Memulai karier sebagai teller bank, Mufidah memilih mengikuti jejak
suami. Ia setia menemani Jusuf Kalla dalam suka dan duka. Mulai mendampingi suami
sebagai pengusaha, politikus, hingga pejabat negara.
Mufidah Jusuf Kalla atau yang akrab disapa Ibu Mufidah lahir di Sibolga, Sumatera Utara , 12 Februari 1943. Kedua orang tuanya H.Buya Mi’ad dan Sitti Baheram adalah keturunan Minang. Mereka berasal dari Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat. Dengan jiwa rantaunya mereka membawa 12 anaknya dari Sibolga ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Mufidah sebagai anak gadis sulung merasakan dampak kepindahannya ini. Khususnya dalam hal sekolah. Ia harus cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kepindahannya ke Kota Angin Mamiri ini, ia masuk di SMA Negeri 3 Kota Makassar.
Selain cepat bergaul, Mufidah menunjukkan keahliannya dalam menari. Ia memiliki kepandaian menarikan tarian Melayu Serampang 12, tarian Minang, dan Aceh. Ia dipercaya sekolahnya untuk mewakili Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengikuti kejuaraan tari yang saat itu diselenggarakan di Kota Medan, Sumatera Utara. Ia relakan ikut berlomba meskipun sedang ujian sekolah.
Penampilan, sifat, dan aksinya ini membetot perhatian kakak kelasnya. Muhammad Jusuf Kalla alias JK. Pria kelahiran Bugis ini menaruh perhatian kepada Mufidah. Jusuf Kalla bukan lah anak sembarangan waktu itu. Dia adalah putra dari pengusaha ternama Hadji Kalla di Makassar.
Meski begitu, Mufidah tak ambil pusing. Dia menganggap hubungannya biasa saja. Tak heran bila Muifidah dijuliki oleh teman-temannya “jinak-jinak merpati”. Seolah-olah tidak ada hubungan khusus antara dirinya dengan Jusuf Kalla. Padahal mereka berdua sudah saling manaruh hati..
Lulus SMA, Mufidah bekerja sebagai teller di Bank BNI, Makassar. Sore harinya, ia kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI). Keberadaan Mufidah ini tak lepas dari pantauan Jusuf Kalla. Jusuf Kalla pun mengatur strategi agar cintanya diterima.
JK menjadi sering ke BNI untuk menabung dan melamar menjadi asisten dosen di UMI agar bisa sering bertemu dengan Mufidah. Mufidah tak bergeming. Saat mau dilamar Jusuf Kalla, ia mengatakan bahwa dirinya sudah dijodohkan oleh seorang pria ganteng yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Jusuf Kalla tak putus asa.
Cinta tulus Jusuf Kalla akhirnya meluluhkan Mufidah dan keluarganya. Mufidah akhirnya bertunangan dengan Jusuf Kalla pada tahun 1966. Mereka menikah setahun setelah keduanya lulus kuliah.
Setelah menikah, Mufidah berhenti bekerja karena suaminya ingin ia tetap berada di rumah saat sang suami pulang kerja. Namun, bukan berarti berdiam diri di rumah. Bahkan suaminya melibatkan Mufidah bekerja di bagian keuangan perusahaan keluarga suaminya. Jusuf Kalla pun berhasil membangkitkan kembali perusahaan orang tuanya dengan bendera NV Hadji Kalla Trading Company.
Setelah sukses mendampingi suaminya di dunia bisnis. Kesibukan Mufidah makin banyak mengikuti kesibukan suaminya. Pasalnya, setelah sukses di dunia perusahaan, suaminya memiliki tanggung jawab di dunia baru.
Mufidah selalu setia mendampi suaminya yang selalu berganti-ganti posisi jabatan; suaminya menjadi menteri pada era Presiden Abdurrahaman Wahid, Presiden Megawati, bahkan saat menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga untuk kedua kalinya menjadi wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.
Mufidah tetap di sampingya dan memberikan semangat suaminya. Saat suaminya gagal menjadi presiden pada Pilpre 2009, dia tetap berada di sisinya. Tak ada kata berdiam diri dalam kamus hidupnya. Ia terus memompa suaminya agar terus mengabdi dalam hal apapun untuk negeri ini.
Meski berbagai pengalamanan hidup kesusksesan menyertainya, ia tetap ramah dan sederhana. Penampilan Mufidah tampak biasa-biasa saja. Sehari-hari di rumah, misalnya, ia cukup mengenakan setelan busana muslimah yang sangat bersahaja. Sikap dan cara tutur katanya tidak berubah sedari dulu. (*)
KELUARGA
Suami : Muhammad Jusuf Kalla
Anak : Muchlisah Jusuf
Muswirah Jusuf
Imelda Jusuf
Solichin Jusuf
Chaerani Jusuf
PENDIDIKAN
SMP Sumatera Utara:
SMAN 3 Makassar,
S1, Fakultas Ekonomi Universitaas Muslin Indonesia (UMI), Makassar
KARIER
Teller Bank BNI 1946 Cabang Sarinah, Makassar
Wakil Pimpinan Bank BNI 1946 Cabang Sarinah, Makassar
Kepala Bagian Keuangan NV Hadji Kalla Trading Company
Ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PIA), 2010-2015
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ) Kerajinan Nasional, 2014-2019