Kerja keras Rusdi berakhir manis. Dari calo tiket hingga punya pesawat. Bergabung dengan PKB, ia diminta menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 17 Agustus 1963 ini dibesarkan dari keluarga pedagang. Sejak kecil dia dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan mudah bergaul. Namun, ia juga didik untuk hidup hemat dan kerja keras.
Saat menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta, Rusdi memulai karier bisnisnya. Ia menjadi calo tiket pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kariernya di sini secara perlahan mulai naik. Pada tahun 1990, ia bersama kakaknya, Kusnan Kirana, memulai bisnis biro penjualan tiket dengan nama biro Lion Tour.
Bisnis penjualan tiket Lion Tour berkembang pesat. Pada tahun 2000, saat usianya memasuki ke 37 tahun, dengan modal 10 juta dolar AS, Rusdi Kirana membuka bisnis penerbangan dengan nama Lion Air sekaligus penggagas biaya penerbangan murah dengan tagline-nya We Make People Fly.
Rusdi menorehkan sejarah dalam bisnis penerbangan. Ia memesan 230 pesawat dari pabrikan Boeing senilai Rp195,2 triliun. Dunia pun kembali tercengang dengan pesanan 234 pesawat dari pabrikan Airbus senilai Rp230 triliun. Rusdi berambisi memiiliki memiliki 1.000 pesawat untuk menggerakkan bisnis penerbangannya.
Sukses bisnis penerbangannya ini mengantarkan Rusdi, pada tahun 2012, berhasil menempati peringkat 33 dari 40 orang terkaya di Indonesia. Padahal jauh sebelumnya, Rusdi Kirana seorang calo tiket dan penjual mesin tik yang hanya menghasilkan Rp95.000 per bulan.
Sukses di dunia usaha, Rusdi mulai melirik dunia politik. Pada tahun 2013, Rusdi hampir mau ikut peserta konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat. Tapi Rusdi akhinya memilih bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Rusdi mengaku memiliki utang kepada mantan Ketua PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Tidak tanggung-tanggung, Rusdi didaulat menjadi Wakil Ketua Umum mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 2014-2019.
Peran Rusdi di PKB sangat signifikan dalam perolehan suara PKB saat pemilu 2014 lalu. Rusdi dibilang sebagai penyandang dana partai sarungan ini. Selain itu, Rusdi juga ingin menggerakkan ekonomi kerakyatan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan pendukung utama PKB.
Pada pilpres 2014, Capres yang didukung PKB memperoleh kemenangan. Seiring dengan itu, presiden terpilih Joko Widodo akhirnya meminta Rusdi Kirana menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2014-2019. (FK/DN)
PENDIDIKAN
Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasila, Jakarta
KARIER
Penjual mesin tik
Penjual tiket
Pendiri Biro Tiket Lion Tour, 1990
Pemilik Lion Air, 2000-sekarang
Wakil Ketua Umum PKB, 2014-2019
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, 2014-2019