tersebut hanya dijual di KFC.
Berkat jam terbang yang tinggi dan kualitas suaranya, ia pun didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat Indonesian Idol selama 6 session dari tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2014 serta Indonesian Idol Junior session 1 pada tahun 2015. Posisi juri ini layak buat Titi karena ia seorang diva Indonesia.(LD/AC/DN)
KELUARGA
Orang Tua : (Almarhum) John Sutanto (ayah)
(Almarhum) Yeni Veronica Simanjuntak (ibu)
Pasangan : Bucek Depp (1995 - 1997)
Andrew Hollis Dougharty (1999 - 2006)
Noviar Rachmansyah (2007 - 2011)
Anak : Salmaa Chetizsa Muchtar (1995)
Salwaa Chetizsa Muchtar (1995)
Daffa Jenaro Muchtar (1997)
Stephanie Poetry Dougherty (2000)
KARIER
Filmografi
Rini Tomboy (1991)
Madame X (2010)
Get Married 3 (2011)
Arisan! 2 (2011)
Perahu Kertas (2012)
Perahu Kertas 2 (2012)
Diskografi
Bukan Hanya Satu Kali (1983)
Imajinasi (1985)
Yang Pertama Yang Bahagia (1986)
Ekspresi (1988)
Titi DJ 1989 (1989)
Dunia Boleh Tertawa bersama Indra Lesmana (1990)
Take Me To Heaven (1992)
Bintang Bintang (1995)
Kuingin (1996)
Bahasa Kalbu (1999)
Sang Dewi (2000)
Menyanyikan Kembali (2001)
Senyuman (2003)
Immaculate Collection (2004)
Melayani Hatimu (2006)
Titi to Diana (2010)
Titi in LOVE with YOVIE (2010)
Album Kompilasi
The Best of (2007)
Bersama Adarapta
Dalam Lagu Dara Puspita (1985)
Bersama 3 Diva
Semua Jadi Satu (2006)
3 Diva (2008)
Selamat Tinggal (KFC Adu Bintang 2 "Diva VS Divo") (2014)
Iklan
Polytron
Nokia
Bodrex
Rinso
Indomie
KFC
Shampoo Agree
Kompor Gas Rinnai
Energen Sereal
Von Von 24K
PENGHARGAAN
Second Runner Up Bintang radio dan Televisi Nasional 1983 (National Contest)
BASF Award 1985 - Album Dalam Lagu Dara Puspita (Adarapta)
Nominee Piala Vidia FSI 1996 - Aktris Komedi Utama Terbaik (Nurlela)
Nominee Piala Vidia FSI 1997 - Aktris Pembantu Drama (Oh Ibu dan Ayah Selamat Pagi)
Nominee Piala Vidia FSI 1998 - Aktris Pembantu Drama (Mencari Pelangi)
Penyanyi Pop Wanita Terbaik AMI Awards 1999 (Bahasa Kalbu)
Album Pop Terbaik AMI Awards 1999 (Bahasa Kalbu)
Penyanyi Rekaman Terbaik AMI Awards 1999
Lagu Terbaik AMI Awards 1999 (Bahasa Kalbu)
Album Rekaman Terbaik AMI Awards 1999 (Bahasa Kalbu)
Double Platinum Award album Bahasa Kalbu
Triple Platinum Award album Menyanyikan Kembali
Sang Dewi - Winner International Song Festival ISF (Asia) 2002
Runner Up of Asian Television Awards 2002 Best Music Programme "Satu Jam Bersama Titi DJ - PT Indosiar Visual Mandiri TBK - Indonesia"
Funkiest Female Singer Clear Top 10 Awards 2002
Nominasi Penyanyi Pop Wanita Terbaik AMI Awards 2003
Nominee Most Favourite Female MTV Indonesia Awards 2006 (Separuh Hidupku)
Nominee Artis Wanita Terbaik Anugerah Planet Muzik Singapura 2006 (Separuh Hidupku)
The Best Hairstyle Female Singer Johnny Andrean Awards 2006
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik AMI Awards 2006 (Semua jadi Satu - 3 Diva)
Nominee Duo/Group Terbaik Anugerah Musik Indonesia 2013 (Truth)
Nominee Karya Produksi Terbaik Anugerah Musik Indonesia 2013 (Truth)
Nominee Duo/Group Anugerah Planet Muzik Singapura 2013 (Truth)
Nominee Lagu Terbaik Anugerah Planet Muzik Singapura 2013 (Hati-Hati dengan Hati - Truth Cipt. Titi DJ)