Suaranya ceplas-ceplos khas Sumatera. Sutan Bhatoegana Siregar memerankan peran itu sebagai politikus Demokrat. Bahkan ia menjadi corong terdepan pembela Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 13 September 1957 ini menjalani pendidikan dasar dan menengahnya di Sumatera Utara. Dia tercatat sebagai siswa di SD Negeri 12 Padang Sidempuan, Sekolah Teknik Neger1 1 Pematang Siantar, dan STM 1 Medan.
Setelah itu, ia meneruskan kuliah ke Pulau Jawa di Akademi Teknik Nasional (ATN) Yogyakarta. Dalam perjalanan waktu, dia juga mengambil S1 bidang manajemen di STIE Jagakarsa, Jakarta. Sementara untuk meneruskan S1
tekniknya, dia meneruskan ke STT Nasional, Yogyakarta Sutan Bhatoegana saat muda sering ikut kegiatan organisasi kampus. Ia aktif sebagai Kasie II Yon V Mahakarta ATN Yogyakarta. Setelah lulus kuliah, Sutan
Bhatoegana mulai berkarier di dunia usaha dalam bidang teknik di PT Teras Tekhnik Perdana. Dia bekerja sebagai field engineer, site manager hingga menjadi General Manager. Kariernya terus meningkat, pada 1996, Sutan menjadi direktur operasi PT Andaru Puspita, dan menjadi komisaris PT Browindo Binanusa.
Puncaknya, pada tahun 2003, ia menjabat sebagai Vice President PT Timas Suplindo. Pada tahun 2004, ia begabung dengan Partai Demokrat, bahkan dia termasuk salah orang pendirinya. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.
Pada pemilu berikutnya dia kembali terpilih dari dapil Sumatera Utara I yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi untuk periode 2009-2014. Namanya makin tersohor sebagai pembela Partai Demokrat, khususnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pendiri partai berlambang mercy itu.
Politikus Demokrat ini terkenal dengan bicaranya yang ceplas-ceplos dengan suara tinggi khas orang Sumatera. Bahkan istilah yang dilontarkan sering menjadi icon. Misalnya, "masuk tuh barang" dan "ngeri-ngeri sedap".
Kariernya makin moncer di DPR saat ia ditunjuk oleh partainya sebagai Ketua Komisi VII DPR RI periode 2009-2014. Pada pemilu berikutnya, tahun 2014, Sutan Bhatoegana tidak lolos masuk Senayan untuk ketiga kalinya. Justru ujung di karier DPR-nya, ia tersangkut kasus korupsi yang disangkakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penetapan Rudi Rubiandini sebagai tersangka kasus suap SKK Migas ke anggota dewan. Ia pun masuk hotel prodeo.
Di masa tahanannya di Lapas Sukamiskin, Bandung, ajal menjemputnya. Ia meninggal dunia di RS BMC Bogor sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu 19 November 2016 dan langsung dimakamkan di TPU Giri Tama, Bogor, Jawa Barat, sore harinya.
KELUARGA
Istri : Unung Rusyatie
Anak : Raja Hudrie Perlindungan Siregar
Ririe Meyla Shanty Kusuma Siregar
Putri Sheyla Ferbianty Puspita SIregar
PENDIDIKAN
SDN 12 Padang Sidempuan, 1970
STN 1 Pematang Siantar, 1973
STM I Medan, 1976
Akademi ATN Yogyakarta, 1982
S1, STIE Jakarta,1996
S1, STT NAS Yogyakarta, 1997
S2, STIM-J Jakarta, 2004
KARIER
Kasie II Yon V Mahakarta ATN Yogyakarta,1979-1982
Field Engineer, PT. Teras Tekhnik Perdana, 1983
Site Manager, PT. Teras Tekhnik Perdana, 1984
Anggota Dewan Pembina FKPPI Lhoksumawe,1985-1989
Ketua Yayasan Karya Insani Cilacap, 1990
General manager/Mgt. Representative, PT. Teras Tekhnik Perdana, 1994-2001
Ketua Umum Gerakan Penyelamat Bangsa dan Tanah Air RI wilayah Jakarta Selatan,1999
Direktur Operasi, PT. Andaru Puspita, Indramayu, 1996-2001
Komisaris, PT Browindo Binanusa, Jakarta, 1996-2006
Managing Director, PT Mahkota Agung Pratama, Jakarta, 2001
Managing Director, PT Delta Matra Tekhnik, Jakarta, 2001
Deklarator, pendiri dan wakil sekjen Partai Demokrat, 2001
Vice President, PT Timas Suplindo,Jakarta, 2003
Penasehat Generasi Muda Demokrat, 2004
Dewan Penasehat Persatuan Marga Siregar, 2009
Anggota DPR RI/Bamus, panitia Anggaran, 2004-2009
Anggota DPR/Ketua komisi VII, 2009-2014