Namanya muncul di menit-menit terakhir penutupan pendaftaran calon gubernur DKI. Mengejutkan semua pihak. Selama ini, ia dikenal sebagai perwira menengah yang jauh dari hingar bingar politik. Selain, nama besar ayahnya, ia memiliki prestasi pendidikan militer yang membanggakan.
Lulusan Akmil 2000 terbaik ini terus menorehkan prestasi akademiknya saat mengikuti pendidikan master pertahanan, leadership, maupun managemen di luar negeri. Selalu nomor satu di setiap pendidikannya, mengingatkan anak ini dengan prestasi ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Agus Yudhoyono juga mengikuti jejak ayahnya terjun di politik. Bedanya, ayahnya waktu itu dicalonkan sebagai calon presiden, kali ini Agus dicalonkan sebagai calon gubernur DKI. Pada Kamis 22 September 2016, namanya diputuskan sebagai calon gubernur berpasangan Sylviana Murni oleh Koalisi Cikeas (Demokrat, PPP, PKB, dan PAN). Keputusan ini disepakati di kediaman SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
Tentu saja, keputusan Koalisi Cikeas mengagetkan banyak pihak. Karena selama ini, tak pernah muncul nama Agus Yudhoyono sebagai kandidat apalagi ia tentara aktif di kesatuannya Kostrad. Ia lahir di Bandung 10 Agustus 1978 merupakan anak pertama dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Pria yang lebih dikenal dengan panggilan Agus Yudhoyono ini mengenyam pendidikan dengan berpindah-pindah tempat.
Pada tahun 1997, Agus lulus dari SMA Taruna Nusantara dengan predikat terbaik. Pria yang pernah menjadi ketua OSIS ini pun memperoleh medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi yang ditorehkannya itu membuatnya semakin bertekad melanjutkan jejak sang ayah. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil), Magelang.
Prestasi demi prestasi terus tercetak baik di bidang akademik, kepribadian, mapun jasmani. Lagi-lagi Agus memperoleh penghargaan Tri Sakti Wiratama pada tingkat I dan II. Hal tersebut membuatnya terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer di tahun 1999.
Setahun kemudian, Agus pun lulus dengan predikat terbaik. Ia memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa pada bulan Desember 2000. Belum puas dengan pendidikannya, Agus pun mengikuti kursus di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan menjadi lulusan terbaik Combat Intel 2001.
Pada tahun berikutnya saat ia menduduki kursi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dari jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, ia pun diberangkatkan ke Aceh untuk mengamankan daerah tersebut dari para pemberontak.
Pada tahun 2005, Agus berhasil menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University.
Pada tahun yang sama pula, ia pun mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Annisa Larasati Pohan pada awal Juli. Namun, setelah beberapa bulan menikah Agus harus meninggalkan istrinya untuk bertugas ke Afganistan sebagai pasukan PBB selama kurang lebih satu tahun.
Pada Maret 2012, Agus memperoleh 3 penghargaan sekaligus yaitu Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS).
Agus kembali mencetak prestasi pada tahun 2015. Ia berhasil lulus dari US Army Command and General Staff College (CGSC), Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat setelah menempuh pendidikan satu tahun dengan IPK 4. Ia memperoleh lencana internasional dari Deputi Komandan CGSC Mayor Jenderal Hughes.
Selain itu, pada tahun yang sama, Agus juga meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS.
Sukses di pendidikan dan militer, Agus terjun ke dunia lain. Setelah meniti karier 16 tahun di TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan pangkat terakhir mayor, ia bertaruh dengan kehidupan barunya. Agus memilih terjun di politik praktis dengan menjadi calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. "Saya punya kepribadian dan karakter sendiri, sehingga tidak mungkin
disetir apalagi dipaksa oleh siapapun termasuk orangtua sendiri," kata Agus Yudhoyono di Cibubur, Jakarta (3/10).
Pada Pilgub DKI 2017 ini, Agus Yudhoyono, memiliki panggilan AHY, yang berpasangan dengan Sylviana Murni akan berhadapan dengan kandidat lain, petahana Ahok-Djarot yang diukung PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem dan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno didukung oleh Partai Gerindra dan PKS. (AC/DN)
KELUARGA
Orangtua : Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati
Pasangan : Annisa Larasati Pohan
Anak : Almira Tungga Dewi Yudhoyono
PENDIDIKAN
SMA Taruna Nusantara (1994-1997)
Akademi Militer (1997-2000)
Master Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies Nanyang Technological University, Singapura (2006)
Master of Arts (MA) Leadership and Management, George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University (2015)
US Army Command and General Staff College (CGSC), Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat (2015)
Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS, (2015)
KARIER
Pama Pussenif (2000)
Pama Kostrad (2001)
Pama Divif 1 Kostrad (2002)
Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2002)
Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2003)
Pasi 2/Ops Yonif Linud 305/Tengkorak (2004)
Dankipan C Yonif Linud 305/Tengkorak (2005)
Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
Pama Mabes TNI (2008)
Ps. Kasi Amerika Kemhan RI (2008)
Pama Ditjen Strahan Kemhan (2009)
Pamen Mabes TNI/Suslapa (USA) (2010)
Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (2011)
Pamen Mabes TNI (2013)
Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan (2014)
Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko LN) (2014)
Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)