Dr. H. Ade Komaruddin, MH

Purwakarta, 29 Mei 19653
s/d
Sekarang

Politikus Golkar ini menjadi anggota DPR RI pada usia 32 tahun. Kiprahnya di Senayan terbilang lama. Ia menjadi wakil rakyat di Senayan lima periode. Banyak manuver politik yang dilakukan Ade Komarudin. Suara vokalnya bersama anggota lain berujung lengsernya Presiden Abdurrahman Wahid. Ia pun dikenal sebagai koboy Senayan.

Meski begitu, ia juga dikenal sebagai politikus lihai dan santun. Ia mengikuti dan menyimak perkembangan politik detik demi detik. Ia lakoni dengan penuh tanggung jawab dan perhitungan. Kariernya pun melesat. Dari anggota DPR, sekretaris Fraksi, ketua Fraksi Golkar, hinggga ketua DPR RI.

Itulah sosok Ade Komarudin yang sering dipanggil Akom atau kang Akom. Ia lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 20 Mei 1965. Sejak sekolah dasar hingga menengah, Ade Komarudin menyelesaikannya di Purwakarta. Dia tercatat sebagai siswa dari SD Negeri Campaka 1 Purwakarta, SMPN  Campaka Purwakarta, dan SMAN II Purwakarta.

Setelah lulus dari SMA, Ade hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya, Ia masuk Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta. Pada tahun 2006, Ade mengambil program S2 Fakultas Hukum di Universitas Padjadjaran dan meneruskan S3-nya di kampus yang sama.

Terkait organisasi, Ade Komarudin sudah aktif di SMA. Dia menjadi ketua OSIS di SMAN II Purwakarta. Sementara saat kuliah, dia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia menjadi pengurus dari tingkat cabang hingga pusat.

Karier politik mulai terlihat saat dia pada usia 32 tahun menjadi anggota DPR dari Golkar pada tahun 1997. Dia salah satu anggota DPR yang lima kali berturut-turut lolos ke Senayan, dari periode 1997- 1999 hingga 2014-2109.

Namanya makin terlihat saat dia menjadi anggota panitia khusus (pansus) Bulog dan Brunei pada tahun 1999-2001. Dia menyuarakan adanya keterlibatan korupsi presiden. Dia sangat vokal dari Fraksi Golkar yang berujung pada pergantian presiden. Presiden Abdurrahman Wahid mundur dari kursi kepresidenan.

Sejak itu, Ade Komarudin makin eksis di dunia politik. Dia pun dijuluki koboy senayan. Karier politiknya terus menanjak. Dia menjadi Ketua Umum Soksi, hingga wakil ketua DPP Golkar. Sementara di fraksi, dia pun melesat, dari anggota, sekretaris hingga ketua Fraksi Golkar.

Setahun sebagai ketua fraksi, kariernya makin melejit, ia diangkat menjadi ketua DPR RI menggantikan kawannya Setya Novanto yang mengundurkan diri karena tersandung kasus “Papa Minta Saham”.

KARIER
Ketua OSIS SMAN II Purwakarta,Ketua,Purwakarta,1983-1984
Ketua PB HMI, Jakarta,1989-1990
Direktur PT. Lima Pendowo Karyaindo,1994-1997
Wakil Direktur  Koperasi Jasa Informasi,1992-1994
Wakil Sekjen DPP KNPI, 1993-1998
Wakil Sekjen DPP AMPI, 1993-1998
Ketua bidang PP Wilayah Jawa I, DPP Partai Golkar, 2011-2013
Wakil Ketua Fraksi Bidang Umum, Fraksi Golkar, 2003-2004
Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Bidang Industri Perdagangan, 2004-2005
Ketua Badan Pengembangan Kelompok Profesi Masyarakat, 2007-2009
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar 2016-2019

Berita Terkait

PDIP: Kita Duluan Calonkan Airin, Kalau Golkar Mau Ikut-ikutan Ya Silakan

Politik

27 Agustus 2024

Jenguk Akom, Aburizal Bakrie: Mohon Doa Sahabat Semua

Nasional

20 Juni 2018

Persetujuan Anggaran E-KTP di Ruangan Ade Komarudin

Nasional

22 Mei 2018

Usai Dioperasi, Kondisi Ade Komarudin Membaik

Nasional

11 Januari 2018

Kondisi Akom Membaik Pasca Operasi Pembuluh Darah di Otak

Nasional

11 Januari 2018
Share :